7 Festival Musim Gugur di Jepang yang hadir Tiap Bulan November
Musim gugur di Jepang menghadirkan warna-warni daun maple dan ginkgo yang memesona, serta ragam acara budaya yang khas. Jika kamu tertarik menjelajahi pengalaman berbeda, artikel ini akan membahas festival musim gugur di Jepang bulan November yang unik yang sangat layak dikunjungi, nih. Kamu akan merasakan berjalan di antara kerumunan penonton lokal, ikut merasakan energi tradisi masa lalu, sekaligus menikmati keindahan alam yang berubah warna.
Yuk, lihat tujuh festival musim gugur pilihan yang spektakuler dan unik di Jepang khusus buat kamu!
1. Fujiwara Autumn Festival (1–3 November, Prefektur Iwate)
Di kota Hiraizumi, festival ini berlangsung di sekitar Chūson-ji Temple yang bersejarah, memperingati klan Fujiwara dan ditutup dengan arak-arakan serta pertunjukan. Pada musim gugur, latar belakang daun merah dan kuning menambah keindahan suasana, yaitu kombinasi antara alam dan tradisi yang susah ditemukan di banyak tempat. Kalau kamu suka sejarah Jepang dan pemandangan musim gugur yang damai, festival ini sangat layak masuk daftar kunjungan, lho.
2. Karatsu Kunchi (2–4 November, Prefektur Saga)
Di kota kecil Karatsu, festival ini menampilkan parade menjulang dari 14 hikiyama, yakni raksasa‐raksasa melayang dari kayu berlapis kertas dan cat, yang ditarik melalui jalan-jalan sempit kota dengan sorakan “En-ya! En-ya!” dari penduduk.
Ritualnya dimulai sejak lama dan festival ini kini disebut sebagai salah satu “Important Intangible Folk Cultural Property” Jepang, lho. Bagi kamu yang ingin merasakan kemeriahan murni Jepang, yang menggabungkan kerajinan tradisional, komunitas kota kecil, dan suasana malam yang hidup, festival ini sangat cocok.
3. Tori-no-Ichi (Beberapa hari di November, khususnya 5, 17, 29)
Di kawasan seperti Asakusa (Tokyo), festival ini diadakan pada hari-hari “ayam jantan” menurut kalender lunar Jepang. Yang menarik, kamu bisa melihat kumade, rak bambu yang dihias dengan ornamen keberuntungan, dijual sebagai jimat untuk rezeki dan bisnis.
Suasana di sana penuh dengan warna, mulai dari kios makanan jalanan, lampion, serta keramahtamahan lokal. Pas banget bagi kamu yang ingin merasakan sisi tradisi jalanan Jepang yang aktif dan unik.
4. Shichi-Go-San (15 November, seluruh Jepang)
Meski bukan festival besar parade seperti lainnya, Shichi-Go-San merupakan tradisi unik yang dirayakan keluarga di seluruh Jepang, terlebih anak-anak usia 3, 5, dan 7 tahun mengenakan kimono kuno dan dibawa ke kuil untuk doa dan foto.
Bagi kamu yang berada di Jepang di pertengahan November, mengabadikan momen ini memberikan perspektif budaya Jepang yang lembut dan penuh makna, lho. Anak-anak kecil berbaju tradisional, orang tua yang berfoto, suasana kuil yang tenang. Bisa dibilang, semua terasa sangat khas tradisi Jepang.
5. Kyoto Arashiyama Momiji Festival (Pertengahan November, Kyoto)
Festival ini memadukan panorama daun maple di Sungai Ōi dengan pertunjukan perahu tradisional, musik gagaku, dan tarian kuno. Suasana romantisnya membuat Arashiyama menjadi salah satu destinasi paling populer di musim gugur.
Bagi kamu yang suka fotografi atau ingin suasana tenang dengan latar alam menakjubkan, festival ini wajib dikunjungi, lho. Jangan lupa datang pagi agar mendapat tempat terbaik untuk menonton parade perahu yang indah. Selain budaya, kuliner lokal seperti yuba (kulit tahu) dan wagashi (manisan Jepang) turut menambah daya tarik festival ini.
6. Niiname-sai (23 November, seluruh Jepang)
Festival panen tradisional Jepang yang dirayakan setiap 23 November. Jadi, para pemimpin Shinto dan Kaisar Jepang memberi syukur atas hasil panen tahun ini dan memohon keberuntungan untuk tahun depan.
Bagi kamu, pengalaman menghadiri atau menyaksikan ritual ini (meski sekadar lewat kuil utama) berarti menyentuh akar spiritual Jepang yang tersembunyi di balik serunya liburan. Melalui festival ini, kamu akan mengingat bagaimana tanaman, musim, dan tradisi saling berhubungan dalam kebudayaan Jepang, lho.
7. Ebisu Festival (20–23 November, Osaka dan Kyoto)
Festival ini menghormati Dewa Ebisu, dewa keberuntungan dan bisnis. Di kawasan seperti Imamiya Ebisu Shrine, pengunjung membeli bambu keberuntungan yang dihiasi pesona kecil seperti ikan koi merah dan koin emas. Suasana pasar malamnya penuh warna dan semangat. Kamu akan mendengar penjual berteriak “Yoi Ebisu!” sambil menawarkan jimat keberuntungan untuk tahun depan.
Festival ini juga menjadi tempat terbaik mencicipi makanan kaki lima khas Kansai seperti takoyaki dan okonomiyaki sambil menikmati suasana keagamaan yang meriah. Seru banget!
Kalau kamu tertarik menjelajahi festival musim gugur di Jepang bulan November yang unik, tujuh acara di atas menawarkan beragam pengalaman yang menakjubkan banget. Guys, musim gugur di Jepang bukan hanya tentang daun merah yang memesona, tapi juga budaya yang hidup dan tradisi yang terus dijalankan. Pilihlah satu atau dua festival di antara daftar ini untuk pengalaman tak terlupakan. Selamat menjelajah dan nikmati momen musim gugur yang spesial!
