Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tradisi Tahun Baru di Jepang, Sederhana dan Penuh Makna

ilustrasi warga Jepang mengunjungi kuil, salah satu tradisi tahun baru di Jepang (unsplash.com/Juan Broullon)

Setiap negara di dunia memiliki tradisi masing-masing dalam merayakan pergantian tahun. Tak jarang, beberapa tradisi itu pun terbilang cukup unik dan menyimpan makna tersendiri. Hal itu pun berlaku di Jepang.

Ada sejumlah tradisi yang biasa dilakukan masyarakat lokal dalam menyambut dan merayakan tahun baru. Biasanya, tradisi ini mulai dilakukan pada beberapa hari menjelang pergantian tahun baru. Berikut beberapa tradisi tahun baru di Jepang yang menarik dan unik.

1. Oosoji

ilustrasi menggunakan vacuum cleaner untuk membersihkan ruangan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Masyarakat Jepang dikenal dengan budaya bersihnya. Rupanya, kebiasaan bersih-bersih merupakan tradisi yang memang dijaga di Jepang. Tradisi ini pun tercermin dalam tradisi tahun baru yang rutin dilakukan di Jepang yakni Oosoji. 

Oosoji merupakan gabungan kata dari bahasa Jepang yakni "Oo"  artinya besar dan "Soji" artinya pembersihan. Tradisi Oosoji ini merupakan pembersihan besar-besaran yang dilakukan di rumah maupun di tempat kerja.

Biasanya, tradisi ini dilakukan beberapa hari terakhir menjelang tutup tahun. Orang Jepang meyakini bahwa menjelang tahun baru Dewa Keberuntungan akan datang. Oleh karena itu,  mereka ingin menyambutnya dengan tempat dan jiwa yang bersih pula.

2. Joya No Kane

ilustrasi lonceng kuil di Jepang (unsplash.com/Pourya Gohari)

Berikutnya, ada tradisi tahun baru di Jepang yang disebut Joya No Kane. Tradisi ini merupakan tradisi untuk membunyikan lonceng besar di kuil-kuil Jepang. Lonceng pertama akan mulai dibunyikan beberapa menit menjelang tengah malam. 

Dalam tradisi Joya No Kane, lonceng kuil akan dibunyikan sebanyak 108 kali. Rupanya, ada alasan tersendiri untuk membunyikan lonceng dengan jumlah tersebut. Masyarakat Jepang meyakini bahwa angka 108 melambangkan jumlah keinginan dan perasaan duniawi manusia yang negatif untuk dibersihkan.

3. Nengajo

ilustrasi kartu ucapan selamat tahun baru (unsplash.com/Kostiantyn Li)

Dalam tradisi tahun baru di Jepang ada pula kebiasaan untuk saling mengirim kartu ucapan yang disebut Nengajo. Umumnya, masyarakat Jepang akan mengirimkan kartu ucapan ini kepada kerabat, teman, hingga kolega kerjanya.

Tradisi ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa terima kasih atas kebaikan yang mereka berikan dalam 1 tahun ini. Selain itu, mereka juga akan menyisipkan pesan harapan untuk mendapatkan banyak keberuntungan di tahun yang akan datang.

4. Oshogatsu Kazari & Kagami Mochi

ilustrasi kagami mochi (kansai-odyssey.com)

Menjelang pergantian tahun, masyarakat Jepang akan menghias bagian depan rumahnya dengan dekorasi khas yakni oshogatsu kazari. Biasanya, terbuat dari pinus, bambu, dan jerami yang dipercaya dapat mengusir roh-roh jahat yang akan digantung di depan pintu.

Selain oshogatsu kazari, masyarakat Jepang juga akan menyajikan kagami mochi sebagai persembahan untuk Dewa Toshigami. Kagami mochi merupakan kue bulat yang dihias dengan jeruk dan ornamen yang merepresentasikan shio di tahun yang akan datang.

5. Hatsumode

ilustrasi hatsumonde, tradisi mengunjungi kuil saat tahun baru di Jepang (unsplash.com/Sebastian Kurpiel)

Hatsumonde merupakan tradisi tahun baru di Jepang  untuk mengunjungi kuil dan berdoa. Masyarakat Jepang akan meminta untuk diberi kesehatan, kebahagiaan, serta kemakmuran di tahun yang baru ini.

Gak cuma itu, masyarakat Jepang juga akan membeli jimat keberuntungan tahun baru yang bisa dijual di sekitar kuil. Biasanya, tradisi hatsumonde ini ramai dilakukan pada 3 hari pertama di awal tahun tersebut. 

6. Toshikoshi Soba

ilustrasi toshikoshi soba (recipes.net)

Bicara tentang perayaan tahun baru tak bisa lepas dari kuliner khas yang disantap sebagai pelengkapnya. Di Jepang, ada sebuah hidangan yang khusus disajikan dan dinikmati saat tahun baru yaitu, toshikoshi soba. 

Toshikoshi soba merupakan mi soba panjang yang melambangkan umur panjang, kegembiraan, serta kekuatan. Tradisi menyantap toshikoshi soba biasa dilakukan pada 31 Desember yang merupakan hari terakhir dalam tahun tersebut.

7. Osechi Ryori

ilustrasi osechi ryori (senpaijapan.jp)

Selain toshikoshi soba, ada juga hidangan lain yang menjadi bagian dari tradisi tahun baru di Jepang. Hidangan ini biasa disajikan dalam kotak makan yang disebut osechi ryori. Dalam kotak makan ini, akan diisi dengan hidangan yang memiliki makna berbeda-beda.

Biasanya, dalam osechi ryori akan ada menu kuromame  atau kacang hitam yang melambangkan kesehatan yang baik. Ada pula menu kamaboko atau kue ikan yang melambangkan kesucian.

Nah, itu dia beberapa tradisi tahun baru di Jepang yang unik dan menarik buat disimak. Meski tampak sederhana, rupanya banyak tradisi yang dilakukan memiliki makna dibaliknya. Temukan juga informasi menarik seputar destinasi wisata saat tahun baru, silakan kunjungi IDN Times.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Uswatun Khasanah
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us