Gili Trawangan kini jadi salah satu destinasi favorit di Nusa Tenggara Barat. Bila berencana ingin menyambangi provinsi itu, para turis pasti menyematkan destinasi Gili Trawangan sebagai tujuannya.
Saking populernya, hampir semua traveler yang datang ke NTB menyambangi tempat itu. Ketika pertama kali bertandang, mereka akan dibikin terkejut. Bukan hanya karena bentang alamnya yang bikin takjub, tapi juga karena fakta-fakta di dalamnya. Seperti berikut ini:
Gili Trawangan memang sangat kesohor di kalangan wisatawan mancanegara. Gak heran kalau banyak orang luar negeri sengaja ke Indonesia hanya untuk menyambangi pulau itu.
Karenanya, suasana dibuat layaknya pantai-pantai di Hawaii dengan kafe di pinggir-pinggir pantai. Konsepnya sangat internasional.
Hampir semua kavling tanah di pinggir pantai dimanfaatkan untuk bangunan hotel, restoran, dan kafe. Oleh karena itu, penduduk lokal umumnya tinggal berkumpul di tengah pulau. Mereka membiarkan lahannya di pinggir pantai dibeli investor untuk dibangun akomodasi atau tempat nongkrong.
Umumnya, penginapan di pinggir pantai harganya selangit. Ada yang sampai puluhan juta karena view-nya amat menarik. Nah, tapi jangan frustrasi kalau kamu hanya punya budget minim.
Cobalah masuk ke tengah pulau. Di sana penduduk menyediakan kos-kosan atau homestay sederhana dengan harga jauh lebih murah. Menariknya lagi, harganya bisa ditawar sesuai dengan kesepakatan.
Penghuni Gili Trawangan sangat menghargai makhluk hidup, termasuk kucing. Karena itu, mereka dibiarkan berkembang biak dan tak bakal dibunuh.
Bahkan, ada tempat semacam klinik yang dikhususkan untuk hewan mungil ini. Kamu bisa bermain dengan kucing dan memberi makan.
Sebab, di sana dijual beragam jenis makanan kucing. Meski demikian, kontrol terhadap perkembangbiakan kucing tetap diawasi. Jumlahnya tak dibiarkan meningkat terlalu tajam.
Kabarnya, sebelum 1970, pulau ini menjadi tempat pembuangan bagi para narapidana dan pemberontak yang melawan penguasa kala itu. Maklum, pulau tak terlalu jauh dari pusat kota, juga masih cukup mudah diakses dengan kapal.
Hanya ada cidomo dan sepeda di sana. Selain itu, wisatawan harus jalan kaki. Memang Gili Trawangan tak diperkenankan “ditempati” kendaraan bermotor.
Selain karena pulaunya memang kecil, kendaraan bermotor bakal menimbulkan polusi udara. Apalagi, hanya butuh beberapa jam untuk menyusuri seluruh pulau dengan jalan kaki. Jadi tak perlu kendaraan bermotor.
Ya, Gili Trawangan hanya memiliki panjang 3 kilometer dan lebar 2 kilometer. Gak heran kalau dengan jalan kaki selama kurang lebih dua jam saja, orang sudah bisa menikmati seluruh pulau.
Ke Gili harus siap logistik banyak kalau tak ingin membeli kebutuhan makanan dan minuman ringan di sana. Lebih baik membawa dari Mataram untuk air mineral atau snack-snack.
Sebab, di sana, harga-harga mahal sekali. Hal ini disebabkan karena transportasi yang lumayan sulit untuk membawa barang kebutuhan dari kota menuju lokasi.
Makin tertarik menyambangi tempat itu? Yuk!