8 Wisata Sepanjang Jalur Pantura yang Asyik Dikunjungi Saat Mudik

Sekalian mampir beli oleh-oleh, jangan lupa mampir ke Kampung Batik Trusmi, Cirebon, saat mudik melalui jalur Pantura menuju Jawa Tengah. Akses menuju ke Desa Trusmi cukup mudah, yakni terletak sekitar 4 KM sebelah barat jantung kota. Ada lebih dari 1.000 perajin yang bernaung di pusat kesenian batik di Cirebon ini. Motif batik Cirebon yang khas juga bisa jadi dresscode cantik keluarga besar saat hari raya, kan?

Saat lelah melanda, singgah ke daerah wisata bisa jadi salah satu cara istirahat yang menyenangkan. Apalagi kalau bisa ngaso di pinggir pantai sambil menikmati semilir angin dan bermain air.

Sebagai salah satu kota yang dilewati para pemudik jalur Pantura, Tegal menyuguhkan Pantai Alam Indah sebagai tempat singgahnya. Berbagai fasilitas tersedia di pantai yang bertempat di Jalan Sangir, Kelurahan Mintaragen, Tegal ini. Di antaranya waterboom, wisata berkuda, penyewaan sepeda, dan area bermain anak.

Kalau mudik bersama keluarga terutama membawa anak kecil, singgah di Batang Dolphin Center bisa jadi alternatif rekreasi sekaligus lepas penat. Kamu pasti melewati Kota Batang ketika menempuh rute mudik ke arah Semarang dan Tuban, sehingga tak perlu melipir terlalu jauh dari lintasan mudik.

Hanya dengan kocek Rp 20 ribu saja, kamu sudah bisa masuk ke pusat pelestarian lumba-lumba ini. Murah meriah dan pastinya edukatif.

Kalau mudik dengan kendaraan pribadi, jangan sia-siakan kesempatan mampir ke Museum Batik Pekalongan yang ada di di Jalan Jetayu No. 1, Pekalongan. Terkenal sebagai Kota Batik, Pekalongan jelas menyimpan pesona tersendiri lewat produksi batiknya. Selain itu, kamu dan keluarga bisa juga belajar membuat batik corak khas Pekalongan dari para perajin yang ada di Desa Kauman.

Semarang merupakan kota selanjutnya yang akan ditempuh lepas dari Pekalongan. Kota ini tersohor dengan kemegahan arsitektur Masjid Agung, yakni masjid terbesar di Jawa Tengah.

Gaya arsitektural campuran Jawa, Islam, dan Romawi sengaja ditonjolkan oleh sang perancang. Sentuhan Romawi terlihat dari 25 pilar menyerupai koloseum Athena yang dibangun di pelataran masjid. Pilar-pilar tersebut berhias indahnya kaligrafi. Sedangkan, angka 25 menyimbolkan jumlah nabi dan rasul.

Selain itu, kamu bisa juga mampir ke Lawang Sewu yang berlokasi di pusat kota. Deretan bangunan bersejarah di kawasan tersebut selalu berhasil mengundang decak kagum dari para wisatawan. Terutama ketika pertama kali menapaki uniknya arsitektur gedung dengan banyak jendela tinggi ini. Suasana lawasnya membuat Lawang Sewu banyak digunakan untuk berburu foto.

Maharani Zoo & Goa Lamongan alias Mazola terletak di wilayah pesisir utara Lamongan. Sesuai namanya, pengunjung akan dihibur dengan tingkah alami para satwa penghuni kebun binatang. Masih dalam satu lokasi, kamu bisa sekaligus menjelajahi Goa Maharani, yakni salah satu goa alam di Lamongan.

Tak jauh dari Mazola, terdapat juga Wisata Bahari Lamongan alias WBL yang menyediakan wahana bermain mulai dari anak-anak hingga dewasa. Biasanya pengunjung ditawari membeli tiket terusan dengan harga spesial untuk ketiga tempat tersebut.

Kalau lebih tertarik dengan suasana alam yang menenangkan, cobalah singgah ke Air Terjun Nglirip di Tuban, Jawa Timur. Gemericik mata air yang bersumber dari Hutan Kerawak, dijamin siap membasuh letih sepanjang perjalanan mudikmu.

Akses menuju ke air terjun setinggi 25 meter ini cukup mudah, karena berada di jalur alternatif. Tepatnya di Pedukuhan Jojogan Desa Mulyo Agung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban.

Nah, mudik jadi makin asyik, kan? Mana dulu nih yang mau kamu kunjungi?