Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Alasan Pantai Tetap Menjadi Destinasi Wisata Favorit Segala Usia

ilustrasi suasana pantai (pexels.com/Belle Co)

Tidak lengkap rasanya, jika berlibur tanpa singgah ke pantai meski sejenak. Bahkan, tak sedikit orang yang betah berlama-lama kalau sudah di pantai. Dari pagi sampai siang atau siang hingga matahari tenggelam rasanya tak bosan-bosan berada di sana.

Pantai tampaknya jadi wisata alam yang gak ada matinya. Kita pun harus bersyukur tinggal di negeri dengan banyak pantai indah. Terutama bagi kamu yang sehari-hari menetap di perkotaan, berwisata ke pantai kerap dijadikan agenda bersama teman-teman dan keluarga. Berikut sembilan alasan, mengapa pantai tetap menjadi destinasi wisata  favorit segala usia.

1. Deru kendaraan digantikan debur ombak

ilustrasi berlibur ke pantai (pexels.com/Rachel Claire)

Setiap hari banyak dari kita yang harus berhadapan dengan kemacetan dalam perjalanan pergi dan pulang kantor. Di rumah pun, suara kendaraan yang melintas mewarnai hari dari pagi hingga malam. Kita memang sudah bersahabat dengan deru kendaraan. Namun, beberapa jam saja sepenuhnya hanya mendengar debur ombak, ternyata memberikan kedamaian yang luar biasa.

Gak ada yang berkendara dengan mengebut di pantai. Begitu pula suara klakson lenyap tak berjejak. Sunyinya pantai tidak terasa mencekam, karena kamu menikmati ombak yang datang dan pergi berikut suaranya, kala pecah menghantam karang.

2. Langsung merasakan hangatnya sinar matahari

ilustrasi berjemur di pantai (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi berjemur di pantai (pexels.com/Mikhail Nilov)

Berada di ruangan ber-AC saat hari panas sekali memang terasa nyaman. Namun, setelah kamu setiap hari bekerja, bahkan tidur dengan pendingin udara terus menyala, tentu tubuh terasa kurang bugar. Kamu pun merindukan rasanya terkena sinar matahari secara langsung.

Tak heran, jika banyak orang yang akhirnya sengaja berjemur di pantai. Kamu dapat memilih berjemur sebelum jam 09.00 pagi, sehingga tidak terlalu panas di kulit. Berjemur di pantai tentu berbeda sekali dengan terjerang matahari di perkotaan. Di tengah kota, kamu sukar merasakan angin yang terhalang gedung-gedung. Sementara di pantai angin sepoi-sepoi dan aroma laut membuat kegiatan berjemur lebih nyaman.

3. Sensasi berjalan di pasir pantai

ilustrasi keluarga liburan ke pantai (pexels.com/Kindel Media)

Selain di dalam rumah, kamu mungkin tak pernah bertelanjang kaki. Aspal jalan dan trotoar terlalu keras untuk diinjak tanpa alas kaki. Banyak pula benda-benda tajam yang bisa melukai telapak kaki. Namun, di pantai kamu bisa bebas berjalan tanpa sandal dan sepatu.

Rasanya nyaman bahkan di tengah hari sekalipun. Pasir pantai tidak panas seperti permukaan jalan. Kamu bisa merasakan pasir mengisi celah jari-jari kaki. Sedikit geli, tapi juga menyenangkan dan bikin ingin terus melesakkan kaki.

4. Bebas bermain dan berolahraga

ilustrasi berlibur ke pantai (pexels.com/Maurício Mascaro)
ilustrasi berlibur ke pantai (pexels.com/Maurício Mascaro)

Sekarang makin tidak mudah mendapati lapangan untuk bermain dan berolahraga. Namun, kamu bisa melakukannya dengan leluasa ketika berada di pantai. Luasnya pantai memungkinkanmu buat berlarian, bermain voli pantai, atau melakukan olahraga air. 

Ini tentu sangat baik untuk kebugaran tubuh dan menenangkan jiwa. Kita semua butuh bergerak aktif dan berada di alam terbuka membuatnya lebih baik. Di pantai, kamu menghirup udara yang benar-benar bersih serta dihangatkan sinar matahari, sehingga tidak mudah merasa capek seperti saat bermain dan berolahraga di sekitar rumah.

5. Tenang untuk berkarya

ilustrasi berlibur ke pantai (pexels.com/ArtHouse Studio)

Wisata pantai gak cuma cocok untuk wisatawan yang datang berkelompok. Kamu juga dapat pergi sendiri untuk memperoleh suasana sunyi yang menginspirasi. Kalau kamu senang berkarya, pantai menjadi tempat yang pas buat melakukannya. Bila pantai sedang ramai, cari titik yang agak jauh agar kamu dapat duduk sendirian.

Kamu bisa melukis, menulis, atau membuat lagu. Seharusnya, kamu memang mampu berkarya di mana saja. Namun, saat rumah dan berbagai tempat di perkotaan mulai terasa membosankan dan pikiran menjadi buntu, pergilah ke pantai untuk menyegarkan diri, menjaring ide, serta memusatkan fokus kembali.

6. Dapat menikmati hasil laut yang segar

ilustrasi pasar hasil laut (pexels.com/TonyNojmanSK)
ilustrasi pasar hasil laut (pexels.com/TonyNojmanSK)

Di rumah pun kamu dapat menikmati sajian laut. Kamu tinggal membeli bahan-bahannya dan memasak sendiri atau memesannya dari sejumlah rumah makan. Namun, makin jauh tempat tinggalmu dari laut, tentu semakin tidak segar hasil laut yang dapat dinikmati. Proses pengawetan serta pengirimannya sudah panjang.

Berbeda dengan ketika kamu berada di pantai atau daerah pesisir. Biasanya banyak warga setempat menjajakan tangkapan nelayan. Kamu dapat membawanya pulang sebagai oleh-oleh atau menikmatinya di tempat. Bersama dengan pasar hasil laut, biasanya juga ada banyak rumah makan yang siap memasakkannya sesuai menu pilihanmu. Tinggal bayar biaya jasa pengolahan, minuman, serta nasi.

7. Tiket masuknya terjangkau

ilustrasi berlibur ke pantai (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi berlibur ke pantai (pexels.com/Pixabay)

Destinasi wisata alam termasuk terjangkau. Ini membuatmu dapat menekan biaya kalau membawa rombongan. Sekali masuk, kamu bebas mau berada di pantai berapa lama. 

Godaan naik berbagai wahana juga hampir tidak ada. Pengunjung bahkan tak dilarang membawa makanan dan minuman sendiri, sehingga kamu bisa lebih berhemat daripada sedikit-sedikit jajan. Namun, ingat untuk tidak membuang sampahnya sembarangan, ya.

8. Menyaksikan matahari terbit dan tenggelam

ilustrasi berlibur ke pantai (pexels.com/Kobe -)
ilustrasi berlibur ke pantai (pexels.com/Kobe -)

Pantai menjadi titik terbaik untuk menikmati matahari terbit dan tenggelam. Gak ada penghalang pepohonan apalagi gedung pencakar langit. Satu-satunya momen kamu bisa betah tidak melakukan apa-apa, selain duduk-duduk menikmati pemandangan ketika di pantai.

Lupakan smartphone yang selalu sesak oleh berbagai notifikasi. Kamu bisa lepas dari gim, film, dan media sosial. Pemandangan langit ketika matahari terbit dan tenggelam terlalu sayang untuk dilewatkan. Tidak sekadar indah, melainkan memperlihatkan kebesaran sang pencipta.

9. Memperkenalkan ekosistem laut pada anak

ilustrasi anak di pantai (pexels.com/Kindel Media)
ilustrasi anak di pantai (pexels.com/Kindel Media)

Tentu saja anak bisa mempelajari ekosistem laut melalui buku-buku dan berbagai tayangan. Namun, mengajak anak ke pantai membuatnya antusias. Anak dapat melihat langsung berbagai makhluk hidup di laut, seperti ikan yang terdampar dan ubur-ubur.

Makin menarik jika terdapat perahu atau kapal yang akan mengantarkan pengunjung melihat-lihat pemandangan di bawah laut. Pulang nanti, anak pasti makin bersemangat untuk belajar. Sebab, ia telah memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang ekosistem laut. Mengajak anak berwisata ke pantai akan menumbuhkan rasa cinta serta kepeduliannya pada kelestarian alam.

Di tengah kian banyaknya tempat wisata indoor yang dapat dikunjungi, sempatkanlah ke pantai. Mendekatkan diri ke alam terbuka membantu mengembalikan keseimbangan hidupmu, setelah berbulan-bulan hanya bolak-balik antara rumah dan kantor. Rasakan kesegarannya untuk tubuh dan jiwa, ketika berlibur ke pantai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ines Sela Melia
EditorInes Sela Melia
Follow Us