9 Pura Kuno yang Paling Menakjubkan di Pulau Bali, Indah Banget!

Tanah Lot yang terletak di Kabupaten Tabanan ini mungkin merupakan pura yang paling banyak tampil di kartu pos Bali. Letak Pura yang dibangun pada abad ke-15 ini boleh dibilang unik karena berdiri di lepas pantai.

Jadi, kalau berniat menyaksikan matahari terbenam, sebaiknya kamu datang ke Tanah Lot. Keindahan siluetnya akan membuatmu merinding. Jika kamu ke Bali, pura yang satu ini jangan sampai kamu lewatkan.

Pura Luhur Uluwatu atau biasa disebut Pura Uluwatu di Kabupaten Badung ini juga diketahui acap kali ditampilkan dalam kartu pos Bali. Pura ini juga terkenal di kalangan peselancar sebagai tempat berselancar yang eksotis.

Pura Uluwatu ini terletak di puncak tebing atau berada 70 meter di atas ombak yang menerjang. Pura Uluwatu ini juga memiliki latar belakang matahari terbenam yang indah seperti di Tanah Lot. Namun, letaknya yang lebih tinggi bisa memberikan bentang laut yang lebih luas.

Sendratari Ramayana maupun tari Kecak ditampilkan di amfiteater. Pertunjukan yang berlangsung selama jam matahari terbenam, bisa kamu abadikan sebagai kenang-kenangan yang sempurna.

Pura Besakih ini acap kali disebut dengan kuil terbesar di Bali. Soalnya, Besakih sejatinya adalah kompleks pura. Selain itu, Pura Besakih ini terletak 1.000 meter di atas permukaan laut di lereng barat daya Gunung Agung. Setidaknya ada 70 perayaan yang diadakan di sini setiap tahun, karena masing-masing pura memiliki hari peringatannya sendiri-sendiri.

Menjelajahi seluruh seluruh pura di Besakih dapat memakan waktu hingga satu hari. Namun, kamu bisa memusatkan kunjunganmu ke pusat pura yaitu Pura Penataran Agung. Di lereng gunung yang lebih tinggi, juga terdapat Pura Pengubengan yang menawarkan pemandangan alam nan indah.

Pura Goa Gajah juga merupakan kompleks arkeologi dengan riwayat sejarah yang panjang. Goa Gajah sejatinya dibangun sebagai tempat meditas pada abad ke-11. Di sana, kamu akan menuruni semacam tangga dari pinggir jalan. Di bawah, kamu akan menemukan kompleksnya yang luas.

Di dekat Goa Gajah, terdapat sebuah kolam pemandian yang dibangun pada tahun 1954. Di sana terdapat patung-patung yang tengah memegang semacam guci. Dari guci itu keluarlah air yang jatuh ke kolam pemandian.

Di belakang Goa Gajah, mengalirlah Sungai Petanu yang legendaris. Aliran airnya menuju hamparan sawah nan indah.

Pura Ulun Danu Bratan yang dibangun pada tahun 1633 ini adalah sebuah pura yang indah di dataran tinggi Kabupaten Tabanan. Latar belakang bentang pengunungan dan Danu Bratan menjadikan Pura Ulun Danu ini semakin memukau.

Suasananya yang sejuk juga membuatnya sebagai tempat wisata favorit. Yang paling menarik ialah, kamu bisa melihat efek mirror atau refleksi dari wujud Pura Ulun Danu di permukaan danau.

Selain itu, terdapat kebun luas di tepi danau yang menawarkan banyak sekali momen untuk berfoto. Di sana, kamu juga bisa menyewa perahu sembari menikmati keindahan arsitektur pura dan latar belakang pegunungannya dari tengah danau.

Pura Tirta Empul di Kabupaten Gianyar ini diketahui menjadi salah satu warisan budaya nasional. Dibangun pada tahun 960 Masehi, nama Tirta Empul ini juga berarti "mata air suci." Nama itu diambil dari sumber mata air yang terletak di dalam pura.

Nah, mata air itu kemudian mengalir ke kolam pemandian dan kolam ikan. Air itu juga mengalir ke Sungai Pakerisan yang terletak di dekat Pura Tirta Empul.

Berbagai situs dan peninggalan arkeologi di sekitar pura berhubungan dengan mitos dan legenda lokal. Situs terdekat dan menonjol lainnya adalah istana kepresidenan, Istana Tampaksiring. Landmark ini dibangun oleh presiden pertama Indonesia, Soekarno.

Tak jauh dari Pura Tirta Empul, terdapat Candi Gunung Kawi. Candi tersebut terkenal sebagai salah satu situs arkeologi yang paling unik di Bali. Di sana, kamu bisa melihat kumpulan relief yang diukur di permukaan tebing batu. Candi Gunung Kawi ini menghadap ke Sungai Pakerisan yang suci, sungai yang sama dengan yang mengalir dari Tirta Empul.

Di sekitar Candi Gunung Kawi kamu bisa menemukan areal persawahan yang subur dan lembah hijau yang cantik. Seluruh pemandangan tersebut akan mengantarmu kembali ke masa lalu, jauh dari modernitas.

Candi Gunung Kawi sendiri dibangun pada abad ke-11 saat masa pemerintahan Raja Udayana.

Pura Taman Ayun yang terletak di Desa Mengwi, Kabupaten Badung ini dibangun pada abad ke-17 ketika Kerajaan Mengwi dipimpin oleh Raja I Gusti Agung Putu. Pura Taman Ayun ini adalah salah satu contoh yang bagus dari arsitektur pura Hindu tradisional di Bali.

Di dalam pura, kamu dapat melihat taman luas yang diisi berbagai jenis tanaman tropis. Di Taman Ayun, juga terdapat kolam air dengan bunga teratai dan ikan-ikan. Kalau kamu ke sana, kamu akan menemukan pengaruh Tiongkok di seluruh arsitektur dan relief candi.

Pura Lempuyang ini dibangun pada abad ke-8 dan menjadi salah satu kuil tertua dan paling dihormati di Bali. Pura Lempuyang ini setara dengan Pura Besakih. Pura ini juga diyakini berdiri mendahului mayoritas candi Hindu di Bali.

Nah, berekreasi ke Pura Lempuyang ini menuntut kondisi fisik yang prima. Soalnya, pura tersebut terletak 1.175m di atas permukaan laut, tepatnya di puncak puncak Gunung Lempuyang. Kalau kamu ingin mencapai puncak pura, kamu harus mendaki lagi lebih dari 1.700 langkah. Tapi, ketika berada di puncaknya, rasa lelahmu akan segera sirna lantaran pemandangan alam yang begitu indah.

Itulah 9 pura maupun candi kuno paling mempesona di Provinsi Bali. Kalau kamu bingung mau ke mana saat berada di Pulau Dewata, daftar ini bisa membantumu.