Buat para pemburu sunrise, Gunung Bromo pasti menjadi salah satu spot sunrise yang enggak boleh dilewatkan. Barisan gunung dengan langit biru gelap, berpadu dengan semburat warna orange di ufuk timur, dan tarian kabut putih gak pernah gagal membuat takjub.
Namun Bromo bukan cuma punya sunrise yang cantik. Lebih dari itu, ada banyak aktivitas seru yang bisa kamu lakukan di sana. Berikut deretan aktivitas seru yang bisa kamu lakukan di Gunung Bromo.
Membentang seluas 800 km, kamu gak mungkin menyusuri seluruh area Gunung Bromo dengan berjalan kaki. Ada dua opsi yang bisa kamu pilih.
Pertama, kamu bisa menyewa sebuah mobil jip dan berpetualang di beberapa area di Gunung Bromo seperti Pasir Berbisik, Sabana, Bukit Cinta, Kawah Bromo, Widodaren. Tenang saja, kamu gak bakal disuruh nyetir jip sendirian kok, melainkan ditemani driver.
Opsi kedua adalah dengan menyewa kuda. Di kawasan Gunung Bromo terdapat banyak kuda milik Suku Tengger yang bisa kamu gunakan untuk berkeliling.
Selain lebih murah, jalan-jalan naik kuda juga jauh lebih santai. Buat kamu yang sudah bisa naik kuda, kamu bisa pergi menjelajah sendiri. Tapi kalau belum, penduduk sekitar siap menemani kamu.
Berpetualang di tengah Pasir Berbisik, kamu gak boleh sampai kelewatan mengunjungi Pura Luhur Poten. Terletak di tengah lautan pasir hitam Bromo, pura ini merupakan tempat yang amat sakral bagi warga Suku Tengger.
Oleh Suku Tengger, pura ini dijadikan tempat pemujaan Dewa Brahma sekaligus juga menjadi kediaman Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang dipuja oleh umat Hindu.
Biasanya selain berfoto, wisatawan yang beragama Hindu juga akan menyempatkan diri berdoa di dalam pura.
Bagi masyarakat Suku Tengger, Gunung Bromo bukan cuma sekadar cantik. Lebih dari itu gunung ini juga merupakan tempat suci.
Setiap tanggal 14 Kasodo (bulan dalam penanggalan Jawa) atau sekitar bulan Agustus hingga September, masyarakat Suku Tengger akan berbondong-bondong ke pura Luhur Poten untuk melakukan upacara Yadnya Kasada.
Upacara berlangsung selama dua hari dan dimulai pada tengah malam. Setelah berdoa, pada dini hari mereka akan mendaki ke puncak Bromo dan melemparkan sesembahan kepada Sang Hyang Widhi berupa hasil bumi seperti ayam, sayuran, bahkan uang ke kawah gunung Bromo.
Terletak di Desa Argosari, Bukit B29 merupakan tempat yang paling cocok buat kamu yang mau melihat pemandangan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Dari bukit setinggi 2.900 mdpl ini, kamu akan menyaksikan salah satu golden sunrise terbaik di Indonesia.
Setelah matahari muncul, kabut tebal akan menyelimuti lembah-lembah di sekitar bukit B29 sehingga memberikan sensasi seperti berada di negeri atas awan.
Bukan hanya kabut tebal, dari puncak bukit B29, kamu juga bisa menyaksikan jajaran gunung mulai dari Batok, Bromo, Arjuna, Welirang, dan yang tertinggi yaitu Gunung Semeru.
Jalan-jalan ke Bromo, belum lengkap kalau kamu belum menyempatkan diri berkunjung ke desa-desa sekitar, dan berinteraksi dengan penduduknya. Kamu bisa berkunjung ke Desa Ngandas atau Ngadisari yang merupakan desa wisata.
Selain itu ada juga Desa Cemoro Lawang. Berada di ketinggian 2.200 mdpl, desa satu ini memiliki pemandangan yang indah dan asri. Sangat jauh berbeda dengan kehidupan di perkotaan yang penuh dengan kesibukan, polusi, dan gedung-gedung tinggi.
Menonton matahari terbit di Pananjakan menjadi kegiatan yang wajib dilakukan saat berlibur ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Bukit Pananjakan berada di sebelah barat Gunung Bromo. Dari bukit ini, kamu bisa menyaksikan matahari terbit di antara perbukitan dan barisan gunung seperti Gunung Batok, Bromo, dan Semeru. Oh ya, jangan lupa bawa jaket ya biar kamu gak kedinginan!
Bisa dibilang, Bromo merupakan salah satu surga kecil yang dimiliki oleh Indonesia. Di sini, kamu bukan hanya disuguhkan pemandangan yang luar biasa indah, tapi juga budaya masyarakat Suku Tengger yang masih sangat kental!
Itu dia beberapa aktivitas seru yang bisa dilakukan di Bromo jika kamu sedang berlibur kesana.