ilustrasi maskapai low cost (pexels.com/Pham Huynh Tuan Vy)
Pesawat low cost punya pola operasi cepat, termasuk taxiing singkat dan penggunaan landasan yang lebih fleksibel. Jika digabung dengan pesawat full service di terminal utama, perbedaan ini dapat menambah antrean di apron maupun landasan. Terminal terpisah memudahkan bandara mengatur jalur pergerakan pesawat agar tidak saling menghambat. Dengan pembagian ruang yang jelas, antrean pesawat jadi lebih mudah dikendalikan.
Di area khusus, bandara dapat menata jarak parkir, urutan pushback, dan posisi kendaraan apron dengan lebih konsisten. Aturan yang seragam ini membantu pesawat mengikuti jadwal tanpa gangguan. Pengaturan yang lebih terarah juga mengurangi risiko kemacetan pergerakan saat jam sibuk.
Penempatan maskapai low cost di terminal terpisah membantu bandara menyeimbangkan banyak hal. Pembagian ini membuat kebutuhan tiap maskapai bisa dipenuhi tanpa saling mengganggu. Alur yang lebih sederhana justru membuat perjalanan terasa lebih jelas dan cepat. Menurutmu, fasilitas apa yang paling perlu ditambah di terminal low cost agar pengalaman perjalanannya makin nyaman?
Referensi:
"Why do budget airlines not use the jetbridge that's right there?" Aviation. Diakses pada November 2025
"Why The World's Low-Cost Carriers Don't Usually Have Widebodies" Simple Flying. Diakses pada November 2025
"A budget terminal for budget airlines" Airport International Review. Diakses pada November 2025
"Base abandonments by low-cost carriers" Journal of Air Transport Management. Diakses pada November 2025
"Low-Cost Carriers In The Aviation Industry: What Are They?" OAG. Diakses pada November 2025