5 Amfiteater di Italia yang Harus Dikunjungi selain Colosseum Roma

Arena Verona adalah amfiteater Romawi yang wajib dikunjungi di Italia selain Colosseum, dan dikenal sebagai salah satu yang paling terawat. Dibangun sekitar tahun 30 M, bangunan ini dulunya menjadi arena untuk pertarungan gladiator dan pertunjukan besar lainnya dengan kapasitas hingga 30.000 penonton.

Arsitekturnya yang simetris mencerminkan keahlian teknik Romawi kuno. Saat ini, arena ini tetap hidup sebagai pusat budaya dengan pertunjukan opera, konser, dan acara lainnya yang menarik ribuan pengunjung. Keberadaannya di jantung kota Verona juga menambah pesona, membuatnya mudah diakses dan menyatu dengan kehidupan sehari-hari warga setempat.

Amfiteater Pompeii adalah salah satu warisan sejarah Romawi tertua yang masih berdiri hingga kini. Dibangun pada tahun 70 SM, struktur ini memegang status sebagai amfiteater batu tertua yang masih ada dari dunia Romawi. Terletak di dalam kompleks arkeologi Pompeii, tempat ini dulunya menjadi lokasi pertarungan gladiator hingga tontonan binatang.

Amfiteater ini memiliki kapasitas mencapai 20.000 penonton. Atmosfernya yang sunyi kini memberi kesan yang kuat, apalagi ketika kita mengingat bahwa letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 M turut mengubur kota ini dalam abu vulkanik. Pelestariannya yang luar biasa memungkinkan kita untuk melihat langsung bentuk aslinya.

Berlokasi di Santa Maria Capua Vetere, Amfiteater Capua merupakan salah satu situs arkeologi yang paling mengesankan sering disebut sebagai model awal Colosseum. Melansir dari laman atlasobscura, bangunan ini adalah amfiteater terbesar kedua yang pernah dibangun oleh bangsa Romawi setelah Colosseum.

Tempat ini terkenal sebagai lokasi dari sekolah gladiator pertama dan paling bergengsi, serta berkaitan erat dengan kisah pemberontakan Spartacus. Desain elipsnya yang besar dan lorong-lorong bawah tanah yang masih terawat memberikan gambaran tentang bagaimana gladiator dipersiapkan sebelum bertarung. 

Amfiteater Flavia di Pozzuoli adalah contoh mengagumkan dari kemegahan arsitektur Romawi yang bertahan. Dibangun pada paruh kedua abad ke-1 Masehi saat pemerintahan Kaisar Vespasianus dan Titus, amfiteater ini menampung hingga 50.000 penonton. Bentuk elipsnya dan koridor bawah tanahnya menunjukkan kemiripan dengan Colosseum.

Struktur bawah tanahnya menampilkan jalur dan ruangan tempat gladiator serta hewan dipersiapkan sebelum masuk arena. Lokasinya di Pozzuoli, tak jauh dari Naples, membuatnya menjadi tempat yang strategis untuk dijelajahi sambil mengenal sejarah lokal. Keadaannya yang sangat terjaga menambah lapisan makna pada situs ini.

Amfiteater Romawi di Sirakusa merupakan salah satu situs kuno terbesar di Sisilia yang menawarkan desain mengesankan. Berukuran sekitar 140 x 119 meter, struktur ini dibangun pada masa kekuasaan Augustus dan dipahat langsung dari batu alam di dataran tinggi Epipoli. Arena ini memiliki desain elips dengan beberapa tingkat tempat duduk yang masih terlihat.

Melansir dari laman italyreview, amfiteater ini digunakan untuk berbagai bentuk hiburan publik, mulai dari kontes gladiator hingga perburuan hewan. Terletak di dalam Taman Arkeologi Neapolis bersama situs-situs bersejarah lainnya seperti Teater Yunani, lokasi ini memberikan pengalaman wisata yang lengkap.

Italia bukan hanya tentang Colosseum. Dari Verona hingga Sirakusa, negara ini menyimpan kekayaan sejarah Romawi dalam bentuk amfiteater yang masih berdiri dengan anggun hingga hari ini. Setiap lokasi menawarkan cerita, arsitektur, dan pengalaman unik yang memperdalam pemahaman kita tentang peradaban kuno.