TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Wisata Sejarah yang Wajib Dikunjungi Kala ke Magelang

Sesekali yuk merapat ke wisata sejarah

wayangku.id

Geliat pariwisata di berbagai penjuru negeri sepertinya masih menunjukkan tren yang terus meningkat. Semakin menjamurnya tempat wisata baru tersebut tak elak disebabkan oleh tren update foto instagrammable di media sosial.

Semakin menarik hasil foto yang diupload, semakin besar kemungkinan lokasi tersebut menjadi viral dan didatangi banyak pengunjung. Akan tetapi, selain berbagai wisata baru yang begitu menarik lensa, masih ada banyak tempat wisata sejarah yang tak kalah menarik, lho. Bahkan di tempat wisata ini, kita bisa sekalian belajar mengenai sejarah perjuangan para pahlawan kita. 

Nah, Magelang sebagai kota tertua kedua di Indonesia juga menyimpan berbagai wisata sejarah yang sayang kalau dilewatkan. Berikut ini 5 wisata sejarah di Magelang yang recommended untuk dikunjungi.

1. Museum Sudirman

Magelangonline.com

Di Indonesia terdapat tiga Museum Sudirman, yaitu di Yogyakarta, Purwokerto dan di Magelang. Museum yang di Magelang berlokasi di Jl Ade Irma Suryani Nomor C7 Kota Magelang. Lokasinya tepat di sebelah utara Taman Badaan yang terkenal dengan bakso kerikilnya.

Museum Sudirman di Magelang dulunya merupakan rumah tinggal terakhir Sang Jenderal Besar. Rumah ini adalah tempat beliau menghembuskan nafas terakhirnya. Tepatnya di tanggal 29 Januari 1950 karena penyakit TBC yang beliau derita.

Di museum ini, kita akan disuguhi barang-barang peninggalan Jenderal Sudirman dari kursi, replika tandu, sandal, seragam, hingga tempat tidur beliau. Selain itu, di seluruh tembok museum ditempeli berbagai quotes dari Sang Jenderal yang memberi hawa lain bagi para pembacanya. Yang paling bikin merinding, di ruang belakang tersimpan meja yang digunakan untuk memandikan jenazah Jenderal Sudirman.

Baca Juga: 10 Spot Liburan Pilihan Adipati & Jefri Nichol di Jogja dan Magelang

2. Museum Diponegoro

Situsbudaya.id

Museum Diponegoro berada di dalam Komplek eks Karesidenan Kedu. Lokasinya di Jalan Pangeran Diponegoro Magelang. Halaman depan museum ini sangat luas dan jika cuaca  cerah, pengunjung bisa menikmati suguhan bentangan alam Magelang dengan Gunung Sumbing yang berdiri kokoh dengan hamparan sawah di kaki-kakinya.

Suasana ketika memasuki museum ini sangat terasa bedanya. Apalagi ketika melihat koleksi museum berupa jubah Pangeran Diponegoro yang dipajang di dalam lemari kaca. Dari jubahnya saja bisa terbayang perawakan tinggi besar sang pangeran.

Di museum ini juga disimpan koleksi berupa kursi yang pada bagian pegangan tangannya terdapat bekas goresan kuku. Konon, goresan kuku tersebut adalah milik Pangeran Diponegoro yang sedang marah luar biasa kepada penjajah yang ternyata menjebaknya. Di bangunan ini lah untuk terakhir kalinya perjuangan Pangeran Diponegoro berakhir sebelum diasingkan ke Ujung Pandang.

3. Museum BPK-RI

yogyakarta.bpk.go.id

Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK RI adalah lembaga tinggi negara yang memiliki wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Bahkan sejak 2015 lalu, BPK mulai menjadi badan audit yang diakui dunia. Tapi pada tahu gak sih kalau BPK punya museum?

Museum BPK RI Tepatnya bersebelahan dengan Museum Diponegoro di Jl Pangeran Diponegoro Kota Magelang. Museum ini awalnya merupakan kantor pertama BPK yang beroperasi pertama kali pada 1 Januari 1947. Pada awal berdirinya, BPK hanya dijalankan dengan 9 pegawai saja.

Di museum ini berbagai koleksi sejarah perkembangan BPK dipamerkan. Bahkan sejak Januari 2017, museum ini dikembangkan menjadi museum yang lebih kekinian. Museum BPK RI bahkan disebut - sebut sebagai museum sejarah yang pertama menggunakan beberapa fasilitas teknologi canggih seperti augmented reality dan virtual reality. 

4. Museum Wayang

wayangku.id

Selain Museum Wayang di Jakarta, kita juga punya Museum Wayang lho di Magelang. Namanya Sasana Guna Rasa yang berada di kompleks Pondok Tingal di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur. Lokasinya hanya sekitar 500 meter di sebelah timur Candi Borobudur. 

Koleksi wayang di museum itu berasal dari sejumlah daerah di Indonesia seperti Jawa, Cirebon, Bali dan Lombok dan luar negeri seperti China, Kamboja serta Turki. Museum itu juga mengoleksi wayang Kedu yang dibuat pada 1880. Selain itu terdapat juga koleksi 694 judul buku tentang wayang yang ditulis dalam berbagai bahasa.

Koleksi lain yang disimpan adalah 83 kaset rekaman pertunjukan wayang sejak 1971 hingga 1994, serta 59 kaset video rekaman pergelaran wayang sejak 1980 hingga 1990.

Baca Juga: 4 Pesona Wisata Terbaru di Magelang yang Instagramable, Kece Banget!

Writer

Amie W

Ibu muda yang suka baca dan fotografi. Bercita-cita supaya semua anak Indonesia punya peluang yang sama dalam pendidikan, pengembangan diri dan rasa aman.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya