TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Namanya Dianggap Tertukar, Ini 5 Fakta Unik Greenland dan Iceland

Haruskah nama keduanya ditukar saja?

Potret Greenland dan Iceland (unsplash.com/trolf | unsplash.com/robertlukeman)

Pemberian nama untuk suatu wilayah atau negara merupakan hal yang sangat penting dan krusial. Nama yang digunakan pun tak boleh sembarangan dan biasanya berkaitan dengan sejarah, legenda, hingga asal-usul masyarakatnya.

Di dunia ini, ada dua nama tempat yang kerap jadi perdebatan, yakni Greenland dan Iceland (Islandia). Warganet pun kerap membahas dua kawasan tersebut di berbagai platform media sosial dan mengatakan bahwa namanya terbalik. Wah, kok bisa?

Sebelum ikut berdebat, cek fakta untuk tentang Greenland dan Iceland di bawah ini, yuk!

1. Fakta umum tentang Greenland dan Iceland

Potret Greenland (kiri) dan Iceland (kanan) (unsplash.com/visitgreenland | unsplash.com/serey)

Greenland merupakan sebuah wilayah atau konstituen yang berada di Samudra Atlantik Utara dan Amerika Utara yang secara politik berada di bawah kekuasaan Kerajaan Denmark. Wilayah ini memiliki luas mencapai 2,166 juta kilometer persegi yang menjadikannya sebagai pulau terluas dan terbesar di dunia.

Beribu kota di Nuuk, Greenland hanya memiliki penduduk sekitar 56.583 per 2022 yang terdiri dari Suku Inuit atau Eskimo, Nordik, Danish (Denmark), dan bangsa lainnya. Jika dibandingkan antara jumlah penduduk dan luasnya, maka Greenland menjadi wilayah dengan penduduk terjarang di dunia.

Berbeda dengan Greenland, Iceland merupakan negara merdeka di kawasan Eropa Utara yang memiliki luas sekitar 103.000 kilometer persegi dan menjadi pulau terbesar ke-18 di dunia. Jumlah penduduk di negara yang beribu kota di Reykjavik ini sekitar 365 ribu jiwa.

Dari total luas Iceland, hanya 25 persen saja yang dihuni. Selebihnya adalah kawasan rerumputan hijau, gurun pasir dan batu, medan lava, dan gletser.

2. Arti nama Greenland dan Iceland

Potret Greenland (kiri) dan Iceland (kanan) (unsplash.com/anniespratt | unsplash.com/jayworks)

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Greenland bermakna tanah atau daratan hijau dan Iceland artinya tanah atau daratan es. Banyak orang mengira penamaannya menggambarkan kondisi kedua wilayah tersebut.

Namun, faktanya sungguh terbalik. Hampir 80 persen wilayah Greenland tertutup es dan di beberapa tempat ketebalannya mencapai tiga kilometer. Sedangkan, Iceland 70 persen daratannya ditumbuhi tanaman hijau dan rerumputan, sisanya tertutup salju.

Baca Juga: 10 Air Terjun Megah di Islandia, Pesonanya Tiada Tara!

3. Sejarah nama Iceland atau Islandia

Potret Kirkjufellsfoss di Iceland (unsplash.com/koushikc)

Rupanya Greenland dan Iceland memiliki keterkaitan sejarah yang unik perihal penamaan keduanya. Kita mulai dari Iceland atau Islandia dulu, ya!

Dahulu kala, seorang bangsa Viking bernama Floki Vilgerdarson bersama keluarga dan rombongan berlayar untuk mencari daerah baru hingga akhirnya menemukan jalan ke Iceland. Saat tiba, ia terlihat bahagia karena tempat yang ia temukan cukup hangat dan banyak tumbuhan hijau.

Ia dan kaumnya kemudian menempati wilayah tersebut, mendirikan kemah untuk tempat tinggal, dan memelihara hewan ternak. Tak lama kemudian, musim dingin yang cukup ekstrem pun tiba. Floki terkejut karena hewan ternaknya banyak yang mati dan kaumnya tidak siap menghadapi keadaan ini.

Mereka pun memutuskan pindah ke wilayah dataran tinggi atau gunung terdekat sembari menunggu datangnya musim semi. Di sana, Floki menyaksikan ada banyak fyord atau semacam wilayah perairan dengan lelehan gletser dan es. Akhirnya, ia memberikan nama wilayah tersebut sebagai Iceland. 

4. Sejarah nama Greenland

Potret wilayah Aasiaat di Greenland (unsplash.com/visitgreenland)

Pada abad ke-10 Masehi, Erik Thorvaldsson atau yang populer disebut Erik the Red, orang Iceland yang diasingkan selama tiga tahun karena terlibat dengan kasus kriminal, pergi menjalajahi wilayah baru hingga sampai di sebuah daratan yang saat ini bernama Greenland.

Erik pun menjelajahi wilayah tersebut dan menyadari bahwa sebagian besar tertutup salju dan es. Saat masa pengasingannya selesai, ia kembali ke Iceland dan menyebarkan berita bahwa pulau yang ia tempati sangat hijau dan hangat hingga tercetuslah nama Greenland.

Masyarakat Iceland yang termakan omongan Erik pun memutuskan pindah ke sana dengan harapan dapat memulai kehidupan yang lebih baik. Setibanya di sana, mereka pun kecewa karena wilayah hijaunya sedikit dan merasa dibohongi Erik.

Namun, karena perjalanan yang ditempuh sudah cukup jauh, akhirnya mereka memutuskan untuk tetap tinggal di Greenland dan membuat pemukiman baru di sana bersama penduduk lokal yang terlebih dahulu menempati wilayah tersebut. Wah, ternyata nama Greenland bermual dari hoaks, ya?

Baca Juga: 7 Fakta Hiu Greenland, Hewan Purba yang Masih Ada Hingga Sekarang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya