TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Hal Terunik yang Bisa Ditemukan di Dieng, dari Unik hingga Mistis

Jauh dari ingar bingar kota

dheandfree.co.id

Dingin menusuk kulit. Angin yang menerpa serasa embusan udara dari lemari penyejuk. Itulah yang dirasakan kala kita berada di kawasan permukiman tertinggi di Pulau Jawa, Dieng.

Dataran tinggi Dieng memang tampak nyenyat, penuh misteri. Banyak hal mistis dan autentik yang hanya bisa ditemui di lokasi ini. Apa saja?

1. Anak berambut gimbal. Alami, tanpa rekayasa genetik

losmenbudjono.com

Kemunculannya tiba-tiba. Bukan keturunan, bukan juga dibawa ke salon. Masyarakat setempat percaya, anak gimbal—yang di daerah setempat disebut anak gembel—adalah titipan Kyai Kolo Dete. Dia adalah penggawa yang berkuasa kala abad ke-14. Tepatnya pada masa Mataram Islam.

Seperti dikutip dari laman Indonesia Kaya, warga percaya Kyai Kolo Dete bersama Kyai Walid dan Kyai Karim ditugaskan Kerajaan Mataram mempersiapkan pemerintahan di Wonosobo dan sekitarnya. Kyai Walid dan Kyai Karim bertugas di daerah Wonosobo, sedangkan Kyai Kolo Dete bertugas di Dieng.

Kabarnya, dulu, setibanya di Dieng, ia mendapat mandat dari Ratu Pantai Selatan. Dia harus membawa masyarakat Dieng menuju hidup yang lebih sejahtera. Indikatornya adalah anak berambut gembel atau gimbal.

Sejak saat itu, anak-anak berambut gimbal bermunculan di sini. Rambut gimbal kelihatan saat anak berusia balita. Pada saat sudah bertumbuh besar, misalnya menuju remaja, anak gimbal akan mengajukan permintaan yang kadang dianggap aneh. Kalau sudah meminta, inilah saatnya rambut mereka dipotong melalui ritual.

2. Carica, kalau ditanam di luar jadi pepaya

satyawinnie.com

Carica tumbuh di dataran tinggi, sekitar kawasan 1.500–3.000 mdpl. Tanamannya kecil dan tidak berkayu. Tumbuhan ini dipercaya hanya bisa tumbuh di Dieng.

Kalau sudah ditanam di bawah, seperti di Wonosobo, kabarnya berubah menjadi pepaya biasa. Carica memang identik tumbuh di dataran yang amat tinggi. Carica diolah menjadi beragam penganan, seperti keripik, manisan, dan lain-lain.

3. Rumput-rumput membeku dan padang es

sikunirdieng.com

Di mana lagi bisa ketemu salju di Pulau Jawa kalau bukan di Dieng. Sebenarnya bukan salju, melainkan es. Ya, di musim-musim kemarau, seperti saat Agustus, embun yang jatuh di dataran tinggi ini membeku menjadi es.

Bila dilihat dari ketinggian atau kejauhan. Rumput-rumput yang membeku menjadi es tampak diselimuti salju. Maklum, di masa seperti ini, suhu Dieng bisa mencapai nol derajat, bahkan minus.

Baca juga: 15 Potret Epic Hewan yang Diambil saat Traveling, Momennya Pas Banget!

4. Tanpa penyejuk ruangan atau lemari pendingin

afrinalaksmiarti.com

Tak ada kulkas atau AC. Mungkin orang-orang di sana tak mengenal yang namanya air dingin dari lemari pendingin. Tanpa kulkas dan AC, mereka sudah bisa merasakan hawa yang bikin kulit bergidik.

Bahkan di rumah-rumah, mereka punya penghangat atau tungku seperti layaknya yang terdapat di rumah-rumah di Eropa. Menyenangkan berkunjung ke Dieng, serasa berada di luar negeri.

5. Tempatnya desa tertinggi di Pulau Jawa

afrinalaksmiarti.com

Namanya Desa Sembungan. Lokasinya di ketinggian 2.306 mdpl. Di sinilah terletak Bukit Sikunir. Orang-orang mengejar matahari terbit keemasan di tempat ini.

Kala masuk ke desa ini, hawanya memang berbeda. Dinginnya menusuk. Namun, pemandangannya sangat menakjubkan. Karpet-karpet alam membentang indah.

6. Ngapak yang tidak biasa

diengplateau.com

Di Dieng, warganya memang bertutur menggunakan bahasa Jawa ngapak. Namun, bedanya, bahasa Jawa ngapak di sini beda dengan bahasa Jawa di tempat lain, seperti di Banyumas atau Tegal.

Mereka punya penekanan-penekanan terhadap konotasi tertentu, seumpama “y” menjadi “z”, dan sebagainya. Ada banyak istilah yang juga hanya dimengerti oleh warga sekitar.

7. Gorengan yang lebih enak dari biasanya

resepharian.com

Di Dieng, kita bisa menemui gorengan tempe kemul yang kadar keenakannya itu lebih dari biasanya. Entah karena tangan-tangan pembuatnya, atau entah karena hawa dingin membuat perut selalu lapar dan cocok banget kalau diisi gorengan.

Nyatanya, gorengan di sini selalu laris manis, dan pastinya bersih, tak seperti gorengan di kota-kota besar yang tercampur debu serta polusi udara.

8. Motor-motor dengan CC gede, bukan buat gegayaan, tapi buat ngangkut kentang

dheandfree.co.id

Mungkin, kalau sedang jalan-jalan di Dieng, kita bakal sering menemukan motor gede yang mengangkut kentang berpuluh-puluh kilogram. Menangkap fenomena itu, mulut cuma bisa menganga lebar dan terheran-heran. Pasalnya, motor ini gak lagi dipakai buat gegayaan, tapi buat ngangkut sayuran. Sungguh pemandangan yang keren, unik, dan tak biasa.

Baca juga: 9 Hal dalam Hidupmu Ini Berubah setelah Naik Gunung, Benar Gak?

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya