Rumah Joglo Jawa Tengah: Sejarah, Bagian, dan Filosofinya
Ternyata gak semua orang bisa bangun rumah Joglo
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagian dari kamu pasti sudah tahu, jika rumah Joglo merupakan rumah adat dari Jawa Tengah. Umumnya, rumah ini dibangun menggunakan kayu jati serta dilengkapi atap berbentuk tajug, semacam piramida yang mengerucut.
Istilah kata Joglo berasal dari 'tajug' dan 'loro' yang apabila disingkat menjadi juglo. Seiring berjalannya waktu, kata juglo lalu berubah menjadi joglo, yang populer saat ini. Lebih jauh, simak informasi seputar sejarah dan filosofi rumah Joglo berikut ini.
Baca Juga: 7 Rumah Adat Jawa Barat dan Keunikannya, Sudah Tahu Belum?
Sejarah rumah Joglo
Pada zaman dahulu, tampilan rumah adat Joglo menunjukkan strata sosial masyarakat. Oleh karena itu, gak semua orang dapat membangun rumah Joglo, meski rumah ini dikenal sebagai rumah adat khas Jawa.
Hanya orang dengan status sosial tinggi serta masyarakat kaya yang bisa membangun rumah ini.Ini dikarenakan harga bahan untuk membuat rumah Joglo, yakni kayu jati, relatif mahal.
Gak hanya itu, biaya pembangunan rumah Joglo pun cukup tinggi, karena waktu untuk mendirikannya lumayan lama. Gak heran, jika saat itu rumah Joglo hanya dimiliki kalangan raja, bangsawan, dan orang kaya saja.
Baca Juga: 10 Rumah Adat di Indonesia dan Keunikannya, Punya Ciri Khas Sendiri