Rumah Joglo Jawa Tengah: Sejarah, Bagian, dan Filosofinya

Ternyata gak semua orang bisa bangun rumah Joglo

Sebagian dari kamu pasti sudah tahu, jika rumah Joglo merupakan rumah adat dari Jawa Tengah. Umumnya, rumah ini dibangun menggunakan kayu jati serta dilengkapi atap berbentuk tajug, semacam piramida yang mengerucut.

Istilah kata Joglo berasal dari 'tajug' dan 'loro' yang apabila disingkat menjadi juglo.  Seiring berjalannya waktu, kata juglo lalu berubah menjadi joglo, yang populer saat ini. Lebih jauh, simak informasi seputar sejarah dan filosofi rumah Joglo berikut ini.

Sejarah rumah Joglo

Rumah Joglo Jawa Tengah: Sejarah, Bagian, dan Filosofinyailustrasi rumah joglo dari Jawa Tengah (commons.wikimedia.org)

Pada zaman dahulu, tampilan rumah adat Joglo menunjukkan strata sosial masyarakat. Oleh karena itu, gak semua orang dapat membangun rumah Joglo, meski rumah ini dikenal sebagai rumah adat khas Jawa.

Hanya orang dengan status sosial tinggi serta masyarakat kaya yang bisa membangun rumah ini.Ini dikarenakan harga bahan untuk membuat rumah Joglo, yakni kayu jati, relatif mahal. 

Gak hanya itu, biaya pembangunan rumah Joglo pun cukup tinggi, karena waktu untuk mendirikannya lumayan lama. Gak heran, jika saat itu rumah Joglo hanya dimiliki kalangan raja, bangsawan, dan orang kaya saja.

Baca Juga: 7 Rumah Adat Jawa Barat dan Keunikannya, Sudah Tahu Belum?

Bagian rumah adat Joglo dan filosofinya

Rumah Joglo Jawa Tengah: Sejarah, Bagian, dan FilosofinyaRumah Joglo (commons.wikimedia.org)

Secara umum, rumah adat Joglo terdiri atas tiga bagian, yakni pendapa atau bagian depan, pringgitan atau bagian tengah, dan dalem yaitu ruang utama. Meski begitu, setiap bagian rumah Joglo memiliki tingkatan dalam struktur rumah.

Rumah Joglo pun mempunyai soko guru atau empat tiang penyangga di bagian tengahnya. Ukurannya lebih tinggi dan berfungsi untuk menopang atap. Soko guru sendiri bermakna kekuatan dari empat penjuru mata angin. 

Lebih jauh, rumah Joglo punya beberapa bagian dan filosofi. Berikut uraiannya:

1. Pendapa

Umumnya, bagian pendapa rumah Joglo terletak di bagian depan. Ini menunjukkan arti bahwa orang Jawa mempunyai sifat ramah dan terbuka. Selain itu, di pendapa juga dilengkapi tikar yang menunjukkan bahwa gak ada kesenjangan sosial antara tuan rumah maupun tamu.

2. Pringgitan

Pringgitan atau bagian tengah berada di antara pendapa dan dalem. Biasanya, bagian pringgitan ini hanya berupa lorong yang dipakai untuk akses keluar masuk. Gak hanya itu, lorong ini juga dipakai untuk menggelar acara kesenian, seperti wayang kulit. Tampilan pringgitan mirip serambi berbentuk segitiga sama sisi dan menghadap ke pendapa.

3. Dalem

Next, dalem atau ruang utama memiliki beberapa kamar yang disebut senthong. Namun, senthong hanya terdiri atas tiga bilik saja. Senthong pertama dipakai untuk anak laki-laki, senthong kedua digunakan untuk anak perempuan.

Sementara, senthong terakhir sengaja dikosongkan untuk menyimpan benda pusaka dan tempat pemujaan Dewi Padi. Senthong yang dikosongi ini disebut krobongan dan dianggap sebagai tempat paling sakral di rumah.

Demikian informasi menarik seputar rumah Joglo di Jawa Tengah. Selain itu, temukan ulasan tempat wisata lainnya di IDN Times yang asyik dan recommended buat dikunjungi. Yuk, cek sekarang juga!

Baca Juga: 10 Rumah Adat di Indonesia dan Keunikannya, Punya Ciri Khas Sendiri

Topik:

  • Putri Intan Nur Fauziah
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya