TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menengok 7 Kampung Batik yang Bisa Dijadikan Wisata dan Edukasi

Mari menjaga warisan leluhur kita

sportourism.id

Batik merupakan warisan leluhur yang sudah diakui sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. Indonesia memiliki kampung batik sebagai pusat proses pembuatan sekaligus penjualan batik. Sentra-sentra batik ini bukan sekadar sebagai tempat belanja, tetapi juga menjadi tempat wisata.

Sebagai tempat wisata, tentunya hal tersebut bisa menjadi sarana edukasi yang baik. Kamu bisa belajar dan melestarikan budaya leluhur kita. Kita pun bisa mengabadikan momen di Kampung Batik yang terkenal Instagramable ini. Di antara banyak lokasi kampung batik, inilah 7 tempat yang bisa kamu kunjungi.

1. Kampung Batik Semarang

sportourism.id

Sempat meredup, akhirnya kampung batik yang berada di Jalan Pattimura Kelurahan Rejomulyo, Semarang ini sukses menarik banyak wisatawan. Kamu bisa melihat keindahan setiap sudut kampung yang dihiasi beragam mural indah dan keren. Selain itu di sini juga terdapat Kampung Djadhoel yang menjadi spot ikonik bangunan tua khas Semarang.

Kamu tidak perlu membayar tiket masuk kawasan kampung batik. Tak hanya belanja dan foto, kamu juga bisa mencoba belajar melukis batik sendiri dengan membayar Rp 20-30 ribu. Batik Semarang lebih menonjolkan warna terang dengan beragam motif seperti kontemporer, ikon-ikon Kota Semarang, dan pohon asam.

2. Kampung Batik Banten

facebook.com/banten.batik

Kampung batik Banten terletak di Jalan Bhayangkara, Kampung Kubil, Kelurahan Sumur Pecung, Kecamatan Cipocok Jaya, Serang. Batik Banten terkenal akan ciri khas warnanya abu-abu muda. Batik Banten juga mendapatkan pengakuan UNESCO pertama kali di Indonesia.

Pada umumnya motif batik Banten mengandung muatan filosofis. Proses pembuatan batik Banten bisa memakan waktu 3-7 hari untuk mendapatkan hasil maksimal. 

Baca juga: 15 Potret Puspa Dewi yang Semangat Liburan, Meski Usianya 50 Tahun!

3. Kampung Batik Ngasem

yogyakarta.panduanwisata.id

Sebagai salah satu kota wisata favorit, Yogyakarta terkenal sejarah budayanya. Salah satu tempat sentra batik yang populer berlokasi di dalam benteng keraton Yogya. Kamu bisa berkeliling di tengah bangunan besar dan mewah dengan arsitektur yang cantik. Ciri khas batik Yogya menggunakan warna putih, hitam, dan coklat yang bermotif daun, manusia, serta binatang.

Saat membeli batik dikampung ini, kamu harus pintar menawar untuk mendapatkan harga yang murah. Kita pun bisa menyaksikan langsung proses membatik dari awal. Kampung ini sangat mudah dikunjungi karena dekat dengan beberapa tempat wisata lain, seperti Museum Kereta Keraton, Keraton Kasultanan, Tamansari dan Kampung Kauman.

4. Kampung Batik Girli Kliwonan

solopos.com

Tak jauh dari Yogya, kamu bisa menemukan kampung batik Girli Kliwonan, Sragen selatan Sungai Bengawan Solo. Letaknya yang di pinggir sungai menjadikannya diberi nama Girli. Maka dari itu, kampung ini juga menjadi tempat favorit untuk memancing. Batik di sini didominasi warna hitam atau kecoklatan dengan motif geometris, bintang-bintang, bunga, dan lain-lain.

Selain belajar membatik, kamu disediakan homestay menginap dengan harga Rp 50 ribu. Biasanya, penginapan selalu ramai saat Agustus hingga November. Pada bulan tersebut, terdapat festival desa yang sayang untuk dilewatkan.

5. Kampung Batik Kauman

jogjaempatroda.com

Daerah Pekalongan juga tedapat kampung batik yang telah diresmikan sejak 2007. Kampung batik Kauman sukses menjadi desa wisata nasional. Kamu bisa melihat aktivitas membatik dengan pemandangan rumah-rumah lawas juragan batik di masa lampau.

Motif khas batiknya banyak dipengaruhi asimilasi warga Pekalongan dengan bangsa Tiongkok, Arab, Melayu, India, bahkan Belanda dan Jepang di masa lalu. Motif Pekalongan terlihat lebih berwarna dan beragam jika dibandingkan dengan umumnya batik di Solo, Jawa Tengah. Di sini juga terdapat Masjid Agung Al-Jami’ Kota Pekalongan, salah satu masjid tua yang berdiri sejak 1852. 

6. Kampung Batik Trusmi

kompas.com

Awalnya, kampung yang terletak di Plered, Cirebon terbentuk karena adanya pengaruh dari Sunan Gunung Jati saat berdakwah. Sunan Gunung Jati mengajarkan penduduk sekitar seni batik yang akhirnya dianggap sebagai usaha batik yang tertua. Kamu bisa menyaksikan pemandangan para pekerja, mulai dari remaja hingga orang tua membatik yang ramah menyambut wisatawan.

Motif yang terkenal adalah mega mendung yang bentuknya menyerupai awan mendung. Warna khasnya bervariasi seperti hijau, biru tua, kuning, merah muda dan coklat. Batik Trusmi berhasil menjadi ikon batik dalam koleksi kain nasional dan termasuk dalam kelompok batik keraton. 

Baca juga: 13 Kolam Renang Terindah di Dunia, Dua di Antaranya dari Bali!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya