Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kapan kamu terakhir melewati Jembatan Suramadu di Jawa Timur? Kalau dulu harus bayar ketika melewatinya, kini kamu bisa bolak-balik secara gratis. Keputusan ini disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Suramadu pada 27 Oktober lalu.
Presiden Jokowi berharap pertumbuhan ekonomi Madura semakin baik, dari segi properti, pariwisata, dan sebagainya. Sebelum adanya keputusan tersebut, jembatan ini memang memiliki sejarah yang cukup panjang. Yuk, simak fakta uniknya di bawah ini!
1. Suramadu sudah digagaskan sejak rezim Orde Lama
Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, gagasan awal pembangunan Jembatan Suramadu disampaikan Prof. Dr. Ir. Sedyatmo pada 1960. Persiapan pembangunan dilakukan pada 1990 dengan dibentuknya Tim Nusa Bakti dan Tim Ahli Jepang, tapi tidak berlanjut akibat krisis ekonomi pada 1997.
Baca Juga: 4 Hal Unik Ini Cuma Akan Ditemui di Madura, Jangan Kaget!
2. Jembatan Suramadu diresmikan dua presiden
ANTARA FOTO/Didik Suhartono Awal pembangunan Jembatan Suramadu diresmikan Presiden ke-4 Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003. Jembatan baru rampung tujuh tahun kemudian dengan memakan biaya sekitar Rp 5,5 triliun. Peresmian pembukaan Jembatan Suramadu dilakukan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009.
3. Suramadu merupakan jembatan terpanjang di Indonesia
ANTARA FOTO/Musa Tamil/EI/Koz/nz/09. Konstruksi Jembatan Suramadu terbagi tiga bagian, yakni jalan layang, jembatan penghubung, dan jembatan utama. Panjang secara keseluruhan sekitar 5.438 meter dengan lebar 30 meter. Jembatan Suramadu menyediakan empat lajur dua arah selebar 3,5 meter.
4. Suramadu bisa bertahan hingga 100 tahun
Instagram.com/mohammedfarras Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Jembatan Suramadu diperkirakan dapat bertahan hingga 100 tahun. Melansir dari pu.go.id, jembatan ini dilengkapi sistem pemantauan ketahanan struktur jembatan (SHMS). Menurut Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto, sistem tersebut bisa membantu melakukan pemeliharaan dan perbaikan jembatan.
Terdapat 514 sensor yang setiap saat mengirimkan informasi ke pusat data pengolahan. Sistem monitoring tersebut tidak hanya berguna terkait pemeliharaan, tetapi juga informasi mengenai kepadatan lalu lintas, tiupan angin, gempa, dan curah hujan yang terjadi.
5. Tarif Suramadu berubah secara bertahap
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat Setelah resmi beroperasi, Suramadu difungsikan sebagai jembatan tol yang diberlakukan tarif masuk. Tarif tol pada awal pengoperasiannya untuk kendaraan golongan I sebesar Rp30 ribu dan tarif sepeda motor Rp3.000.
Perubahan tarif terjadi secara bertahap, yakni 2005 motor bisa lewat secara gratis, kemudian tarif kendaraan roda empat dipotong 50 persen pada 2016, dan sekarang semuanya gratis.
6. Dalam setahun, Suramadu mendapatkan banyak pemasukan
Per tahunnya, Jembatan Suramadu mendapatkan pemasukan mencapai Rp120 miliar per tahun. Biaya tersebut diambil sekitar 7-10 persen untuk biaya perawatan jembatan. Sayangnya, hal tersebut tidak berbanding lurus dengan perkembangan Madura.
Maka dari itu, salah satu landmark Jawa Timur ini akhirnya beralih menjadi jembatan non tol. Menurut Presiden Jokowi, negara tidak berhitung untung atau rugi, tapi berhitung yang berkaitan dengan keadilan sosial.
Baca Juga: Surabaya Akan Bangun Kereta Gantung di Atas Suramadu