TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Banyuwangi Gelar Moslem Fashion Festival Akhir Pekan Ini

Panggung kreasi bagi para desainer Bumi Blambangan

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) menggelar Moslem Fashion Festival (MFF) di dermaga yacht Pantai Marina Boom pada akhir pekan ini, Sabtu (23/10/2021). (Dok. Pemkab Banyuwangi)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) menggelar Moslem Fashion Festival (MFF), sebuah pergelaran busana muslim di dermaga yacht Pantai Marina Boom pada akhir pekan ini, Sabtu (23/10/2021).

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, MFF merupakan upaya mendorong pemulihan ekonomi sekaligus panggung kreasi bagi para desainer Bumi Blambangan untuk kembali eksis setelah sempat vakum selama PPKM.

Baca Juga: Rombongan Camper Van dari Berbagai Kota Jelajahi Wisata Banyuwangi

1. Menyuguhkan 54 rancangan busana muslim modern

Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno bertemu di Banyuwangi, didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestandani, Sabtu malam (18/9/2021). (Dok. Banyuwangi)

Diketahui, saat ini Banyuwangi telah memasuki PPKM Level 2 sehingga mulai bisa menghelat pergelaran secara bertahap.

"Terima kasih semangat yang luar biasa dari ekosistem desainer, ekosistem fesyen, yang terus berkreasi meski di masa pandemik. Dukungan Bank Indonesia juga luar biasa, sehingga kita bisa terus menjadikan sektor fesyen dan secara umum sektor ekonomi kreatif sebagai salah satu pendorong pemulihan ekonnmi," kata Ipuk.

Sejumlah desainer Banyuwangi bakal berkolaborasi dengan desainer nasional menyuguhkan 54 rancangan busana muslim modern. Model nasional Zee Zee Shahab, juga akan terlibat dalam pagelaran busana ini.

2. Dermaga yacht Marina Boom disulap menjadi catwalk

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) menggelar Moslem Fashion Festival (MFF) di dermaga yacht Pantai Marina Boom pada akhir pekan ini, Sabtu (23/10/2021). (Dok. Pemkab Banyuwangi)

Banyuwangi Moslem Fashion Festival digelar di atas ponton apung dermaga yacht Marina Boom yang disulap menjadi catwalk untuk para model memperagakan busananya. Dengan background pantai, yacht, dan gedung heritage yang menjadi ikon Marina Boom, ajang ini bakal menjadi pergelaran fesyen yang menarik.

“Sengaja kita pilih venue di destinasi wisata karena kita tidak hanya ingin menonjolkan sisi fesyen, namun juga wisatanya. Kita ingin mengabarkan bahwa destinasi di Banyuwangi sudah dibuka kembali dan siap menerima wisatawan,” kata Ipuk.

Menurut Ipuk, dipilihnya fesyen muslim bukan tanpa alasan. Indonesia ditargetkan sebagai pusat industri halal dunia. Salah satunya, melalui industri fesyen muslim sebagai sektor prioritas karena dinilai memiliki potensi pasar ekspor yang sangat luas.

“Ajang ini sebagai bentuk dukungan kita untuk memajukan sektor fesyen muslim Tanah Air. Kita berharap ke depan Banyuwangi bisa semakin mewarnai perkembanngan industri fesyen muslim di Indonesia,” ujar Ipuk.

3. Kolaborasi dengan desainer Wignyo Rahadi

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) menggelar Moslem Fashion Festival (MFF) di dermaga yacht Pantai Marina Boom pada akhir pekan ini, Sabtu (23/10/2021). (Dok. Pemkab Banyuwangi)

Dalam ajang ini, empat desainer dari Komunitas Desainer Banyuwangi (KDB), yakni Sanet Sabintang, Riski Esa Sauki, Miftahul Ridho, dan Isyam Syamsi berkolaborasi dengan desainer Wignyo Rahadi. Termasuk desain busana rancangan siswa SMK yang telah mengikuti program inkubasi dari Wignyo Rahadi juga turut ditampilkan.

Wignyo Rahadi sendiri telah berkiprah lebih dari dua dekade di industri fesyen nasional. Ia dikenal tekun mengangkat kain tenun dalam karyanya. Pada MFF, Wignyo akan menampilkan 10 rancangan busana dengan material utama kain tenun kontemporer.

4. Mengusung konsep sustainable fashion

Berbagai anak muda yang tergabung dalam Banyuwangi Youth Creative Network (BYCN) melakukan branding potensi UMKM di desa Banyuwangi. (Dok. Pemkab Banyuwangi)

Sementara itu, Ketua Komunitas Desainer Banyuwangi Sanet Sabintang, mengatakan MFF kali ini mengusung tema ”viosimos” yang berarti keberlanjutan.

“Di sini kami mengusung konsep sustainable fashion sebagai gaya hidup baru di era new normal,” kata Sanet.

Sanet menyebut, empat desainer Banyuwangi yang terlibat dalam acara ini masing-masing akan menampilkan 6 karya terbaiknya. Ditambah 20 karya dari peserta inkubasi, serta 10 karya Wignyo Rahadi.

“Total ada 54 desain yang akan ditampilkan. Tentu dengan look yang beragam, sesuai karakter masing-masing desainer,” kata Sanet.

Baca Juga: Kembali Gerakkan Sektor Kreatif, Banyuwangi Gelar Festival Kebaya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya