TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Desa Zhongdong di China, Warganya Tinggal di Dalam Gua

Mereka tinggal di dalam gua sudah lebih dari setengah abad 

Desa Zhongdong (youtube.com/South China Morning Post)

Pada zaman dahulu, ketika masih di zaman batu, manusia pernah tinggal di gua. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya berbagai peninggalan pra sejarah. Salah satunya yakni lukisan yang ditemukan di dinding gua. 

Kini manusia telah berevolusi dan tidak lagi hidup di dalam gua, kecuali satu desa di China yang bernama Desa Zhongdong. Desa ini disebut-sebut sebagai desa terakhir di China yang masih tinggal di dalam gua.

Nah, seperti apa penampakan Desa Zhongdong ini dan mengapa penduduknya masih tinggal di dalam gua? Yuk, disimak ulasannya berikut ini!

1. Menjadi satu-satunya desa di China yang masih hidup di dalam gua

Desa Zhongdong (youtube.com/South China Morning Post)

Desa Zhongdong merupakan satu-satunya desa di China yang penduduknya masih tinggal di dalam gua. Desa ini terletak di pedalaman sebelah barat daya Provinsi Guizhou. Gua ini terbentuk secara alami di dalam gunung yang disebabkan oleh angin, air, dan pergeseran seismik.

Berdasarkan keterangan penduduk setempat yang dikutip dari South China Morning Post, hanya ada delapan belas keluarga yang tinggal di desa tersebut. Seluruh penduduknya berasal dari etnis Miao, salah satu dari sekian etnis minoritas yang tinggal di Guizhou. Mereka sudah tinggal di dalam gua tersebut lebih dari setengah abad. 

2. Awalnya untuk menghindari bandit

Desa Zhongdong (historydaily.org/Carsten Peter)

Dilansir Reuters dan South China Morning Post, orang-orang Miao membentuk desa tersebut pada tahun 1949 ketika revolusi komunis. Mereka membangun desa di dalam gua untuk menghindari bandit. Karena letaknya yang berada di dalam gua, mereka menyebut desa ini "Zhongdong" yang berarti "middle cave" atau "gua tengah".

Untuk pergi ke Desa Zhongdong terbilang sangat sulit. Dibutuhkan 4 jam berkendara dari ibu kota Provinsi Guiyang. Setelahnya harus melewati jalan tanah yang menempel di sisi lembah gunung, lalu lebih dari 1 jam berikutnya berjalan di jalan bebatuan yang kasar dan curam. 

Rumah yang dibangun di sana cukup sederhana, hanya berlantai tanah dengan perapian kayu bakar. Meskipun begitu, kini di sana sudah ada listrik yang tersebar melalui kabel di pegunungan sehingga sudah ada penduduk yang mempunyai TV, DVD player, bahkan mesin cuci. 

Baca Juga: 5 Destinasi Wisata di Chongqing, China yang Mampu Sejukkan Hati

3. Mata pencaharian utamanya beternak dan bertani

ilustrasi beternak ayam (youtube.com/South China Morning Post)

Mata pencaharian utama penduduk setempat yakni beternak, seperti beternak babi, sapi, dan kambing untuk dijual. Mereka juga menanam jagung yang sayangnya hasil jagung tersebut kadang hanya untuk memberi makan ayam dan babi.

Selain beternak, penduduk setempat juga membangun homestay setelah listrik masuk ke desa tersebut pada tahun 2003. Saat itu, pendapatan mereka naik karena banyak turis berkunjung. Namun pada tahun 2018, hanya ada sedikit turis yang berkunjung dan bahkan dalam satu minggu pun kadang tidak ada turis yang datang.

Tak hanya itu, kebutuhan sehari-hari masih cukup sulit terpenuhi. Penduduk setempat membutuhkan kurang lebih tiga jam untuk pergi ke kota terdekat membeli barang-barang yang tidak bisa mereka hasilkan sendiri, seperti pasta gigi dan sabun, dan menjual hasil ternak. Karena jauhnya perjalanan, mereka hanya turun seminggu sekali. 

4. Terdapat kereta gantung gratis bagi penduduk setempat

ilustrasi jalan setapak di Desa Zhongdong (youtube.com/South China Morning Post)

Akses jalan yang kurang memadai menjadi salah satu masalah yang dihadapi desa Zhongdong. Pemerintah wilayah sempat mengatakan bahwa sulit untuk membangun jalan raya di desa tersebut karena lokasinya yang berada di taman nasional. 

Meskipun begitu, perusahaan pengembangan pariwisata lokal telah membangun kereta gantung senilai 15 juta yuan yang dapat digunakan oleh penduduk secara gratis. Beberapa dari mereka ada yang gembira dengan hal ini karena ada kemungkinan makin banyak turis yang berkunjung.

Di sisi lain, beberapa masyarakat merespon negatif karena transportasi tersebut tetap tidak bisa membantu mereka membawa unggas atau kargo lainnya karena tidak diperbolehkan.

5. Upaya pemerintah terhadap desa Zhongdong

ilustrasi homestay di Zhongdong (youtube.com/South China Morning Post)

Pemerintah sempat menindaklanjuti masalah warganya yang tinggal di dalam gua ini. Sejak tahun 2012, lebih dari 8,3 juta warga desa di China sudah direlokasi dengan menawarkan rumah baru di kota. Meskipun begitu, sebagian besar penduduk desa Zhongdong menolak pergi.

Awalnya, warga Desa Zhongdong sempat setuju untuk pindah dan mengizinkan pemerintah mengembangkan gua tersebut untuk pariwisata. Namun ketika proyek tersebut dijalankan pemerintah, mereka mengubah desain rumah dari yang sudah dijanjikan sebelumnya. Alhasil, mereka menolak tinggal di rumah baru tersebut.

Alasan lain mereka tetap tinggal di dalam gua adalah karena mereka sudah terbiasa hidup di sana. Gua tersebut terasa hangat ketika musim dingin dan sejuk ketika musim panas.

Selain itu, jika mereka pindah ke desa baru, transportasinya akan tetap terbatas dan mereka akan sulit kembali ke gua jika gua tersebut dikembangkan untuk pariwisata oleh pemerintah.

Baca Juga: 10 Kuliner Hasil Akulturasi China yang Populer di Jawa Tengah

Verified Writer

Roselin A.

Halo!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya