TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Wisata Desa Adat di Bali, Kaya Sejarah dan Budaya

Berwisata sambil belajar budaya adat, yuk!

Desa Adat Bali (instagram.com/motulz_geospotter)

Kalau mendengar kata "Bali" pasti yang akan dipikirkan orang pertama kali adalah keindahan pantainya. Meski begitu, masih banyak lho destinasi wisata selain pantai yang bisa kamu kunjungi saat berada di Bali. Salah satunya adalah desa adat. Di desa adat, kamu bakal disuguhkan kebudayaan dan adat istiadat masyarakat lokal yang masih belum tersentuh kehidupan modern.

Kira-kira desa adat mana saja ya, yang bisa kamu kunjungi saat di Bali? Simak daftarnya berikut ini!

1. Desa Trunyan

Desa Trunyan (instagram.com/anya.iwnk)

Desa Trunyan berlokasi Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Untuk menuju ke sini, kamu harus menaiki sebuah perahu dan melintasi Danau Batur karena desa ini terletak di tepi danau.

Desa Trunyan bisa sangat terkenal, bahkan sampai mendunia karena terdapat prosesi pemakaman yang unik. Prosesi pemakaman yang dilakukan oleh masyarakat Desa Trunyan tidak dengan cara menguburkan jenazahnya, melainkan jenazah hanya dibaringkan di tanah di bawah pohon Taru Menyan.

Meskipun jenazah yang ada di desa ini tidak dikuburkan, tetapi kamu tidak akan mencium bau busuk saat berkunjung ke sini. Hal ini bisa terjadi karena pohon Taru Menyan yang ada di sekitar jenazah bisa menetralkan bau busuk yang ada.

Baca Juga: 10 Pesona Pantai Nyuh Gading di Bali, Suasananya Menenangkan

2. Desa Nyuh Kuning

Desa Nyuh Kuning (instagram.com/ayu5dewi)

Desa Nyuh Kuning berlokasi di Jl. Raya Nyuh Kuning, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Desa Nyuh Kuning memiliki konsep Tri Hita Karana, yang mana masyarakat yang ada di desa ini masih menjaga keharmonisan antara manusia dengan alam, manusia dengan manusia, dan manusia dengan Tuhan. Karena masih menganut konsep ini, masyarakatnya masih menjaga adat istiadat dan belum tersentuh modernisasi.

Kalau berkunjung ke Desa Nyuh Kuning, kamu bisa menikmati keindahan alam dan budaya khas pedesaan. Bersepeda menjadi pilihan yang tepat kalau kamu ingin berkeliling desa dan menghilangkan kejenuhan.

3. Desa Penglipuran

Desa Penglipuran (instagram.com/chennadia_)

Desa yang berlokasi di Kubu, Kabupaten Bangli ini berjarak 45 km dari pusat kota Denpasar. Nama Desa Penglipura berasal dari kata Lengeling dan Pura yang memiliki makna mengingat tempat para leluhur. Sesuai dengan makna dalam nama desanya, masyarakat Desa Penglipura berkomitmen untuk selalu menjaga keagungan filosofi budaya mereka.

Karena letaknya yang berada di dataran tinggi membuat desa ini terasa tenang dengan hawa yang dingin. Selain itu juga terdapat aturan yang unik ketika kita sudah memasuki desa, yaitu dilarang menaiki kendaraan bermotor dan harus berjalan kaki. Berkat aturan ini, Desa Penglipura selalu terjaga keasriannya karena bebas dari polusi udara.

4. Desa Cempaga

Desa Cempaga (instagram.com/travel_magnet)

Desa adat selanjutnya adalah Desa Cempaga yang terletak di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Kalau berkunjung kesini, kamu bisa melihat budaya, tradisi, dan tarian sakral yang biasa dibawakan di Pura Desa Cempaga di waktu-waktu tertentu.

Ada juga Upacara Mecacar yang bisa kamu lihat ketika sedang berlangsung Upacara Gulungan, Upacara Kuningan, dan Karya Agung Muayon. Selain melihat budaya dan tradisi, kamu juga bisa mengunjungi Restoran Sunset Hill sambil menikmati pemandangan matahari tenggelam. 

Baca Juga: 10 Potret Tradisi Mageret Pandan di Desa Tenganan Karangasem

Verified Writer

Sanggar Sukma

Mahasiswi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya