TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Unik Kabupaten Banyuwangi, Bikin Kebelet Pengen Liburan

#Travel Hati senang, kantong aman

bromoeastjava.com

Saat liburan tiba, seringkali kita bingung hendak pergi ke mana. Nah, kali ini IDN Times akan merekomendasikan liburan yang akan membuatmu refresh dan juga tidak menguras kantong. Mungkin kamu pernah mendengar "The Sunrise of Java".

Yup! Itu adalah sebutan untuk Kabupaten Bayuwangi, kabupaten paling timur di Provinsi Jawa Timur. Terdapat berbagai tempat alami yang keren untuk dikunjungi. Selain itu, ternyata terdapat berbagai adat budaya dan sejarah yang unik, lho! Yuk kita simak!

1. Sempat terkenal dengan julukan "Kota Santet"

pesugihan.net

Mungkin fakta ini agak membuat merinding. Tepat pada tahun 1998, terjadi pembantaian besar-besaran terhadap orang-orang yang diduga menjadi dukun santet di kabupaten ini. Pembunuhan ini dilakukan oleh orang-orang sipil dan beberapa orang dengan sebutan "ninja", yang mana memang mempunyai kemampuan seperti menghilang dalam sekejap.

Namun faktanya, tidak semua yang terbunuh adalah orang-orang yang diduga dukun santet. Beberapa tokoh masyarakat seperti kyai, ketua RT & RW, serta petani juga menjadi korbannya. Namun, kasus itu telah berlalu. Kini Kabupaten Banyuwangi telah menjelma menjadi kabupaten dengan berbagai pesonanya yang menakjubkan.

2. Kaya akan wisata kuliner, budaya, dan adat istiadat

kamerabudaya.com

Kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa ini kaya akan budaya dan adat istiadatnya. Berbagai macam tarian seperti gandrung, kunthulan, dan seblang berasal dari sini. Ada pula ritual dan kesenian seperti kebo-keboan, barong ider bumi, gepok kasur, serta tumpeng sewu.

Berbagai macam adat istiadat ini digelar secara turun-temurun. Kini kekayaan budaya tersebut kerap diunggulkan dalam pariwisata dan menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

3. Letak geografis yang strategis

sejarah-negara.com

Kabupaten ini memiliki luas sekitar 5.782 kilometer persegi dan menjadi yang terluas di Jawa Timur, sekaligus di Pulau Jawa. Bahkan kabupaten ini lebih luas dibanding Pulau Bali, yang mempunyai luas sekitar 5.636 kilometer persegi. Berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di sebelah barat. Keren, kan?

4. Kerajaan Blambangan menjadi asal muasalnya

madedwipa.co.id

Di Kabupaten ini, dulunya terdapat sebuah kerajaan Hindu yang bernama Kerajaan Blambangan. Konon, masih ada hubungannya dengan kerajaan Hindu-Buddha terbesar, yakni Kerajaan Majapahit. Dulu, sebelum kerajaan ini berdaulat, wilayah ini masih termasuk dalam Kerajaan Mengwi dari Bali.

Kesultanan Mataram pun pernah berusaha menaklukkan kerajaan ini, tetapi tidak berhasil. Inilah yang menyebabkan mengapa kawasan Blambangan (Banyuwangi dan sekitarnya) tidak pernah masuk pada budaya Jawa Tengah, yang hingga kini memiliki ragam bahasa yang cukup berbeda dengan Bahasa Jawa baku. Pengaruh Bali juga tampak pada beberapa kesenian yang berasal dari Banyuwangi.

5. Suku Osing

deutromalayan.co.id

Osing adalah suku asli Kabupaten Banyuwangi. Asalnya dari Kerajaan Blambangan. Konon katanya, nama "Osing"  berasal dari kondisi masyarakat Blambangan yang kocar-kacir dikejar penjajah Belanda yang membalas dendam mereka karena kalah merebut Bumi Blambangan di peperangan sebelumnya.

Jadi, pada saat ditanyai oleh prajurit Belanda, apakah dia masyarakat Blambangan, mereka menjawab "Osing" yang berarti "tidak" untuk bisa lolos dari para prajurit Belanda. Cerdik juga ya?

6. Sering menyabet penghargaaan

banyuwangikab.go.id

Selama lima tahun berturut-turut, Kabupaten Banyuwangi telah mengoleksi 72 penghargaan bergengsi dari nasional maupun internasonal. Di antaranya dinobatkan sebagai kawasan dengan inovasi kebijakan pariwisata terbaik dunia 2016 dari Badan Pariwisata Perserikatan Bangsa-Bangsa (The United Nations World Tourism Organization/ UNWTO).

Awal tahun ini, Banyuwangi kembali menyabet penghargaan tertinggi bidang pariwisata tingkat Asia Tenggara, yakni ASEAN Tourism Standard Award (ASEAN). Keren banget, kan!

Writer

Shafira Ramadani Taningtyas

perindu Rasulullah SalallahuAlaihiWassalam

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya