Apakah Destinasi Kuil di Thailand Ditutup selama Masa Berkabung?

Meskipun suasana duka tengah menyelimuti Negeri Gajah Putih, industri pariwisata Thailand tetap beroperasi seperti biasa. Otoritas Pariwisata Thailand atau Tourism Authority of Thailand (TAT) menegaskan bahwa negara tersebut masih terbuka untuk wisatawan dan semua sektor pariwisata tetap berjalan normal.

Seluruh tempat wisata, layanan transportasi, restoran, toko, hingga berbagai acara tetap beroperasi seperti biasa. Hanya saja, mereka menyarankan setiap penyelenggara acara menyesuaikan suasana terkini, agar tetap selaras dengan masa berkabung yang sedang berlangsung.

Sebagai bentuk penghormatan, pihak TAT juga berkomitmen menunda elemen hiburan berlebihan dalam event resmi mereka. Meski demikian, layanan wisata di Thailand tetap berjalan lancar. Hotel, restoran, hingga destinasi populer, seperti Pantai Phuket dan kawasan Chiang Mai tetap menerima tamu dan memberikan pelayanan terbaik seperti biasanya.

Biro Rumah Tangga Kerajaan Thailand secara resmi mengumumkan The Grand Palace dan Temple of the Emerald Buddha (Wat Phra Kaew) akan ditutup sementara untuk kunjungan wisatawan dari 26 Oktober 2025 hingga 8 November 2025.

Penutupan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan bagian dari masa berkabung nasional yang tengah berlangsung di Thailand. Selama periode ini, seluruh kegiatan wisata di area kompleks istana akan dihentikan, termasuk tur dengan pemandu serta kunjungan individu.

Grand Palace sendiri merupakan ikon wisata paling terkenal di Thailand, dibangun sejak tahun 1782 dan menjadi kediaman resmi para raja hingga abad ke-20. Di dalam kompleks ini, berdiri Wat Phra Kaew yang menyimpan patung Buddha paling sakral bagi masyarakat Thailand.

Selama masa berkabung nasional di Thailand, pengunjung sangat disarankan untuk mengenakan pakaian yang sopan dan penuh hormat. Pilihan terbaik adalah busana berwarna gelap dan netral, seperti hitam atau abu-abu. Warna-warna ini dianggap mencerminkan rasa duka dan penghormatan terhadap situasi yang tengah berlangsung.

Sebaliknya, hindari mengenakan pakaian berwarna mencolok atau terang, terutama ketika berada di tempat umum, area pemerintahan, dan tempat suci seperti kuil. Warna-warna cerah bisa dianggap tidak pantas atau kurang sensitif terhadap suasana nasional.

Wisatawan juga diimbau menunjukkan sikap hormat dan menjaga perilaku di ruang publik. Hindari tertawa berlebihan, bersuara keras, atau melakukan aktivitas yang bisa dianggap tidak pantas. Suasana di berbagai kota, terutama di sekitar tempat suci dan area pemerintahan, akan lebih tenang dari biasanya.

Selain itu, beberapa acara hiburan mungkin ditunda atau disesuaikan, agar selaras dengan suasana duka nasional. Namun, fasilitas umum seperti restoran, hotel, dan transportasi tetap beroperasi normal, hanya saja dengan atmosfer yang lebih tenang.