Menantang, 7 Fakta Unik Berkereta "Menuju Awan" di Argentina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap negara punya pesona unik yang menjadi daya tarik orang-orang di seluruh dunia untuk berkunjung. Argentina misalnya, punya sebuah jalur kereta yang diberi nama 'Train to the Clouds'.
Namanya yang wah ini buka dibuat tanpa alasan. Jalur kereta yang dimulai dari City of Salta (di ketinggian 1.187 m) ini akan membawamu naik hingga 4.200 meter di atas permukaan laut di La Polvorilla. Yuk lihat bagaimana menantangnya Train to the Clouds ini!
1. Jalur kereta yang unik
Uap kereta berwarna putih yang muncul ketika suhu rendah inilah yang menjadi inspirasi seorang penulis menamakannya sebagai Tren a Ias Nubes atau Train to the Clouds. Jalur kereta unik ini dimulai dari Salta melintasi Valle de Lerma, memasuki Quebrada del Toro hingga berakhir di La Polvorilla, menghubungkan Argentina Barat Laut dengan perbatasan Chili di pegunungan Andes.
2. Salah satu jalur kereta tertinggi di dunia
Berada di ketinggian lebih dari 4.000 mdpl, Tren a Ias Nubes atau Train to the Clouds merupakan salah satu jalur kereta tertinggi di dunia. Setelah 22 kilometer di sepanjang dataran tinggi Andes, kamu akan tiba di titik tertinggi rute jembatan La Polvorilla.
3. Objek wisata sekaligus transportasi umum
Dulu awalnya jalur kereta ini dibangun karena alasan ekonomi dan sosial, sekarang ini sudah menjadi daya tarik utama wisata. Selain menjadi objek wisata menarik dengan berbagai fasilitasnya, kereta ini juga dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai transportasi umum.
4. Perjalanan sejauh 434 kilometer
Editor’s picks
Pemandangan luar biasa, jembatan, dan terowongan yang dilalui oleh kereta ini merupakan salah satu hal yang menjadikan jalur kereta ini menakjubkan di dunia. Di sini, pengunjung akan dibawa dalam perjalanan satu hari penuh dengan waktu tempuh selama 16 jam sejauh 434 kilometer, yaitu perjalanan pulang pergi dari Salta, memasuki Quebrada del Toro hingga mencapai Puna.
Baca Juga: 7 Kegiatan Ini Bisa Bunuh Rasa Bosanmu Saat Naik Kereta Sendirian Lho
5. Rancangan insinyur Amerika Serikat
Rute kereta ini pertama kali dibuat pada tahun 1920-an oleh seorang insinyur Amerika Serikat, Richard Fontaine Maury. Jalur kereta ini memiliki 29 jembatan, 21 terowongan, 13 jembatan, 2 spiral, dan 2 zig-zag. Rute kereta ini harus dirancang untuk menghindari kemiringan jalur yang curam, maka di desain untuk tidak menggunakan sistem rack-and-pinion.
6. Mampu naik di ketinggian hampir setengah Gunung Everest
Sang insinyur membangun railway ini dengan teknik khusus sehingga membuatnya mampu neik ke ketinggian hampir setengah dari Gunung Everest. Jalur zig-zag yang dibuat ini memungkinkan kereta untuk memanjat, berjalan bolak-balik sejajar dengan lereng gunung.
7. Sempat dilarang beroperasi
Pada tahun 2014, kereta ini sempat dihentikan operasinya karena alasan keamanan. Di tahun 2015, Tren a Ias Nubes ini kembali beroperasi dengan frekuensi perjalanan seminggu sekali.
Itulah beberapa fakta unik di balik Train to the Clouds, salah satu jalur kereta tertinggi di dunia. Setelah melihat foto-fotonya, kamu tertarik buat ke sini atau justru ngerasa ngeri?
Baca Juga: 9 Hal Ini Akan Kamu Dapat Setelah Mencoba Naik Kereta Api ke Bali
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.