Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Tatung (instagram.com/kevinhrdk)

Perayaan Cap Go Meh di Singkawang hampir selalu digelar tiap tahun. Perayaan ini dilakukan setiap hari ke-15 Imlek, tepatnya pada Cap Go Meh. Pada acara ini, umumnya terdapat pertunjukkan bernama atraksi Tatung yang cukup ekstrem.

Nantinya, kamu akan melihat arak-arakan orang yang menancapkan besi ke mulutnya, tetapi gak terluka. Menegangkan, bukan? Meski begitu, atraksi ini masuk dalam Top 100 Calender of Event (CoE) Kementerian Pariwisata. Gak heran, jika banyak wisatawan yang rela terbang jauh ke Singkawang, Kalimantan Barat untuk menyaksikan festival ini.

Lantas, apa itu atraksi Tatung? Konon, gak semua orang boleh bergabung pada tradisi menegangkan ini, lho!

Apa itu atraksi Tatung?

Tatung (instagram.com/vixsatv)

Istilah tatung berasal dari bahasa Hakka. Istilah ini berarti seseorang yang dirasuki roh dewa atau leluhur. Proses masuknya roh ini diawali dengan pembacaan mantra dan mudra tertentu hingga orang-orang tak sadarkan diri. Nah, inilah yang disebut sebagai Tatung.

Menurut kepercayaan etnis Tionghoa Singkawang, peristiwa tersebut terjadi karena tubuh berhasil dirasuki oleh roh halus. Setelahnya, tubuh mereka akan kebal terhadap benda tajam, seperti besi, paku, pisau, hingga celurit.

Dalam aksinya, Tatung akan mengenakan pakaian adat Tionghoa. Mereka lantas dengan berani menghunuskan benda tajam ke badan dan pipi, sambil mengitari jalanan. Uniknya, bagian tubuh Tatung gak terluka meski telah ditusuk berulang-ulang. Para Tatung seakan memiliki kekebalan, layaknya pemain pada pertunjukan debus.

Lebih jauh, etnis Tionghoa Singkawang percaya jika atraksti ini dapat menangkal gangguan roh jahat pembawa malapetaka. Festival ini pun dilakukan agar para roh jahat takut dan gak mengganggu penduduk, seperti melansir laman Warisan Budaya Kemdikbud.

Sejarah atraksi Tatung di Singkawang

Editorial Team

Tonton lebih seru di