4 Aturan dan Etika saat Staycation di Penginapan Tradisional Jepang

Saat liburan ke Jepang, sesekali menginap di penginapan tradisional atau ryokan dibanding di hotel bakal jadi pengalaman berkesan. Kami yakin kamu akan merasakan pengalaman yang seru dan menyenangkan dibanding hotel biasanya.
Biasanya, para tamu akan diberi fasilitas yang berbeda, misalnya seperti kasur lipat atau futon serta yukata. Dengan demikian, para tamu bisa merasakan budaya klasik Jepang selama menginap di ryokan.
Namun, terdapat beberapa hal yang harus kamu patuhi saat menginap di penginapan tradisional. Berikut di antaranya.
1. Syarat memakai yukata

Pada umumnya, ryokan akan menyiapkan jubah yukata untuk digunakan para tamu. Yukata tersebut bisa digunakan selama berada di dalam kamar atau kawasan penginapan.
Perlu diingat bahwa saat checkout, para tamu penginapan tidak diperkenankan membawa pulang yukata. Yukata yang sudah digunakan sebaiknya ditumpuk menjadi satu untuk memudahkan staf kebersihan untuk membereskan kamar.
2. Penggunaan yuton

Tak seperti hotel pada umumnya, tamu di ryokan tidur dengan menggunakan alas tidur futon. Setelah masuk kamar, futon biasanya disimpan di dalam lemari dan dibuka saat hendak digunakan.
Kemudian, bagaimana saat checkout? Sebaiknya futon dibiarkan terbuka setelah dipakai, sehingga petugas kebersihan dapat memisahkan spreinya dengan mudah saat akan mencuci.
3. Cara menyimpan meja

Biasanya, ryokan akan memberikan fasilitas berupa meja kayu yang dilipat bersama futon. Dalam tradisi Jepang, masyarakat akan menyimpan kembali meja jika tidak digunakan.
Namun, akan lebih baik jika kamu tidak melipat meja kembali ke lemari, karena futon dan meja dilipat bersamaan saat checkin. Para tamu bisa checkout tanpa perlu repot merapikannya.
4. Tidak mengunci pintu

Ketika menginap di hotel, biasanya kamu akan menutup pintunya dan turun ke resepsionis untuk menyerahkan kunci. Berbeda dengan di ryokan. Sebaiknya, jangan mengunci pintu apabila kamu akan checkout.
Dengan membuka pintu kamar, mereka akan berasumsi bahwa tamu telah membawa keluar semua barang pribadi. Dengan begitu, para staf bisa langsung masuk dan membersihkan kamar.
Alasan lainnya adalah sebagian besar ryokan adalah bangunan tua, sehingga pintunya jadul dan tidak otomatis. Kalau ingin membuka kamar, para staf harus kembali ke resepsionis untuk minta kunci dari kamar tersebut.
Nah, itulah beberapa aturan dan etika menginap di penginapan tradisional Jepang. Semoga kamu mendapatkan pengalaman liburan yang menyenangkan dan berkesan, ya!