5 Bangunan Megah di Istanbul Turki yang Wajib Masuk Itinerary-mu Nanti

Dibangun pertama kali pada abad ke-6 oleh Kekaisaran Byzantium, Hagia Shopia awalnya berfungsi sebagai gereja. Namun, setelah berhasil direbut oleh kekuasaan Ottoman di tahun 1453, Hagia Shopia beralih fungsi menjadi sebuah masjid.

Fungsinya kembali berubah pada tahun 1935. Hagia Shopia dijadikan sebuah museum. Hingga akhirnya, setelah 85 tahun berstatus museum, kini Hagia Sophia ditetapkan kembali menjadi masjid pada 2020 lalu.

Sejarah panjang Hagia Shopia tersebut melengkapi kemegahan bangunan yang menjadi perlambang dua agama ini. Di dalam area utama masjid, kamu masih dapat melihat lukisan Bunda Maria dan Yesus Kristus yang diapit lafaz Allah dan Muhammad.

Empat menara berdiri gagah di bagian luar masjid. Dari kejauhan, kamu bisa menikmati kubah Hagia Sophia setinggi 55 meter dan berdiameter 31 meter.

Tak jauh dari Hagia Shopia, berdiri bangunan megah lainnya bernama The Blue Mosque. Kerap disebut The Blue Mosque karena interior masjid ini menampilkan warna serba biru.

The Blue Mosque sebetulnya memiliki nama asli Sultan Ahmed Mosque karena dibangun atas perintah Sultan Ahmed I pada tahun 1609. Pendirian The Blue Mosque ini konon dilatari keinginan untuk menunjukkan kekuasaan Ottoman dan ingin mengungguli Hagia Sophia.

The Blue Mosque memiliki enam menara berbentuk seperti pensil dengan halaman masjid yang luas. Keramik lantai masjid yang khusus didatangkan dari Kota Iznik berjumlah lebih dari 21.000 keping keramik.

Jika kamu ingin melihat langsung peninggalan sejarah dari zaman Dinasti Utsmaniyah, datanglah ke Topkapi Palace adalah pilihan tepat. Bangunan ini telah berusia lebih dari lima abad sejak selesai pembangunan di tahun 1478.

Mulanya, Topkapi Palace berfungsi sebagai kediaman keluarga Dinasti Utsmaniyah. Namun, sejak Republik Turki berdiri pada 1924, Topkapi Palace difungsikan sebagai museum.

Butuh waktu seharian kalau kamu berencana mengeksplorasi seluruh sudut Topkapi Palace karena luas areanya yang mencapai 700 ribu meter persegi.

Usai puas mengelilingi Topkapi Palace, sempatkan chill sejenak di Konyali Restaurant yang masih satu area dengan Topkapi Palace untuk menyesap teh sembari menikmati Selat Bosphorus dari kejauhan.

Berdiri megah setinggi hampir 70 meter dengan atap berbentuk kerucut, Galata Tower adalah spot sempurna untuk menikmati Kota Istanbul secara 360 derajat. Untuk mencapai puncak, kamu bisa menaiki lift, dilanjutkan dengan berjalan menaiki beberapa anak tangga.

Sesampainya di puncak, lanskap Kota Istanbul dengan Selat Bosphorus tampak memukau. Megahnya Hagia Sophia dan The Blue Mosque terlihat bak miniatur. Bahkan, Laut Marmara dan Laut Hitam pun bisa disaksikan dari atas sini.

Saking epiknya view dari puncak menara, Galata Tower hampir tak pernah terlihat sepi pengunjung. Wisatawan semakin betah karena konstruksi yang dibangun pertama kali pada tahun 1348 ini juga menawarkan restoran, kafe, toko suvenir, hingga bioskop.

Berbeda dengan Topkapi Palace yang mewah karena keramik lantai yang didatangkan dari Kota Iznik, maka di Dolmabahce Palace, kamu akan dibikin takjub oleh suguhan emas dan kristal sebagai interior istana.

Pendirian Dolmabahce Palace pada tahun 1823 dianggap perlu masa itu karena Sultan Abdul Majid I menilai Topkapi Palace kurang megah sebagai kediaman Dinasti Ustmaniyah.

Di dalam Dolmabahce Palace, kamu bisa menemukan ruangan berjumlah 285 ruang, lengkap dengan 44 buah aula dan 68 toilet. Sebanyak 14 ton emas menghiasi langit-langit istana yang membuatnya benar-benar tampak glamor.

Selain lima tempat di atas, masih banyak bangunan megah nan bersejarah di Kota Istanbul, Turki. Namun, jika harus memilih beberapa spot yang ingin didatangi, maka kelima destinasi di atas adalah opsi yang sempurna. Selamat liburan ke Istanbul!