Beda Hostel dan Poshtel yang Perlu Kamu Tahu

- Konsep utama hostel adalah efisiensi dan kebersamaan, sementara poshtel merupakan versi upgrade yang lebih estetik, modern, stylish, dan berkelas.
- Hostel hanya menyediakan kebutuhan dasar, sedangkan poshtel menawarkan fasilitas mendekati hotel butik seperti kamar privat dan ruang komunal yang lebih luas.
- Desain interior hostel sederhana dan fokus pada fungsi, sementara poshtel memiliki desain unik, estetik, dan Instagramable dengan harga sedikit lebih tinggi.
Saat berencana liburan dan hendak mencari tempat menginap, kamu pasti sering menjumpai beberapa jenis penginapan yang mirip, tetapi sebenarnya berbeda, yakni hostel dan poshtel. Sekilas, keduanya sama-sama menawarkan harga terjangkau dan interaksi sosial yang hangat, serta layanan yang tak jauh berbeda. Namun, kalau dilihat lebih detail, hostel dan poshtel punya perbedaan yang signifikan, lho.
Nah, supaya kamu tidak salah pilih saat memesan tempat menginap, penting banget untuk memahami apa saja perbedaan keduanya. Mulai dari desain, fasilitas, hingga pengalaman yang ditawarkan, hostel dan poshtel punya karakteristik unik tersendiri.
Yuk, simak informasi tentang beda hostel dan poshtel berikut ini, biar kamu bisa menentukan tempat mana yang paling cocok untuk gaya traveling-mu!
1. Konsep utama
Selama ini, hostel dikenal sebagai akomodasi murah yang menyediakan tempat tidur bersama (dormitory) bagi wisatawan bujet hemat atau backpacker. Konsep utamanya adalah efisiensi dan kebersamaan dengan fasilitas yang saling menyatu, yakni tempat tidur, kamar mandi, dan ruang komunal sederhana, agar tamu bisa saling mengenal.
Sebaliknya, poshtel merupakan versi upgrade dari hostel. Kata poshtel sendiri merupakan gabungan dari posh yang berarti elegan atau mewah dan hostel. Jadi, poshtel pada dasarnya adalah hostel yang dirancang lebih estetik, modern, stylish, dan berkelas. Interiornya dibuat menarik dan tentunya Instagramable.
2. Fasilitas

Perbedaan paling mencolok antara hostel dan poshtel adalah fasilitasnya. Hostel biasanya hanya menyediakan kebutuhan dasar, seperti bunk bed atau kamar tidur susun, dapur dan tempat makan bersama, kamar mandi bersama, dan ruang santai untuk berinteraksi yang tidak terlalu besar.
Sementara itu, poshtel menawarkan fasilitas yang mendekati hotel butik. Ada kamar privat, tempat tidur yang nyaman, kamar mandi dalam atau sharing, handuk, toiletries, dan sebagainya. Namun, ada pula poshtel yang menawarkan kamar kapsul, tapi suasananya lebih privat. Selain itu, juga ada fasilitas komunal berupa lounge, kafe, rooftop bar, hingga coworking space dan layanan concierge.
3. Desain dan atmosfer
Desain interior hostel umumnya sederhana dan apa adanya. Sebab, hostel lebih menonjolkan fungsi daripada estetika untuk menekan biaya operasional dan tetap menawarkan tarif murah bagi pelancong hemat atau backpacker. Atmosfernya juga cenderung kasual dan fokus pada ruang interaksi antar tamu.
Sementara itu, poshtel memiliki desain yang unik dan estetik, tanpa mengurangi kenyamanan tamu. Seperti yang sudah disinggung pada poin pertama, hostel dirancang lebih estetik, modern, stylish, dan berkelas. Apalagi sebagian besar poshtel memiliki target pasar generasi muda dan digital nomads, sehingga tampilannya dibuat Instagramable.
Biasanya, interior di poshtel didesain dengan konsep industrial, bohemian, atau minimalist chic. Selain itu, dinding-dindingnya bercat cerah, memiliki furnitur modern, terkadang ada mural seni, dan pencahayaan cenderung hangat, sehingga membuat suasana terasa nyaman sekaligus estetik.
4. Harga

Dari segi harga, hostel tentu lebih murah jika dibandingkan poshtel. Rata-rata tarifnya bisa 30–50 persen lebih rendah daripada hotel bintang tiga, tergantung lokasi, fasilitas, dan musim. Selain untuk wisatawan berbujet rendah, hostel juga cocok untuk orang-orang punya prinsip "tidur di mana saja bisa" dan lebih banyak menghabiskan waktu di luar.
Sementara itu, poshtel berada di tengah-tengah antara hostel dan hotel butik. Harganya sedikit lebih tinggi dari hostel, tapi sepadan dengan kenyamanan dan fasilitas yang didapat. Bagi flashpackers atau traveler muda dengan bujet menengah, poshtel dianggap pilihan ideal, karena memberi pengalaman sosial hostel tanpa mengorbankan kenyamanan tidur.
Hostel dan poshtel sama-sama menawarkan pengalaman menginap yang seru dengan bujet lebih terjangkau dibandingkan hotel. Dari penjelasan di atas, kira-kira mana yang lebih cocok untukmu? Bagikan pendapatmu di kolom komentar, ya!


















