Bukan Cuma Roma, 7 Tempat Ini Juga Punya Colosseum Lho!

Kota Nimes berada di sebelah selatan Perancis dan berbatasan langsung dengan Laut Mediterania. Kota ini dulunya pernah menjadi wilayah jajahan Bangsa Romawi. Terbukti dengan adanya akuaduk, kuil, dan amfiteater khas Romawi yang berdiri tegak di sana. Hingga saat ini ketiganya masih utuh dan masih berfungsi. 

Salah satu peninggalan Bangsa Romawi di Nimes, yaitu amfiteater yang diberi nama Arena Nimes ini memiliki kapasitas 24.000 penonton dan merupakan amfiteater Romawi terbesar ke-7 di dunia! Karena tempat ini masih sering digunakan untuk festival dan acara lainnya, beberapa bagian direnovasi oleh pengelola agar pengunjung merasa nyaman.

Pula Arena dibangun sekitar 2000 tahun lalu dan hingga saat ini masih menjadi bangunan termegah di Kota Pula, Kroasia. Setiap kali ada pertunjukan, amfiteater ini berubah menjadi penuh gemerlap. Pula Arena mampu menampung 23.000 penonton dan memiliki 15 gerbang untuk keluar masuk pengunjung.

Meski saat ini Pula Arena hanya digunakan untuk konser musik, namun dulunya tempat ini menjadi saksi pertandingan gladiator yang berdarah-darah.

Sama seperti dua amfiteater di atas, Amfiteater Arles dulunya dibangun untuk pertunjukan berdarah dari para gladiator, namun kini fungsinya bergeser menjadi arena konser musik. Dengan luas 136 x 109 meter, gedung ini mampu menampung hingga 20.000 penonton.

Arles yang berada di sebelah selatan Perancis ini dulunya adalah kota tempat tinggal pelukis tersohor, Vincent van Gogh. Lukisannya yang berjudul Les Arenes dibuat berdasarkan situasi di Amfiteater Arles kala itu.

Arena Verona adalah amfiteater terakhir di daftar ini yang masih berfungsi hingga sekarang. Tempat ini sangat terkanal sebagai salah satu penyelenggara festival opera terbesar di dunia. Setiap tahunnya 500.000 orang berkunjung untuk menonton pertunjukan opera di sini.

Meski terkenal akan operanya, namun konser musik bukanlah pengecualian. One Direction dan Adele pernah mengadakan konser di sini sebagai bagian dari tur mereka. Dulu, Arena Verona mampu menampung hingga 30.000 penonton. Kini, hanya 15.000 penonton yang boleh masuk ke dalam amfiteater ini karena alasan keamanan.

Jangan heran jika sebagian besar amfiteater ini ditumbuhi rumput. Sejak kota Pompeii runtuh, amfiteater ini tidak pernah difungsikan. Satu-satunya pertunjukan yang pernah diadakan di sini adalah konser gitaris Pink Floyd, David Gilmour pada tahun 2017. Yup, setelah dua ribu tahun mati suri, Amfiteater Pompeii sejenak hidup lagi.

Kamu mungkin bertanya-tanya bagaimana amfiteater ini bisa ada jika Kota Pompeii sendiri sudah lenyap. Banyak bangunan yang saat itu tertimbun namun masih bertahan, salah satunya adalah amfiteater ini. Pada tahun 1891, Kota Pompei modern dibangun di atas reruntuhan Kota Pompeii. Bangunan-bangunan kuno yang masih ada dibiarkan berdiri dan dipelihara hingga saat ini.

Amfiteater El Jem adalah bukti bahwa kekuasaan Bangsa Romawi mencapai Benua Afrika bagian utara. Arena ini berada di kota El Djem, Tunisia yang dulunya adalah kota kecil bernama Thysdrus.

Dengan luas sebesar 148 x 122 meter, Amfiteater El Jem ini bisa menampung hingga 35.000 penonton. Sayangnya, saat ini tidak ada pertunjukan yang bisa diselenggarakan di sana. Pengunjung hanya bisa menganguminya sebagai monumen bersejarah.

Amfiteater yang berdiri di Kota Pozzuoli ini dibangun oleh arsitek yang juga merancang Colosseum. Meski berada di kota kecil, amfiteater ini merupakan yang terbesar ketiga di dunia. Kapasitasnya mencapai 50.000 spektator!

Jika amfiteater lain masih memperlihatkan gerbang masuk yang cantik dan kokoh, maka amfiteater ini tidak menawarkan pemandangan yang sama. Bisa kamu lihat di foto, sebagian temboknya sudah runtuh. Tapi jangan kecewa, bagian bawah tanahnya masih bisa dikunjungi. Di sana kamu bisa melihat ruang tunggu para petarung dan kandang-kandang hewan yang akan diadu.

Mereka gak kalah cantik kan dengan Colosseum? Selain itu, tujuh destinasi di atas tidak penuh pengunjung. Kamu bisa mengagumi setiap ujungnya tanpa merasa terganggu.