Deretan Destinasi Ini Bisa Kamu Datangi di Kota Venetia Van Java

Dari namanya, sudah tentu berbau sejarah. Well, tujuan ini sangat cocok buat kamu yang suka menggali masa lalu #ups. Ada puluhan deretan bangunan kuno peninggalan Belanda yang tak berubah. Dulunya bangunan ini difungsikan untuk kegiatan kolonial pemerintah Belanda.

Uniknya lagi, penomoran bangunan disana berdasarkan umur bangunan. Bisa membayangkan susahnya mencari alamat ya? Nggak cuma asyik untuk berfoto ala vintage, kamu juga bisa belajar sejarah dari para local guide yang ramah tanpa diragukan lagi.

Destinasi ini menjadi surga bagi kamu penyuka barang-barang antik. Ada dua lokasi Pasar Klitikan, pertama di dekat Gereja Imanuel (dikenal dengan Gereja Blenduk) dan kedua lokasinya di dekat Satlantas Pusat. Kamu bisa menemukan berbagai barang yang unik dengan khas kuno mulai dari uang, kamera, lukisan, hingga barang elektronik.

Tentunya bukan untuk digunakan ya tapi untuk dikoleksi. Menyenangkannya lagi pedagang di Pasar Klitikan terkenal akan keramahan sehingga pembeli bebas mengambil gambar barang-barang yang dijual. Kisaran harga di Pasar Klitikan ini berkisar mulai Rp. 1.000,- s/d Rp. 300.000,-an. Semakin antik dan kuno maka semakin mahal kocek yang harus dikeluarkan

Biarpun kamu bukan penikmat seni, tapi wajib hukumnya mengunjungi galeri seni yang menjadi ikonik kota Semarang. Kamu bisa mendatanginya mulai pukul 11.00 - 16.00. Untuk menikmati atmosfir didalamnya, cukup merogoh kocek Rp. 10.000,- saja lho.

Galeri seni yang memiliki dua lantai didalamnya menyajikan ragam koleksi lukisan dan patung yang keindahannya mampu membuat mulutmu ternganga. Petugas penjaga sangat terbuka dengan pertanyaan-pertanyaan baik dari wisatawan asing maupun lokal.

Teriknya matahari yang menyinari kota Semarang membuat kamu pasti mencari kuliner yang menyegarkan. Es tempoe doleoe ini menjadi salah satu kuliner wajib saat berwisata karena kamu nggak akan bisa menemukan cita rasa yang sama di kota lainnya.

Bernama Es Bogado dahulunya dijual dengan nama Es Buffet saat era kolonial dan digunakan untuk berpesta. Salah satunya yang paling terkenal adalah milik Pak Wahid, penjual yang dulunya guru sejarah dan mahir berbahasa Belanda. Sebenarnya tidak berbeda jauh dengan es oyen atau es campur saat ini, namun ada cita rasa yang nggak bisa kamu temukan. Percaya deh!

Setelah berkutat dengan masa lalu, saatnya mengakhiri dengan mengisi perut sambil bersantai. Spiegel Bar & Bistro memang menyajikan makanan masa kini dengan tempat yang instagramable. Namun, bangunan yang digunakan merupakan peninggalan Belanda yang berumur 120 tahun. Lokasinya dekat dengan Gereja Blenduk, tepatnya di Jalan Letjen Suprapto no. 34,Semarang. Sejak puku 10.00 - 24.00, cafe dengan sajian Eropa ini siap menyambut kedatanganmu.

Biar punya pengalaman yang tak terlupakan saat ke Semarang, simpan list ini ya! Jadi, kapan kamu ke sana?