5 Fakta Garuda Wisnu Kencana, Monumen Ikonik di Pulau Dewata

Lebih tinggi dari Patung Liberty di Amerika, lho!

Bali tak hanya soal wisata pantai yang menawan dan eksotis. Salah satu tujuan wisata selain pantai yang bisa dibilang sangat populer di Bali adalah Garuda Wisnu Kencana.

Taman budaya yang terletak di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung ini memiliki sebuah patung raksasa. Bahkan, tinggi Garuda Wisnu Kencana melebihi Patung Liberty, lho!

Kalau kamu ada rencana liburan ke Garuda Wisnu Kencana, simak beberapa fakta menarik seputar monumen yang disingkat GWK ini, yuk.

1. Dibangun selama hampir tiga dekade

5 Fakta Garuda Wisnu Kencana, Monumen Ikonik di Pulau DewataGaruda Wisnu Kencana (instagram.com/welltravelledgringo)

Pembangunan Garuda Wisnu Kencana mulai digagas pada 1989. Saat itu, seniman I Nyoman Nuarta bersama para pejabat, seperti Menteri Pariwisata dan Gubernur Bali, mulai membicarakan proyek ini secara serius. Baru pada 1990 Presiden Soeharto menyetujui pembangunannya.

Sempat terhenti karena adanya krisis moneter pada 1998, pembangunan monumen Garuda Wisnu Kencana dilanjutkan 15 tahun setelahnya. Total, proyek ini selesai kurang lebih selama 28 tahun.

2. Menjadi salah satu patung tertinggi di dunia

5 Fakta Garuda Wisnu Kencana, Monumen Ikonik di Pulau DewataGaruda Wisnu Kencana (instagram.com/caionugroz)

Dengan tinggi 121 meter dan lebar 64 meter, Garuda Wisnu Kencana menjadi salah satu patung tertinggi dan terbesar di dunia. Bahkan, saking tingginya, patung ini bisa dilihat dari berbagai kawasan yang cukup jauh dari lokasi.

Jika dibandingkan dengan Patung Liberty yang hanya setinggi 93 meter, tentu Garuda Wisnu Kencana masih lebih unggul. Tentu hal tersebut menjadi  kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia, khususnya Bali, yang mempunyai monumen semegah ini.

3. Garuda Wisnu Kencana dibuat dari logam tembaga

5 Fakta Garuda Wisnu Kencana, Monumen Ikonik di Pulau DewataGaruda Wisnu Kencana (instagram.com/aasmayaa)

Bahan baku pembuatan patung raksasa Garuda Wisnu Kencana adalah logam tembaga. Total tembaga yang digunakan untuk membentuk patung tersebut adalah seluas 25.000 meter persegi.

Material logam tembaga yang mudah bergerak juga membuat patung Garuda Wisnu Kencana dilapisi oleh kuningan. Hal tersebut juga berfungsi agar bentuk patung ini tetap sempurna dan tahan dari kerusakan.

Baca Juga: Info Wisata Garuda Wisnu Kencana: Rute, Harga Tiket, dan Tipsnya

4. Dibangun di atas bekas lahan tambang

5 Fakta Garuda Wisnu Kencana, Monumen Ikonik di Pulau DewataGaruda Wisnu Kencana (instagram.com/thebaliancestors)

Dulu, kawasan yang sekarang ditempati monumen Garuda Wisnu Kencana merupakan sebuah tambang kapur. Itu terjadi karena tanah yang berada di Ungasan notabene berupa hamparan kapur.

Pada saat itu, banyak penambangan kapur di sini yang membuatnya sangat rusak. Akhirnya, I Nyoman Nuarta dengan pemikirannya yang luar biasa menggagas pembangunan Garuda Wisnu Kencana sebagai simbol penyelamat lingkungan dan dunia.

5. Patung megah ini memiliki filosofi tersendiri

5 Fakta Garuda Wisnu Kencana, Monumen Ikonik di Pulau DewataGaruda Wisnu Kencana (instagram.com/riaulifeindonesia)

Patung Garuda Wisnu Kencana merupakan gambaran dari Dewa Wisnu yang sedang menaiki kendaraan kesayangannya, yaitu Garuda. Menurut mitologi Hindu, Dewa Wisnu adalah pelindung alam semesta. Kehadirannya membawa dampak positif bagi kehidupan.

Garuda yang merupakan lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia melambangkan kesetiaan dan pengabdian. Sementara Kencana adalah mahkota emas yang dipakai oleh Dewa Wisnu dan Garuda.

Kelima fakta tentang Garuda Wisnu Kencana tersebut tentu bisa membuat kita bersyukur bahwa Indonesia memiliki karya yang sangat luar biasa. Jadi, kapan kira-kira kamu akan berkunjung ke Garuda Wisnu Kencana? Segera rencanakan, ya!

Baca Juga: 9 Potret Alun-Alun Surya Kencana, Surga Edelweiss di Gunung Gede

Dimas Hutama Photo Verified Writer Dimas Hutama

@dimashutama_

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya