5 Fakta Ayutthaya Historical Park, Wisata Kaya Budaya

- Ayutthaya pernah menjadi salah satu ibu kota terkaya di dunia pada abad ke-17, disebut menyaingi Paris dan London.
- Terdapat lebih dari 400 kuil yang pernah berdiri di Ayutthaya, banyak kuil dihias dengan patung emas dan mural spiritual yang luar biasa indah.
- Patung Buddha tanpa kepala bukan karena alam, tapi karena perampokan oleh pencuri artefak pada abad ke-19 dan ke-20.
Kalau suka wisata sejarah dan budaya, Ayutthaya Historical Park di Thailand wajib masuk bucket list liburanmu. Namun sayangnya, di balik reruntuhan kuno yang megah itu, ada banyak fakta menarik yang belum banyak diketahui turis.
Jangan hanya puas berfoto dengan kepala Buddha yang terjebak di akar pohon. Ayutthaya punya cerita-cerita unik yang jarang dibahas di brosur wisata. Baca terus sampai habis, siapa tahu kamu jadi orang pertama di lingkaran pertemananmu yang tahu rahasia Ayutthaya.
1. Ayutthaya pernah menjadi salah satu ibu kota terkaya di dunia

Pada masa kejayaannya di abad ke-17, Ayutthaya dikenal sebagai salah satu kota paling makmur di dunia. Para pedagang dari Eropa, Tiongkok, dan Jepang berdatangan untuk berdagang di kota ini. Kekayaannya bahkan disebut menyaingi Paris dan London pada masanya.
Banyak bangunan megah dan kuil berlapis emas berdiri di pusat kota saat itu. Sayangnya, kejayaan itu berakhir saat Burma menyerbu dan menghancurkan kota ini pada 1767. Meski begitu, jejak kekayaan dan kemewahan Ayutthaya masih terasa kuat hingga sekarang.
2. Terdapat lebih dari 400 kuil yang pernah berdiri di Ayutthaya

Ayutthaya bukan hanya tempat satu atau dua candi, tapi dahulu ada lebih dari 400 kuil yang aktif digunakan. Setiap kuil memiliki fungsi berbeda, mulai dari tempat ibadah raja hingga pusat pengajaran ajaran Buddha. Bahkan, banyak kuil dihias dengan patung emas dan mural spiritual yang luar biasa indah.
Kini, hanya sebagian kecil kuil yang masih berdiri sebagai reruntuhan megah. Beberapa masih digunakan untuk kegiatan keagamaan oleh penduduk lokal. Jadi, jangan heran kalau kamu menemukan biksu sedang bersemedi di tengah reruntuhan bersejarah.
3. Patung Buddha tanpa kepala bukan karena alam, tapi perampokan

Kalau kamu perhatikan, banyak patung Buddha di Ayutthaya yang kehilangan kepala. Hal ini bukan karena faktor alam atau waktu, tapi karena perampokan oleh pencuri artefak pada abad ke-19 dan ke-20. Kepala patung dijual ke kolektor gelap atau museum luar negeri dengan harga tinggi.
Ironisnya, beberapa kepala patung yang hilang justru kini terpajang di museum-museum internasional. Pemerintah Thailand terus berupaya melacak dan memulangkan artefak tersebut. Ini menjadi pengingat bahwa warisan budaya bisa saja hilang jika tidak dijaga dengan baik.
4. Ada reruntuhan yang terkubur dan belum sepenuhnya digali

Meski banyak reruntuhan sudah dipugar, sebenarnya masih banyak bagian kota tua yang terkubur di bawah tanah. Beberapa area sengaja dibiarkan tidak digali demi menjaga keaslian dan keseimbangan lingkungan situs. Para arkeolog memperkirakan masih ada ribuan artefak bersejarah yang tersembunyi.
Tiap tahun, ada proyek penggalian terbatas yang dilakukan untuk riset dan pelestarian. Menariknya, temuan terbaru sering kali mengubah pemahaman sejarah Ayutthaya. Bisa jadi, situs ini masih menyimpan rahasia besar yang belum terungkap.
5. Kepala Buddha di akar pohon sempat dianggap tidak sakral

Salah satu ikon paling terkenal dari Ayutthaya adalah kepala patung Buddha yang terperangkap di akar pohon. Meski kini jadi spot foto wajib, dulunya patung ini sempat dianggap tidak sakral karena posisi yang rendah. Dalam tradisi Buddhis, kepala Buddha seharusnya berada di tempat tinggi sebagai bentuk penghormatan.
Namun seiring waktu, warga mulai melihatnya sebagai simbol harmoni antara alam dan spiritualitas. Kini, pengunjung diwajibkan menundukkan kepala saat berfoto untuk menunjukkan rasa hormat. Simbol ini menjadi contoh bagaimana budaya bisa terus beradaptasi tanpa kehilangan maknanya.
Menjelajahi Ayutthaya bukan hanya tentang melihat bangunan kuno, tapi juga memahami lapisan demi lapisan sejarah yang membentuknya. Siapa sangka, di balik batu bata merah dan stupa raksasa itu, ada kisah tak terduga yang bikin kamu makin penasaran untuk datang langsung.