4 Fakta Desa Belcastro Italia, Penduduknya Gak Boleh Sakit!
Belcastro merupakan sebuah komuni atau desa kecil di wilayah selatan Italia baru-baru ini mengeluarkan aturan yang unik, yaitu penduduknya dilarang sakit parah. Aturan ini disampaikan Wali Kota Antonia Torchia secara langsung.
"Penduduk Belcastro diperintahkan menghindari jangkitan penyakit apa pun yang mungkin membutuhkan bantuan medis darurat," ujar Antonio Torchia, seperti yang dikutip dari BBC, Kamis (7/1/2025). Meski terdengar aneh, aturan tersebut merupakan bentuk kritik dan sindiran kepada pemerintah setempat.
Wah, kira-kira apa alasan di balik aturan ini dan apa saja fakta unik tentang Desa Belcastro? Simak ulasannya berikut, yuk!
1. Didominasi kastil dan bangunan kuno
Belcastro merupakan sebuah komuni yang terletak di wilayah selatan Italia, tepatnya di Provinsi Catanzaro, wilayah Calabria. Jika dilihat dari peta, posisinya berada di bagian "sepatu Italia" dan di lereng tenggara Pegunungan Sila Piccola menuju pantai Ionia.
Melansir dari situs Calabria Straordinaria (Calabria official tourism) Belcastro didominasi kastil kuno abad ke-14 milik Counts of Aquino dan memiliki pusat kota tua yang memesona. Bangunan-bangunannya pun berarsitektur gaya Norman dari abad pertengahan yang unik dengan jalan-jalan sempit yang menawan.
Tepat setelah pintu masuk kota, terdapat Chiesa della SS. Annunziata, sebuah gereja yang dibangun pada paruh pertama abad ke-15, kemudian dibangun kembali dan diperluas dari tahun 1607 hingga 1622. Dilengkapi menara lonceng tinggi bergaya Romawi, gereja ini memiliki tiga lorong yang terhubung dengan rumah perawatan bagi para peziarah dan monte dei maritaggi (gadis-gadis miskin yang belum menikah).
Selain Chiesa della SS. Annunziata, terdapat pula Chiesetta di San Rocco di pusat Piazza Giuseppe Poerio. Gereja ini dibangun pada pertengahan abad ke-17 oleh para penguasa feodal setempat sebagai kapel keluarga.
Di bagian atasnya terdapat jam dan menara lonceng kecil. Sedangkan, di bagian depan terdapat tugu peringatan bagi mereka yang gugur dalam perang.
2. Diyakini sebagai tempat kelahiran Thomas Aquinas
Banyak orang meyakini bahwa Belcastro merupakan tempat kelahiran Santo Thomas Aquinas, seorang imam sekaligus orang suci (santo) dalam agama Katolik. Kastil yang dibangun Counts of Aquino berdiri di bagian tertinggi kota, sehingga para penghuninya di masa lalu bisa melihat pemandangan kota dan sekelilingnya.
Selain tempat tinggal, kastil tersebut juga menjadi benteng pertahanan, lengkap dengan berbagai lorong-lorong tersembunyi. Saat ini, hanya ada sisa menara persegi dengan tiga lantai, serta tembok pembatas dengan menara berbentuk segi empat, silinder, dan setengah lingkaran. Kamu juga akan menjumpai patung Santo Thomas di salah satu sudutnya yang tampak mengawasi Belcastro dan penduduknya di sini.
3. Kuliner khas yang dimasak secara tradisional
Belcastro memiliki kuliner berbahan dasar bahan-bahan sederhana yang dimasak dengan cara tradisional. Mayoritas masakannya terbuat dari daging babi dan pasta buatan sendiri.
Wisatawan yang datang ke sana bisa mencicipi mparrettati dan sazizza, yaitu perpaduan makaroni, sosis, pasta homemade, dam saus tomat. Selain itu, ada juga morzeddu klasik, yaitu semur babat sapi muda yang dimasak dengan lemak babi dan cabai.
4. Penduduk Belcastro dilarang sakit
Di balik keindahan arsitekturnya, Belcasto rupanya memiliki sisi yang memilukan. Melansir dari BBC, Calabria (wilayah yang menaungi Belcastro) menjadi salah satu wilayah termiskin di Italia. Kesalahan manajemen politik dan campur tangan mafia telah menghancurkan sistem kesehatan di wilayah ini.
Hal ini membuat pemerintah pusat menempatkannya di bawah administrasi khusus sejak 15 tahun lalu. Sayangnya, otoritas yang berwenang kesulitan menangani tingkat utang rumah sakit yang sangat besar, sehingga tenaga medis dan tempat tidur di rumah sakit kurang, serta daftar tunggu yang sangat panjang.
Delapan belas rumah sakit di wilayah tersebut telah ditutup sejak 2009. Akibatnya, hampir separuh dari dua juta penduduk Calabria mencari bantuan medis di luar wilayah tersebut. Dampak ini pun sangat dirasakan warga Belcastro hingga wali kotanya mengeluarkan aturan penduduknya dilarang sakit.
Sebelumnnya, Wali Kota Antonio Torchia juga pernah mengirim urgent notices kepada otoritas regional, agar memberikan perhatian yang lebih terhadap sistem kesehatan. Namun, belum mendapat respons yang baik.
Setengah dari totoal 1.200 penduduk Belcastro berusia di atas 65 tahun. Rumah sakit yang melayani instalasi gawat darurat terdekat, kata Antonio, lokasinya berjarak lebih dari 45 kilometer.
"Akses ke rumah sakit tersebut hanya bisa dilakukan melalui jalan dengan batas kecepatan 30 km per jam," tuturnya. Peliknya lagi, klinik dokter di Belcastro tidak menyediakan layanan selama akhir pekan, hari libur, atau di luar jam kerja.
Sebagai bagian dari aturan, warga juga diperintahkan untuk tidak melakukan perilaku yang dapat membahayakan diri sendiri, menghindari kecelakaan rumah tangga, serta tidak terlalu sering keluar rumah, bepergian, atau berolahraga. Sebagai gantinya, mereka diimbau untuk lebih banyak beristirahat.
Nah, itu dia fakta unuk tentang Desa Belcastro yang penduduknya dilarang sakit. Apakah kamu jadi tertarik liburan atau tinggal di sana?
