Gwanghwamun Gate (unsplash.com/Daesun Kim)
Gerbang Gwanghwamun menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa bersejarah di Korea Selatan, mulai dari kehancuran hingga pembangunan ulang berulang kali. Dibangun pada tahun 1395, Gerbang Gwanghwamun menjelma menjadi simbol kemegahan dan keagungan Istana Gyeongbok.
Namun, kejayaan ini terhenti ketika invasi Jepang tahun 1592 yang menghancurkan gerbang ini menjadikannya reruntuhan yang terlupakan selama lebih dari dua setengah abad. Hingga pada tahun 1867, pada masa pemerintahan Kaisar Gojong, Gwanghwamun dan seluruh istana dibangun kembali.
Perjalanan panjang Gwanghwamun melibatkan lebih dari sekadar perang dan invasi. Pada masa penjajahan Jepang (1910-1945), Gerbang Gwanghwamun dan Panggung ritual era Joseon mengalami kerusakan lebih lanjut akibat pembangunan jalan dan jalur trem selama kependudukannya.
Peristiwa bersejarah selanjutnya yang menguji ketahanan Gwanghwamun adalah Perang Korea, yang mengakibatkan hancurnya seluruh struktur kayu gerbang ini. Hingga proyek restorasi besar-besaran dimulai pada tahun 2006. Restorasi tersebut melibatkan penggantian struktur kayu yang hancur dengan beton.