Museum Benteng Vredeburg akan Buka Kembali pada Juni 2024

Wajah baru museum ini akan bikin siapa pun penasaran

Intinya Sih...

  • Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, tutup sementara sejak 4 Maret 2024 untuk direvitalisasi.
  • Revitalisasi museum dilakukan secara menyeluruh dengan konsep reimajinasi museum untuk mendorong interaksi antara pengunjung dan museum.
  • Transformasi museum juga akan menciptakan pusat kebudayaan komunal yang dinamis, inklusif, dan menarik dengan program baru saat beroperasi kembali.

Sejak 4 Maret 2024, Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, tutup sementara untuk direvitalisasi. Proses tersebut membutuhkan waktu sekitar tiga bulan dan diperkirakan akan rampung awal Juni 2024. Para wisatawan, baik lokal maupun internasional, bisa bersiap-siap untuk mengunjunginya lagi, nih.

Museum seluas 46.574 meter persegi dan berada di jantung Kota Yogyakarta ini akan memiliki wajah baru dan konsep yang berbeda dibanding sebelumnya. Penasaran bagaimana wajah baru tersebut? Simak ulasannya di bawah ini, yuk!

Baca Juga: 8 Rekomendasi Museum Wisata di Surabaya untuk Liburan Keluarga

Mengusung konsep reimajinasi museum

Museum Benteng Vredeburg akan Buka Kembali pada Juni 2024Revitalisasi Museum Benteng Vredeburg. (Dok. Istimewa)

Indonesian Heritage Agency (IHA) sebagai Badan Layanan Umum (BLU) di bawah naungan Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang bertanggung jawab atas pengelolaan Museum Benteng Vredeberg menyatakan bahwa transformasi museum ini dilakukan secara menyeluruh.

"Sebagai komitmen kami untuk mengoptimalkan standar pelayanan dan pengelolaan museum yang profesional, Museum Benteng Vredeburg sedang melalui sejumlah proyek revitalisasi yang bertujuan memperbaiki fasilitas serta meningkatkan pengalaman pengunjung," Plt. Kepala Indonesian Heritage Agency, Ahmad Mahendra, seperti yang dilansir dari ANTARA News, Senin (27/4/2024).

Konsep terbaru yang diterapkan untuk museum ini adalah reimajinasi museum. IHA berkomitmen untuk mengubah persepsi dan fungsi tradisional museum, menjadikannya ruang komunal yang dinamis guna mendorong interaksi antara pengunjung dengan museum itu sendiri.

Beberapa hal yang dilakukan antara lain perbaikan toilet dan musala, pembenahan signage untuk memudahkan pengunjung, pembenahan Ruang Diorama 1-4, serta perbaikan lanskap dan area lingkungan museum (lahan parkir, jalur plaza pintu masuk sisi barat, area ticketing, area edupark, area pagar jagang, pembuatanTaman Patriot, dan area Bastion).

Selain perbaikan fisik, transformasi museum ini juga akan menjadi pusat kebudayaan komunal yang dinamis, inklusif, dan menarik. Penanggung Jawab Unit Museum Benteng Vredeburg, M. Rosyid Ridlo, menjelaskan ada beberapa program baru yang akan diluncurkan saat Museum Benteng Vredeburg beroperasi kembali.

"Salah satunya Wisata Malam Vredeburg, serta instalasi video mapping, sound lighting, dan water fountain di area museum," ujar Rosyid Ridlo seperti yang dilansir dari ANTARA News, Senin (27/4/2024).

IHA pun menyampaikan harapannya terkait transfomasi ini. Dengan menggali lebih dalam makna dari transformasi ini, kata mereka, diharapkan dapat memperkuat apresiasi terhadap keberagaman budaya Indonesia, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian sejarah dalam menjaga identitas nasional.

"Kami percaya bahwa melalui partisipasi publik, kita dapat menciptakan museum yang lebih inklusif dan relevan bagi masyarakat modern," ujar Ahmad Mahendra.

Wah, jadi gak sabar melihat wajah baru Museum Benteng Vredeburg, kan? Tunggu info selanjutnya, ya!

Baca Juga: [QUIZ] Tahukah Kamu Soal Museum-museum di Indonesia ini?

Topik:

  • Fasrinisyah Suryaningtyas
  • Dewi Suci Rahayu

Berita Terkini Lainnya