Kisah Menarik di Balik 5 Tempat Bersejarah Kota Batu, Sudah Tahu?

Berikut kisah situs Petirtaan Jeding hingga Makam Dinger

Kota Batu memang terkenal sebagai salah satu tujuan wisata di Jawa Timur. Ada banyak destinasi wisata kekinian, tempat nongkrong, hingga penginapan yang sejuk untuk staycation. Kamu juga bisa menikmati pemandangan alam seperti Gunung Panderman, Arjuno-Welirang, dan city light saat malam hari.

Di balik destinasi wisata yang bermunculan dan kekinian, terdapat sejumlah tempat bersejarah yang mungkin gak kamu sadari. Sebagian tempat berserjarah tersebut sudah masuk dalam daftar cagar budaya Kota Batu. Mau tahu lebih lanjut tentang tempat bersejarah di Kota Batu? Berikut ini lima kisah menariknya.

1. Situs Petirtaan Jeding

Kisah Menarik di Balik 5 Tempat Bersejarah Kota Batu, Sudah Tahu?Situs Petirtaan Jeding (pengembangansdmkwb.blogspot.com)

Kota Batu gak hanya memiliki pemandian air panas, sejumlah sumber mata air segar juga dapat kamu temui. Biasanya, mata air tersebut dekat dengan punden dan pemandian. Masyarakat lokal menjadikannya tempat wisata air dan bahkan melakukan ritual pada hari tertentu.

Salah satu sumber mata air bersejarah di Batu adalah Situs Punden Sumber Jeding yang berlokasi di Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo. Situs petirtaan tersebut berupa punden berundak yang konon terkubur sejak ratusan tahun lalu.

Kisah yang dipercaya masyarakat bahwa situs tersebut ditemukan oleh Dasasana. Ia mendapatkan petunjuk melalui mimpinya. Kemudian, ia menggali di kawasan Dusun Jeding dan menemukan sumber mata air yang kini dikenal pula dengan sebutan Sumber Jeding.

Situs ini juga disakralkan karena memiliki keunikan tersendiri. Airnya justru melimpah saat memasuki musim kemarau. Namunnjika musim penghujan, maka airnya akan menyusut. Meski masyarakat setempat percaya ada hubungannya dengan kekuatan magis, tapi tetap dilakukan penelitian secara ilmiah.

2. Villa Bima Shakti

Kisah Menarik di Balik 5 Tempat Bersejarah Kota Batu, Sudah Tahu?Villa Bima Shakti (selectawisata.idl)

Sebagai Kota Wisata, tentu banyak penginapan untuk mendukung pariwisata di Kota Batu, salah satunya Villa Bima Shakti. Villa tersebut masuk dalam daftar rekomendasi benda cagar budaya. Selain bangunannya masih terjaga, ternyata memiliki kisah yang berkaitan dengan Presiden Sorekarno lho.

Bangunan bergaya Eropa tersebut dibangun pada awal 1928 dan menjadi tempat favorit Ir. Soekarno untuk menginap. Beliau kerap menginap di ruangan dengan nomor kamar 47. Beliau juga menuliskan cacatan tangan dengan ejaan lama yang berisi

Kenang-kenangan pada Selecta tetap hidup dalam ingatan saja. Bukan sadja karena tamasja jang indah, tetapi djuga karena di Selecta itu beberapa putusan penting mengenai perdjoangan Negaga telah saja ambil," tertanggal 1 Maret 1955.

Villa ini terletak di kawasan Taman Rekreasi Selecta yang terkenal dengan taman bunganya. Villa Bima Shakti sebelumnya bernama Villa De Brandarice. Namun, Bung Karno merekomendasikan nama berbahasa Indonesia.

Baca Juga: 8 Wahana Baru di Eco Green Park Kota Batu

3. Candi Songgoriti

Kisah Menarik di Balik 5 Tempat Bersejarah Kota Batu, Sudah Tahu?Candi Songgoriti (dok. pribadi/Fatma Roisatin Nadhiroh)

Songgoriti merupakan sebuah kawasan di Kelurahan Songgokerto yang kerap menyandang stigma negatif dari masyarakat setempat dan kota-kota sekitarnya. Banyaknya villa dengan harga murah kerap disalah gunakan untuk aktivitas tidak terpuji. Namun, memang tidak dipungkiri bahwa kawasan tersebut memang cocok untuk bersantai dan cukup strategis.

Di sisi lain, ternyata terdapat Candi Songgoriti di Jalan Raya Songgoriti, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu. Bangunan candi ini masih berada dalam kawasan terpadu wisata dan dekat dengan sumber air panas.

Mengutip informasi dari laman Kemendikbud, Candi Songgoriti merupakan petirtaan berarsitektu samudramanthana dan peninggalan masa klasik tua di Jawa Timur, sekitar adad 10 Masehi. Candi dibangun pada masa pemerintahan Mpu Sindok. Sedangkan Songgoriti diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno yang bermakna timbunan logam atau timbunan kemakmuran.

Candi ini ditemukan oleh Van Ijsseldjik pada 1799. Kemudian dipugar oleh Pemerintah Hindia Belanda pada 1849 dan 1863. Kemudian, Knebel melakukan inventarisasi dan pemugaran pada 1902 dan 1921-1923.

4. Gedung St. Simon Stock

Kisah Menarik di Balik 5 Tempat Bersejarah Kota Batu, Sudah Tahu?Gedung St. Simon Stock (dok. pribadi/Fatma Roisatin Nadhiroh)

Gedung Santo (St.) Simon Stock merupakan gereja tua legendaris yang didirikan pada tahun dengan kapasitas 250 orang. Letaknya di tepi jalan utama menjuju pusat pemerintahan, tepatnya di Jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu. Namun, kini menjadi fungsinya sebagai gereja sudah dialihkan ke Gereja Gembala Baik di belakangnya.

Gedung tersebut memiliki fungsi awal sebagai gereja, sengaja dibangun untuk memfasilitasi Paroki Batu yang memprihatinkan pada tahun 1930-an. Umat Katolik di Kota Batu dilayani secara tidak teratur oleh romo-romo dari Kota Malang. Salah satu alasannya, karena lokasinya mencapai belasan kilometer dan transportasi kala itu tidak semudah saat ini.

Selain itu, umat Katolik umumnya dari satu golongan saja, yakni orang Belanda. Namun, lambat laut makin banyak orang pribumi yang turut memeluk agama Katolik. Hal ini menjadi alasan lain dibangunnya Gedung St. Simon Stock yang masih bertahan dengan arsitektur aslinya.

5. Makam Dinger

Kisah Menarik di Balik 5 Tempat Bersejarah Kota Batu, Sudah Tahu?Makam Dinger (dok. pribadi/FatmaRoisatin Nadhiroh)

Di antara pemukiman dan jalan desa yang tidak terlalu ramai, terdapat sebuah makam tidak bertuan disebut Makam Dinger. Berupa sebuah bangunan berpintu yang sudah kusam, tapi keberadaannya masih terjaga. Terlebih lagi, kini sudah menjadi cagar budaya Kota Batu, sehingga pengunjung tidak diperkenankan melewati pagar tanpa izin.

Kisah yang dipercaya masyarakat setempat, yakni adanya dua peti mati Graaf J. Dinger dan istrinya. Keduanya merupakan orang Belanda dan dipindahkan ke negara asalnya. Dinger sendiri dianggap sebagai orang Banda yang mengelola perkebunan setempat pada masa penjajahan.

"Anno 1917" merupakan tulisan yang terpahat pada bangunan, diperkirakan tahun meninggalnya Dinger. Namun, keberadaan makam ini tetap menjadi misteri, karena tidak ditemukannya peti dan makam di dalamnya. Seolah hanya bangunan kosong yang belum diketahui fungsi sesungguhnya.

Itu tadi kisah di balik lima tempat bersejarah di Kota Batu yang bisa menambah pengetahuanmu. Kamu pun bisa turut melestarikan tempat bersejarah yang hampir terlupakan.

Baca Juga: 5 Penginapan Bergaya Vintage di Kota Batu, Asyik Bikin Nostalgia!

Fatma Roisatin Nadhiroh Photo Verified Writer Fatma Roisatin Nadhiroh

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya