4 Jembatan Akar di Indonesia, Spot Unik Bak dalam Film Fantasi

Sudah ada sejak puluhan hingga ratusan tahun, lho!

Kamu pasti sudah biasa melihat jembatan modern dengan arsitektur megah yang tersebar di berbagai kota. Namun, sudah pernahkah kamu melihat jembatan akar yang unik dengan kesan alami? Tentu itu memberikan pengalaman berbeda.

Gak harus jauh-jauh ke luar negeri maupun menjelajahi hutan, Indonesia punya jembatan akar yang dapat kamu kunjungi. Berikut ini empat jembatan akar di Indonesia yang suasananya ajaib banget. Kamu bisa mengunjungi yang terdekat dari tempat tinggalmu.

Baca Juga: 10 Potret Jembatan Akar Bayang, Spot Wisata Alam Menawan di Sumbar

1. Jembatan Akar Seyegan, Sleman, Yogyakarta

4 Jembatan Akar di Indonesia, Spot Unik Bak dalam Film FantasiJembatan Akar Seyegan, Yogyakarta (instagram.com/mancalipedal_)

Yogyakarta memang gak pernah berhenti menawarkan wisata menarik, salah satunya jembatan akar. Kamu dapat menemukannya di Desa Margodadi, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Lokasinya sekitar 15 km dari pusat Kota Yogyakarta.

Jembatan akar yang menyeberangi Kali Sipolo itu dahulu berupa besi rel lori dari pabrik tebu di Cebongan. Lambat laun, akar dari pohon preh dan beringin putih membentuk jembatan di atasnya dengan panjang sekitar 10 meter. Akar pohon itu mencengkeram bibir sungai dan besi rel yang melintang di atas sungai.

Konon, jembatan tersebut sudah ada sejak zaman kolonial dan sempat dianggap angker. Alih-alih dibiarkan menjadi wisata mistis, jembatan akar ini justru viral karena para pesepeda mengunggah potretnya di media sosial. Sejak saat itu, Jembatan Akar Seyegan ramai dikunjungi orang yang penasaran dengan keberadaannya.

Walau belum dikelola dan diresmikan sebagai tempat wisata, biasanya setiap akhir pekan cukup ramai pengunjung. Kamu  juga dapat menemukan beberapa penjual di sekitarnya. Belum ada tiket masuk, tapi pengunjung tetap harus menjaga kelestariannya. 

2. Jembatan Akar Santoaan, Tasikmalaya, Jawa Barat

4 Jembatan Akar di Indonesia, Spot Unik Bak dalam Film FantasiJembatan Akar Santoaan, Jawa Barat (google.com/maps/jack 6683)

Beralih ke Jawa Barat, terdapat jembatan akar di Kampung Sataru, Desa Tenjonagara, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya. Jembatan itu terbuat dari akar karet dengan panjang 7 meter. Sebelum menjadi tempat wisata, jembatan akar itu memiliki fungsi utama sebagai penghubung antara Kampung Sataru dengan Kampung Kadugede.

Kisahnya berawal dari Ki Abbas yang membentangkan akar karet ketika melewati jurang setinggi 2,5 meter. Warga yang melintas pun melakukan hal yang sama. Kemudian, terbentuklah Sasak Akar Santoaan yang berarti jembatan dari akar dan Santoaan merupakan nama leluhur setempat.

Jembatan akar ini sudah lama dilirik, karena keunikan dan potensinya sebagai tempat wisata sejak 2009. Beberapa di antaranya merupakan pengunjung yang datang untuk berziarah ke makam Haji Wiranata Kusuma Santoaan, leluhur setempat. Ada pula yang menjadikan sungai di bawahnya untuk berenang dan menikmati suasana asri di sekitar jembatan akar.

Mirip sebelumnya, Jembatan Akar Santoaan juga belum memberlakukan tiket masuk. Sebagai salah satu pengelolaannya, diberi beberapa batang bambu untuk memudahkan pengunjung melewati jembatan itu. Letaknya di tengah hamparan sawah, jadi kamu perlu berjalan agak jauh dari jalan raya.

Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Yogyakarta untuk Kamu si Pencinta Alam

3. Jembatan Akar Baduy, Lebak, Banten

4 Jembatan Akar di Indonesia, Spot Unik Bak dalam Film FantasiJembatan Akar Baduy, Banten (instagram.com/dalamarlisa99)

Suku Baduy di Banten terkenal menjaga kelestarian alamnya, bahkan beberapa di antaranya menolak masuknya teknologi modern. Wajar kalau kamu dapat menemukan jembatan akar di wilayah Baduy. Jembatan akar itu, menghubungkan wilayah Panyelarangan dan Nungkulan yang melintas di atas Sungai Cisimeut.

Jembatan akar itu sepanjang 30 meter dengan ketinggian 15 meter. Konon, jembatan ini berasal dari proses alami selama 90 tahun silam. Akar pohon yang merambat semakin leluasa dan nyaris menyeberang sungai. Warga berinisiatif menambahkan bambu dan mengatur akar yang menjalar dapat disambung hingga membentuk jembatan ke seberang sungai.

Kini, jembatan akar tersebut bukan sekadar penghubung antar desa, tapi juga tempat wisata. Kamu bisa menikmati kesegaran Sungai Cisimeut, alirannya memang agak deras tapi cukup aman untuk berenang. Kamu bisa berpijak pada bebatuan besar di tepi sungai, lalu terjun untuk berenang.

Untuk menuju lokasi jembatan akar ini, pengunjung dapat melalui pintu masuk Desa Cijahe. Kamu perlu berjalan lagi selama 1—2 jam dari desa itu menuju jembatan akar. Kamu dapat memanfaatkan jasa pemandu lokal atau mengikuti Open Trip Baduy.

4. Jembatan Akar Bayang, Pesisir Selatan, Sumatra Barat

4 Jembatan Akar di Indonesia, Spot Unik Bak dalam Film FantasiJembatan Akar Bayang, Sumbar (instagram.com/berrymasembiring)

Jembatan akar lainnya dapat kamu temui di Sumatra Barat, tepatnya di Kecamatan Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel). Jembatan ini membentang di atas aliran Sungai Bayang, menghubungkan Kampung Puluik-Puluik dan Kampung Lubuk Silau. Jembatan yang disebut pula sebagai Titian Aka ini memiliki panjang 25 meter dengan lebar 1,5 metar, dan tinggi 10 meter dari permukaan sungai.

Jembatan Akar Bayang konon dibangun oleh Ulama Pakiah Sokan untuk menghubungkan dua desa tersebut. Proses merajut akar menjadi jembatan memerlukan waktu sekitar 26 tahun. Jembatan ini mulai digunakan pada 1916, semakin lama semakin kuat.

Jembatan akar ini menjadi salah satu wisata ikonik di Tanah Minang. Kamu perlu membayar retribusi Rp5.000 per orang untuk bisa menikmati keunikannya. Di sini, kamu bisa berswafoto maupun memacu adrenalin dengan mencoba arung jeram di Sungai Bayang.

Hal menarik lainnya, kamu bisa melihat ikan dengan berbagai ukuran dengan jelas dari atas jembatan. Namun, kamu dilarang menangkapnya sembarangan, karena dipercaya sebagai ikan "keramat" atau telah disumpah oleh masyarakat setempat. Ada saat tertentu untuk memanennya, di sisi lain, kamu tetap dapat mandi sepuasnya dengan dikerumuni ikan.

Keempat jembatan akar di atas membutuhkan waktu puluhan tahun hingga lebih dari 100 tahun untuk menjadi seperti sekarang. Tidak hanya berfungsi sebagai penghubung antar kampung, tapi keunikannya mampu menarik pengunjung. Ada yang dekat dengan tempat tinggalmu?

Baca Juga: 9 Pesona Pantai Nambung, Wisata Unik dengan Air Terjun di Lombok

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya