Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Great Wall of China (unsplash.com/William Olivieri)

Tembok Besar China atau Great Wall of China bukan cuma simbol kekuatan militer zaman lampau, tapi juga jadi destinasi wisata kelas dunia yang menyimpan sejarah, budaya, dan pemandangan luar biasa. Panjangnya mencapai ribuan kilometer, membentang dari perbukitan timur ke gurun barat Tiongkok. Banyak yang mengira jalan-jalan ke sini cuma soal foto-foto, padahal rute yang dipilih bisa sangat menentukan pengalaman, entah jadi perjalanan menantang, atau malah menyenangkan.

Agar perjalanan gak cuma seru tapi juga aman, penting banget tahu rute mana yang paling cocok buat dijelajahi, berapa harga tiket masuk, dan seperti apa persiapan fisik yang mesti dilakukan. Artikel ini bakal mengulas semuanya secara mendalam mulai dari jalur paling populer sampai tips agar gak tumbang di tengah pendakian. Buat yang suka wisata sejarah sekaligus olahraga ringan, Tembok Besar China bisa jadi destinasi impian yang layak diperjuangkan.

1. Rute terbaik: Badaling, Mutianyu, Jinshanling, dan Simatai

potret Great Wall of China (unsplash.com/Max van den Oetelaar)

Ada beberapa bagian Tembok Besar China yang paling sering dikunjungi karena aksesnya mudah dan pemandangannya menakjubkan. Badaling, misalnya, jadi rute favorit turis karena paling dekat dari Beijing dan sudah direnovasi total. Jalurnya relatif lebar dan aman, cocok buat yang belum terbiasa mendaki. Tapi karena kepopulerannya, Badaling sering ramai sampai padat, terutama saat musim liburan.

Kalau ingin pengalaman yang lebih tenang tapi tetap nyaman, Mutianyu bisa jadi alternatif. Rutenya punya lebih banyak pohon dan menara pengawas yang terawat, cocok buat foto-foto dengan latar yang dramatis. Di sisi lain, buat yang cari tantangan fisik sekaligus panorama liar, Jinshanling dan Simatai adalah pilihan utama. Jalurnya lebih curam, lebih alami, dan penuh dengan sisa-sisa struktur asli yang belum direstorasi.

2. Harga tiket dan akses transportasi

potret Badaling (unsplash.com/Melissa)

Setiap rute punya harga tiket masuk yang berbeda tergantung fasilitas dan jaraknya dari pusat kota. Untuk Badaling, tiket masuk biasanya sekitar 40-60 yuan, sementara Mutianyu sedikit lebih mahal karena ada opsi naik gondola yang bisa mencapai 120 yuan untuk pulang-pergi. Jinshanling dan Simatai cenderung lebih terjangkau, tapi biaya transportasinya bisa lebih besar karena lokasinya agak jauh.

Transportasi ke masing-masing rute juga perlu diperhitungkan dari awal. Badaling bisa dicapai dengan kereta dari Beijing hanya dalam waktu 1 jam, sedangkan Mutianyu perlu naik bus lalu sambung kendaraan lokal. Jinshanling dan Simatai memerlukan waktu lebih panjang, bahkan bisa sampai 3 jam perjalanan. Agar gak kesulitan, penting buat riset dulu dan siapkan itinerary yang rapi, apalagi kalau hanya punya waktu satu hari.

3. Persiapan fisik: jangan remehkan jalur menanjak

potret Great Wall of China (unsplash.com/Damir Kalić)

Meskipun terdengar seperti jalan-jalan santai, menjelajahi Tembok Besar butuh kondisi fisik yang prima. Banyak tangga curam dan jalur berbatu yang licin, terutama di bagian yang belum direnovasi. Kalau tubuh gak siap, bisa-bisa malah kelelahan di tengah jalan. Bahkan beberapa jalur seperti Jinshanling punya tanjakan ekstrim yang gak cocok buat yang baru sembuh dari cedera atau punya masalah lutut.

Latihan ringan seperti jalan cepat atau naik turun tangga sebelum hari keberangkatan bisa sangat membantu. Jangan lupa juga membawa air minum sendiri, karena warung atau kios hanya tersedia di titik-titik tertentu. Pakai sepatu yang kuat dan nyaman karena sepatu biasa bisa membuat kaki lecet parah. Cuaca juga berperan besar karena musim panas sangat terik, sedangkan musim dingin bisa membuat jalur licin dan berbahaya.

4. Waktu terbaik untuk berkunjung dan tips

potret Great Wall of China (unsplash.com/Hanson Lu)

Musim semi (Maret-Mei) dan musim gugur (September-Oktober) adalah waktu terbaik buat menjelajah Tembok Besar. Cuaca lebih sejuk, langit cenderung cerah, dan pemandangan sekitarnya terlihat paling indah. Pada musim semi, bunga-bunga mulai bermekaran, sementara musim gugur membawa warna-warna daun yang memesona. Dua musim ini juga relatif bebas dari kabut tebal yang sering muncul saat musim hujan.

Sebaliknya, musim panas bisa jadi sangat melelahkan karena suhu bisa menembus 40 derajat Celsius. Musim dingin pun membawa tantangan sendiri seperti salju dan angin tajam yang bisa berisiko kalau gak disiapkan dengan baik. Penting banget memeriksa prakiraan cuaca sehari sebelum berangkat. Jaket ringan, tabir surya, dan kacamata hitam bisa jadi perlengkapan penting tergantung musim kunjungan.

Tembok Besar China memang bukan tempat wisata sembarangan. Kombinasi sejarah, alam, dan tantangan fisik membuatnya jadi salah satu destinasi paling berkesan di dunia. Tapi tanpa persiapan yang tepat, perjalanan ke sana bisa terasa berat dan malah gak dinikmati. Dengan rute yang pas, fisik yang siap, dan informasi lengkap menjelajah tembok legendaris ini bisa jadi pengalaman hidup yang tak terlupakan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team