Menjadi salah satu liburan utama dan terkenal di Korea, Seollal berlangsung di bulan baru pertama dalam perhitungan kalender Lunar atau Cina. Sama seperti Imlek atau tahun baru Cina, perayaan Seollal menjadi ajang para masyarakat Korea berkumpul dan saling mengucapkan harapan di tahun baru.
Selain berkumpul dan saling bertemu sapa dengan para kerabat, berikut 6 hal menarik lainnya yang harus diketahui saat hari raya Seollal berlangsung. Langsung saja kita simak, yuk!
Sama seperti lebaran di Indonesia, masyarakat Korea juga melakukan aksi pulang kampung saat hari raya Seollal. Biasanya kegiatan pulang kampung masyarakat Korea tersebut juga dilakukan saat perayaan Chuseok.
Para anggota keluarga dari seluruh daerah akan kembali ke kampung halaman mereka dan biasanya berkumpul di kediaman keluarga paling tua. Mereka biasanya merayakan Seollal dengan menyantap makanan, bermain, dan saling bercengkrama antar anggota.
Sebagai pesta besar rakyat, perayaan Seollal tidak luput dari berbagai makanan khas Korea yang ikut dihidangkan. Salah satu makanan khas Korea yang harus ada saat Seollal berlangsung adalah tteokguk. Tteokguk sendiri merupakan sup kue beras yang dihidangkan dalam mangkuk dan diberikan topping daging, telur, dan daun bawang. Tak jarang tteokguk juga diberikan mandu atau pangsit khas Korea sebagai tambahan.
Meskipun tteokguk selalu disantap saat Seollal berlangsung tiap tahun, para anak-anak Korea tidak pernah bosan menerima semangkuk kue beras nikmat yang disajikan di atas meja makan mereka.
Selain berkumpul bersama para keluarga dan kerabat dekat, Seollal juga dirayakan dengan bermain permainan tradisional Korea. Permainan yang biasaya dimainkan saat Seollal yaitu Yutnori dan GoStop.
Kedua permainan tersebut dilakukan oleh beberapa anggota keluarga yang diatur dalam beberapa grup. Bermain permainan saat Seolla juga menjadi salah satu cara merekatkan para anggota keluarga yang sudah lama tidak berjumpa.
Menjadi pakaian tradisional Korea yang sudah mendunia, Hanbok juga selalu dipakai saat perayaan hari penting atau hari raya besar di Korea, termasuk Seollal. Saat perayaan Seollal, seluruh keluarga yang lebih muda akan memberi salam kepada yang lebih tua dengan membungkukan badan hingga kedua tangan menyentuh lantai. Tradisi tersebut juga disebut sebae (세배) dalam bahasa Korea. Dan hanbok harus dipakai saat tradisi paling penting saat Seollal tersebut dilakukan.
Saat tradisi ini juga para anak kecil sering mendapatkan uang Tahun Baru atau biasa disebut sebaetdon dari para orang tua sebagai hadiah di hari Seollal.
Selain memberi hormat kepada yang lebih tua, saat Seollal berlangsung para anggota keluarga juga melakukan charye (차례) atau ritual penghormatan atau persembahan terhadap para leluhur. Biasanya saat melakukan charye, para anggota menyiapkan meja dan menaruh berbagai macam hidangan makanan yang ditaruh di depan meja abu leluhur.
Selain memberikan charye yang dianggap sebagai hadiah, para anggota keluarga juga harus memberikan penghormatan dengan memberi salam sambil membungkukan badan hingga kaki dan kepala menyentuh lantai. Hal ini dilakukan sebagai tanda para anggota keluarga untuk menghormati para leluhur.
Karena banyaknya warga yang pergi ke kampung halaman atau luar negeri, pusat kota seperti Seoul menjadi tenang dan sepi. Meskipun banyak toko-toko dan restoran yang tutup, tempat rekreasi umum, museum, dan tempat umum lainnya tetap buka dan menjadi waktu yang tepat bagi para wisatawan untuk berlibur.
Ternyata tradisi perayaan Seollal di Korea tidak berbeda jauh saat lebaran di Indonesia yah? Sama-sama seru dan sarat dengan makna dan kehangatan keluarga.