Jelajah Kawagoe di Jepang, Kunjungi 5 Spot Wisata Ini dalam Sehari

Kita-in Temple berjarak sekitar 1,4 kilometer dari Stasiun Kawagoeshi. Kuil ini menjadi satu-satunya bangunan asli yang masih bertahan sejak periode kekaisaran Edo. Karena itulah Kita-in Temple menyimpan kisah sejarah yang penting bagi masyarakat Jepang.

Di sini, selain bisa menilik beberapa ruangan yang ada di komplek kuil, kamu juga bisa menjumpai ratusan patung rakan atau murid Sang Buddha yang terbuat dari batu. Area bernama Gohyaku Rakan ini menampilkan ekspresi wajah yang berbeda-beda antara patung satu dengan yang lain. Jumlah patung tersebut dipastikan lebih dari 500 buah.

Kurazukuri Street merupakan salah satu jalan utama di Kawagoe yang menjadi lokasi peninggalan bangunan tua dan gudang penyimpanan beraneka macam barang dagangan pada zaman dulu. Kini, bangunan kuno yang ada di Kurazukuri telah beralih fungsi menjadi toko suvenir, kedai kopi, dan restoran yang gak pernah sepi pengunjung.

Sebuah menara jam lonceng bernama Toki no Kane yang dibangun tahun 1600-an bisa kamu temukan juga di area Kurazukuri. Lonceng di menara tersebut bakal berdentang di waktu-waktu tertentu. Dikelilingi banyak bangunan tua, suasana di Toki no Kane seolah membawamu melewati lorong waktu ke masa lampau.

Jangan lewatkan kulineran di Ryotei Yamaya saat berkunjung ke Kawagoe. Tempat ini merupakan restoran yang sudah eksis selama lebih dari 1,5 abad. Mereka menghidangkan menu tradisional khas Jepang, seperti sashimi, yuba atau kulit tahu, imo atau ubi bakar khas Kawagoe, dan masih banyak lagi.

Kalau kamu datang ke Kawagoe menaiki kereta Tobu Tojo Line, kamu bakal mendapat Kawagoe Discount Pass yang bisa kamu pakai saat bersantap di restoran Ryotei Yamaya. Discount pass ini nilainya 710 yen untuk dewasa dan 370 yen untuk anak-anak.

Lumayan banget, kan?

Disebut pula dengan Candy Alley, kawasan satu ini merupakan sentra toko permen dan snacks. Setidaknya ada 22 toko permen bergaya tradisional Jepang yang terbentang di sepanjang Kashiya Yokocho.

Kamu gak cuma bisa memborong aneka macam permen, tapi juga gulali, jajanan tradisional, es krim, manisan, dan kue yang beberapa berbahan dasar ubi. Karena telah menjadi produsen dan pemasok utama permen sejak periode Meiji (1868-1912), maka cita rasa dan suasana yang ditawarkan benar-benar terasa spesial.

Kuil Cinta, itulah julukan lain dari Hikawa Shrine. Sebuah kuil Shinto abad ke-6 yang kerap menjadi tempat berlangsungnya pernikahan warga Jepang. Mayoritas pengunjung datang ke kuil untuk berdoa dan memohon keberuntungan soal asmara, sekaligus membersihkan hati dan jiwa.

Di kuil ini, kamu bisa menjumpai sebuah lorong sempit nan panjang beratapkan kayu di mana banyak kertas-kertas berisi doa dan harapan tergantung di sepanjang lorongnya. Menariknya, meski sudah berusia ratusan tahun, bangunan di Hikawa Shrine tampak terawat dengan sangat baik.

Dengan ragam wisata sejarah dan kuliner yang ditawarkan, jalan-jalan ke Kawagoe tentu menjadi agenda yang layak dicoba. Kalau one day trip dirasa masih kurang, kamu bisa menyempatkan menginap. Tertarik?