Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tanaman agrowisata (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Strawberi - Bentuk dan warnanya fotogenik - Aktivitas petik sendiri menarik pengunjung dari segala usia

  • Lavender - Aroma alami menenangkan - Cocok sebagai latar foto dan bahan edukasi aromaterapi

  • Anggur - Buah menggantung cantik, visual menarik - Cocok untuk belajar budidaya dan sistem rambat

Agrowisata sekarang bukan lagi sekadar lihat-lihat tanaman tumbuh. Konsepnya makin berkembang jadi wisata edukatif yang seru, menyegarkan, dan pastinya penuh spot foto menarik. Biar pengunjung betah dan pengalaman makin berkesan, pilihan tanaman yang ditanam tentu nggak bisa asal-asalan.

Tanaman yang cocok untuk agrowisata harus punya tampilan menarik, bisa diajak interaksi, dan kalau bisa—ada nilai tambah seperti edukasi, relaksasi, atau manfaat kesehatan. Nah, berikut ini enam jenis tanaman yang cocok banget untuk dikembangkan di destinasi agrowisata kekinian.

1. Strawberi

Strawberi (pexels.com/Mark Stebnicki)

Tanaman satu ini nggak pernah gagal menarik perhatian. Strawberi punya bentuk lucu dan warna merah cerah yang fotogenik banget—makanya jadi idola buat spot foto. Selain itu, aktivitas petik sendiri dan langsung makan jadi pengalaman yang bikin pengunjung senyum-senyum sendiri. Dari anak-anak sampai dewasa, semuanya suka. Jadi nggak heran kalau kebun strawberi selalu ramai pengunjung.

2. Lavender

Lavender (pixabay.com/Hans)

Lavender bukan cuma cantik dilihat, tapi juga punya aroma alami yang bikin suasana jadi lebih adem dan tenang. Warna ungunya juga cocok banget buat dijadikan latar foto. Di beberapa tempat, lavender dijadikan bahan edukasi juga—misalnya untuk belajar bikin minyak esensial atau aromaterapi. Jadi, selain indah, lavender juga punya nilai lebih dari sisi manfaat dan pengalaman yang bisa ditawarkan.

3. Anggur

Anggur (pixabay.com/JillWellington)

Tanaman anggur memberikan suasana kebun yang unik dengan buah-buahnya yang menggantung cantik. Warna ungu, hijau, atau merahnya menambah daya tarik visual. Selain bisa dipetik langsung, kebun anggur juga cocok dijadikan tempat belajar soal teknik budidaya, sistem rambat, sampai cara merawatnya. Edukatif dan tetap menyenangkan!

4. Kaktus dan sukulen

Kaktus (freepik.com/freepik)

Kaktus dan sukulen memang kecil-kecil, tapi daya tariknya besar. Bentuknya unik dan tahan banting, cocok dijadikan bagian dari taman tematik atau workshop mini. Banyak agrowisata kekinian menyediakan aktivitas seru seperti bikin terrarium dari kaktus dan sukulen. Bisa jadi oleh-oleh yang lucu dan memorable juga, lho!

5. Teh dan tanaman herbal

Kebun teh (freepik.com/evening_tao)

Teh, mint, serai, atau daun kelor—semua tanaman herbal ini punya nilai tambah yang tinggi. Nggak cuma enak dilihat, tapi juga bermanfaat buat kesehatan. Kegiatan seperti "tea tasting", belajar cara memanen sampai menyeduh teh langsung dari kebun, jadi daya tarik tersendiri. Cocok banget buat konsep agrowisata yang menggabungkan relaksasi dan edukasi.

6. Bunga matahari

Bunga matahari (freepik.com/wirestock)

Kalau mau spot foto yang selalu ramai, ladang bunga matahari jawabannya. Warna kuningnya yang cerah bikin siapa pun langsung happy. Bunga ini juga punya filosofi positif, lho—selalu menghadap ke cahaya! Selain untuk visual, bunga matahari juga bisa dimanfaatkan untuk edukasi soal polinasi atau pertanian ramah lingkungan. Bonusnya, bijinya bisa jadi oleh-oleh sehat yang kaya manfaat.

Agrowisata modern menuntut lebih dari sekadar tanaman yang tumbuh. Harus ada daya tarik visual, pengalaman interaktif, dan nilai edukatif atau kesehatan yang ditawarkan. Enam tanaman di atas punya semuanya.

Kalau kamu sedang merancang agrowisata atau ingin memperkaya konsep wisata yang ada, jenis-jenis tanaman ini layak banget dipertimbangkan. Mereka bukan hanya indah, tapi juga membawa nilai yang bikin pengunjung ingin datang lagi dan lagi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team