ilustrasi hotel (unsplash.com/Donato Gamboa)
Terkadang, alasan hotel melewatkan lantai 13 juga berkaitan dengan aspek teknis dalam desain bangunan. Beberapa arsitek dan pengembang properti sengaja melewatkan lantai ini untuk menyederhanakan struktur bangunan atau mengikuti tren industri. Beberapa gedung memilih menggunakan ruang lantai 13 untuk keperluan internal, seperti area maintenance, ruang mesin, atau gudang, yang gak perlu diakses oleh tamu.
Selain itu, ada juga hotel yang mengadopsi sistem penomoran unik sebagai bagian dari branding mereka. Dengan melewatkan lantai 13, mereka menciptakan kesan eksklusivitas atau keunikan tersendiri yang membedakan hotel mereka dari yang lain. Jadi, alasan di balik penghilangan lantai 13 bukan cuma soal kepercayaan takhayul, tapi juga bisa jadi strategi desain dan pemasaran.
Fenomena lantai 13 yang dihindari oleh banyak hotel bukan sekadar mitos atau kebetulan, tapi ada alasan yang cukup masuk akal di baliknya. Hotel ingin memastikan tamunya merasa nyaman, puas, dan gak mengalami pengalaman buruk hanya karena angka di lift. Jadi, kalau suatu saat kamu menginap di hotel dan gak menemukan lantai 13, sekarang kamu sudah tahu alasannya. Unik, kan?
Referensi:
"Hotels With No 13th Floor". Travel + Leisure. Diakses pada April 2025.
"The Mystery of Missing 13th Floors in Hotels". Limepack. Diakses pada April 2025.
"Why Is There No 13th Floor in Hotels?". NoBroker. Diakses pada April 2025.
"Triskaidekaphobia". Medical News Today. Diakses pada April 2025.