4 Kota di Dunia Ramah Turis Difabel, Fasilitasnya Lengkap

Siapa sangka, ibu kota dari negara tetangga Indonesia yakni Singapura dinobatkan sebagai kota di dunia ramah turis difabel. Yaps, ibu kota negara Singapura yakni Singapura merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki infrastruktur dan fasilitas penunjang pariwisata terbaik. Di Singapura, turis difabel akan dimanjakan dengan tingkat aksesibilitas yang maju.

Akses ke MRT tidak hanya terletak di bawah tanah, namun tersedia juga tersedia jalur kereta layang yang memungkinkan pengguna kursi roda bisa mengaksesnya lebih mudah. Lalu, lebih dari 95 persen trotoar, halte taksi, dan halte bus didesain agar mudah dijangkau oleh penyandang difabel. Bukan hanya itu, 85 persen bus umum pun dapat diakses dengan kursi roda.

Penyandang difabel rungu bahkan tidak perlu takut tersesat jika menggunakan transportasi umum. Sebab segala pengumuman kereta dan transportasi umum lainnya tersedia dalam bentuk teks yang terpampang di layar. Wah, menarik sekali, bukan?

Hampir 60 persen responden survey yang dilakukan oleh BBC menilai kalau Las Vegas sebagai kota ramah turis difabel karena ketersediaan akomodasinya yang lengkap dan mudah diakses. Hampir 50 persen akomodasi penginapan dekat dengan restoran, tempat spa, dan tempat hiburan lainnya. Tempat-tempat kasino di Las Vegas pun menawarkan pelayanan yang baik bagi turis difabel. Staf sudah dilatih untuk membantu kegiatan pengunjung difabel netra, alat-alat permainan tersedia sudah disertai huruf braille, dan bahkan ada beberapa hotel yang menawarkan permainan gratis yang dilengkapi juru bahasa isyarat.

Di Sydney, hampir semua tempat bisa diakses dengan kursi roda, termasuk saat mengunjungi Sydney Opera House. Bukan hanya kemudahan akses saja, Sydney Opera House juga memiliki tur pertunjukan khusus pengunjung difabel, lho. Transportasi seperti kapal feri, trem, dan kereta api di Sydney sudah memiliki fasilitas yang lengkap termasuk para staf yang mampu berkomunikasi dengan turis difabel. Jika kamu suka jalan kaki, trotoar di sini berukuran lebar, terawat, dan dilengkapi rambu jalan braille sehingga tidak akan menyulitkan mobilitas turis difabel.

Dalam survey yang dilakukan oleh BBC, sebanyak 57 persen responden menilai London sebagai kota dengan jaringan transportasi yang mudah diakses. Sisanya menilai London memiliki banyak objek wisata yang memprioritaskan turis difabel. Jalan setapak di London dibuat lebar, mulus, dan dapat menjangkau resto-resto di pinggiran kota. Hal itu yang membuat pelancong atau masyarakat difabel di sana betah untuk jalan sendirian.

Selain itu, transportasi umum di London tidak hanya memperhatikan kenyamanan difabel pengguna kursi roda saja, tapi terdapat pula ruang untuk anjing peliharaan dan penumpang yang membawa banyak barang bawaan.

Sudah sepatutnya setiap tempat dibuat ramah penyandang difabel supaya mereka bisa beraktivitas dengan nyaman. Sebab, semua kalangan berhak untuk menikmati destinasi wisata di berbagai wilayah yang ingin ia kunjungi. Semoga keberadaan kota di dunia ramah turis difabel tadi bisa menginspirasi beberapa negara maupun kota di berbagai negara untuk membuat akses mobilitasnya lebih baik dan bisa digunakan semua kalangan, ya.