Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Chiang Mai atau Phuket, Mana yang Terbaik untuk Liburan?

kolase potret Chiang Mai dan Phuket, Thailand (unsplash.com/center999 | unsplash.com/bradley_prentice)
kolase potret Chiang Mai dan Phuket, Thailand (unsplash.com/center999 | unsplash.com/bradley_prentice)

Chiang Mai dan Phuket, dua wilayah yang populer sebagai tujuan untuk liburan di Thailand. Chiang Mai terletak di Thailand bagian utara, dikelilingi pegunungan, dan dekat dengan Myanmar serta Laos. Berbeda dengan Phuket di sisi selatan yang terkenal dengan wisata pantainya.

Bila punya kesempatan untuk mengunjungi salah satunya dalam satu waktu, kira-kira mana yang akan kamu pilih? Sebelum memutuskan untuk liburan ke Chiang Mai atau Phuket, berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Sesuaikan dengan preferensi pribadi!

1. Suka gunung atau pantai?

kolase panorama di Chiang Mai dan Phuket (unsplash.com/hendrimotography | unsplash.com/flowkanso)
kolase panorama di Chiang Mai dan Phuket (unsplash.com/hendrimotography | unsplash.com/flowkanso)

Chiang Mai menawarkan pegunungan Thailand bagian utara yang megah dan subur, tanpa pantai. Bekas ibu kota Kerajaan Lanna ini termasuk jajaran kota terbesar di Thailand. Kaya akan seni, budaya, dan panorama alam yang memanjakan mata.

Para pelancong akan disuguhi berbagai pertunjukan dan festival sepanjang tahun. Kuil dan situs bersejarah yang dikelilingi pegunungan memberikan nuansa magis. Suku-suku pegunungan Thailand yang bermukim di sini pun menawarkan wawasan unik tentang kehidupan mereka.

Sedangkan, Phuket lebih cocok untuk kamu yang ingin liburan ke pantai sepanjang hari. Pasir putih, laut biru kehijauan, dan hutan hujan tropis menjadi pemandangan sehari-hari. Mutiara Laut Andaman ini menawarkan perpaduan antara pantai yang indah dan keramaian wisatawan.

Kamu dapat memilih pantai yang paling ramai hingga terpencil. Pantai yang paling populer dan terpanjang adalah Pantai Patong. Jika ingin lebih tenang, kamu dapat mengunjungi Pantai Ya Nui. Terdapat pula pilihan pantai yang aman untuk anak-anak bermain air.

2. Cuaca

Doi Inthanon National Park, Ban Luang, Chiang Mai (unsplash.com/illusn)
Doi Inthanon National Park, Ban Luang, Chiang Mai (unsplash.com/illusn)

Kondisi geografis turut memengaruhi musim dan cuaca di Chiang Mai maupun Phuket. Hal ini dapat menjadi pertimbangan buatmu sebelum menentukan waktu terbaik untuk liburan. Chiang Mai memiliki cuaca yang lebih bervariasi, sedangkan Phuket beriklim tropis yang cenderung bersahabat sepanjang tahun.

Chiang Mai mengalami musim panas, musim hujan, dan musim dingin. Musim panas di Chiang Mai bisa begitu menyengat hingga 40 derajat Celsius. Musim hujan biasanya akan sering turun hujan lebat dalam waktu singkat. Saat musim dingin, suhunya bisa kurang dari 10 derajat Celsius.

Letaknya di pegunungan memang membuat Chiang Mai lebih sejuk dan menyenangkan, terutama saat musim dingin yang bisanya berlangsung pada November hingga awal Februari.

Sedangkan, musim hujan yang menyegarkan akan berlangsung sekitar bulan Juni hingga Oktober. Hindari berkunjung saat musim panas, biasanya akhir Februari hingga April yang cenderung kering, banyak debu, dan berpotensi tinggi kebakaran.

Phuket menawarkan cuaca hangat sepanjang tahun, perbedaan suhunya tidak signifikan saat musim hujan dan kemarau. Musim hujan biasanya terjadi pada Mei hingga Oktober dan musim kemarau mulai November hingga April. Kerap kali masih ada hujan di antara dua musim utama, tapi tidak sederas musim hujan.

3. Aktivitas dan tempat wisata

Phuket, Thailand (unsplash.com/tuan1561)
Phuket, Thailand (unsplash.com/tuan1561)

Chiang Mai menjadi rumah bagi banyak kuil ternama, seperti Wat Phra Singh. Patung Buddha besar dan kuil abad ke-13 berlapis emas merupakan daya tarik utama di Chiang Mai. Bangunan bersejarah yang tersebar di berbagai sudut kota itu berpadu dengan keindahan alam pegunungan.

Selain mengunjungi kuil kuno dan bersejarah, kamu bisa melakukan berbagai aktivitas di luar ruangan yang gak kalah seru. Bagi yang suka hiking dan trekking, kamu bisa menjelajah pegunungan di Chiang Mai. Taman nasional, tempat penangkaran gajah, dan air terjun menjadi tempat wisata yang patut dikunjungi.

Pada waktu tertentu, Chiang Mai menjadi pusat sejumlah festival budaya Thailand. Kamu bisa menikmati keseruan Songkran sekitar April dan Festival Lentera Loy Krathong setiap November. Hal ini membuat Chiang Mai semakin menarik bagi pelancong mancanegara.

Jika kamu berpikir bahwa Phuket hanya menawarkan keindahan pantainya, tidak sepenuhnya benar. Phuket memang memiliki beberapa pantai terbaik di Thailand yang patut dikunjungi. Para pelancong bisa melakukan olahraga air dengan leluasa, seperti snorkeling, diving, maupun sekadar bersantai di tepi pantai.

Kamu dapat melakukan aktivitas yang berbeda dari biasanya, mulai dari mengunjungi Museum Thai Hua Phuket, melihat pemandangan Monkey Hill, wisata kuliner di pasar malam, dan wisata belanja untuk membeli suvenir maupun oleh-oleh.

Phuket juga punya situs bersejarah berupa Chinpracha House, rumah besar dengan arsitektur China–Eropa yang dibangun pada 1903. Kini berfungsi sebagai museum sejarah lokal.

4. Kuliner lokal

Ilustrasi food market (unsplash.com/zachinglis)
Ilustrasi food market (unsplash.com/zachinglis)

Chiang Mai lebih populer untuk mencicipi makanan tradisional Thailand dibanding Phuket. Kuliner Chiang Mai banyak dipengaruhi masakan Yunan, Shan, dan Burma. Rasanya cenderung lebih ringan dan tidak pedas dibandingkan kuliner Thailand Selatan.

Namun, kuliner khas Chiang Mai tetap memiliki rasa asam dan asin yang khas. Khao soi, kari mi telur yang disajikan dengan acar sayuran menjadi makanan khas Chiang Mai.

Jika ingin wisata kuliner kaki lima yang terjangkau, Chiang Mai pun gak kalah dari Phuket. Terdapat banyak kios makanan lokal di Pasar Warorot dan Chang Puak Food Market. Mau sedikit lebih mewah? Cobalah menyusuri Nimmanhaemin Road!

Kuliner lokal Phukhet pun dipengaruhi budaya China, tetapi dengan ciri khas berbeda. Mi Hokkien dan lumpia yang tidak pedas dan cocok untuk lidah pelancong mancanegara. Pilihannya lebih beragam dan banyak dipengaruhi budaya kuliner dari luar, termasuk makanan Barat. 

Tepi laut Phuket seringkali dipenuhi restoran yang menyajikan seafood. Jika ingin menikmati hidangan autentik Thailand, pergilah ke pusat kota! Khanom jin, mi yang disajikan dengan sayur segar serta kari pedas dan nam phrik kung siap, udang asap pedas dengan sayur segar menjadi makanan paling populer di sini.

5. Akomodasi

resor tepi pantai di Phuket (unsplash.com/antonioaaaraujo)
resor tepi pantai di Phuket (unsplash.com/antonioaaaraujo)

Akomodasi di Chiang Mai maupun Phuket sama beragamnya, kamu dapat memilih hostel hingga hotel butik. Namun, Chiang Mai lebih terjangkau dan populer di kalangan backpacker yang menginginkan penginapan murah. Kawasan Kota Tua Chiang Mai menjadi salah satu tempat dengan banyak pilihan hostel.

Kalau mau menginap di hotel mewah, Chiang Mai lebih terjangkau dibandingkan Phuket. Lokasinya pun seringkali dekat dengan tempat wisata. Para pelancong lebih mudah menjangkau beberapa tempat wisata dalam satu waktu dengan jalan kaki.

Phuket lebih terkenal sebagai kota resor, meski terdapat banyak pilihan akomodasi lainnya. Resor mewah dekat pantai lebih mudah dijumpai, tentu harganya lebih mahal. Bagi pelancong yang ingin menginap di hostel atau hotel dengan banyak pilihan, bisa ke pusat kota.

Sayangnya, kamu perlu menggunakan kendaraan jika ingin mengunjungi beberapa tempat wisata. Meski mudah dijangkau, tetapi lokasinya saling berjauhan. Hal ini dapat membuatmu memerlukan bujet lebih untuk keliling Phuket.

Kesimpulannya, Chiang Mai maupun Phuket sama-sama memiliki daya tarik yang dapat disesuaikan dengan tujuan liburanmu. Jika ingin liburan di pegunungan dengan nuansa tradisional, budaya, dan terjangkau, maka berkunjunglah ke Chiang Mai. Namun, jika kamu menyukai liburan di pantai, suasana meriah, dan resor mewah, Phuket adalah pilihan terbaik.

Dari penjelasan di atas, kira-kira kamu akan liburan ke Chiang Mai atau Phuket, nih?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatma Roisatin
Dewi Suci Rahayu
Fatma Roisatin
EditorFatma Roisatin
Follow Us