7 Makanan Terbaik di Chiang Mai yang Menarik Dicicipi

Thailand terkenal sebagai salah satu destinasi favorit di Asia Tenggara, termasuk di kalangan wisatawan Indonesia. Selain Bangkok, Thailand juga memiliki Chiang Mai yang menarik untuk dikunjungi.
Kota sekaligus provinsi di lembah pegunungan utara Thailand ini, menjadi pusat kebudayaan dan sejarah yang menampilkan kombinasi tradisi serta modernitas.
Chiang Mai menawarkan kuliner yang berbeda dari wilayah lain di Thailand. Mayoritas dipengaruhi budaya kuliner Myanmar dan China, seperti kari yang lebih ringan, tambahan jahe, dan kunyit lebih banyak.
Penasaran dengan cita rasa kuliner khas Chiang Mai? Berikut beberapa daftar makanan terbaik di Chiang Mai yang menarik dicoba.
1. Khao kha moo

Khao kha moo merupakan olehan daging babi yang empuk dengan cita rasa rempah aromatik, seperti kayu manis. Disajikan dengan acar sawi hijau yang pedas, rasanya jadi kontras, yakni perpaduan gurih dan manis. Dinikmati dengan nasi, telur rebus, dan cuka cabai khas street food Thailand.
Makanan ini umumnya menggunakan campuran daging dan kaki babi rebus yang dimasak perlahan hingga empuk dan beraroma. Budaya kuliner China yang digunakan dalam khao kha moo, yakni penambahan bubuk lima rempah untuk membuatnya jadi lebih kaya rasa.
Ditambahkan pula bumbu aromatik dari Thailand berupa lada, bawang putih, dan batang daun atau akar ketumbar yang membuatnya lebih kompleks.
2. Laab

Laab atau larb pada dasarnya merupakan salad daging –biasanya daging babi atau sapi– cincang yang banyak dijumpai di Laos dan Thailand bagian utara. Jika berada di Thailand, makanan ini hanya mudah dijumpai di Chiang Mai.
Namanya pun beragam, laab kua, laab neua, atau laab mueang, kadang sebutannya sesuai dengan provinsi tempat dibuatnya, kalau di Chiang Mai bisa disebut laab chiang mai.
Awalnya, laab adalah hidangan yang dibuat untuk pertemuan besar. Penduduk desa akan menyembelih hewan khusus untuk membuat laab untuk hajatan dan akan dimasak secara gotong-royong.
Rasanya yang khas berasal dari campuran rempah yang disebut prik laab. Bumbunya berupa jintan, lada Sichuan, ketumbar, adas, kayu manis, lada hitam, cengkih, kapulaga, dan pala.
3. Tam khanun

Selanjutnya, ada tam khanun, salad klasik Thailand Utara yang terbuat dari nangka muda rebus yang ditumbuk dan daging babi cincang. Kemudian, diberi tambahan pasta kari, daun jeruk purut, bawang putih, dan kadang tomat. Semua bahan tersebut dicincang dan ditumis hingga harum.
Semua bahan itu menghasilkan rasa yang pedas, gurih, manis, dan asam. Biasanya diberi tambahan taburan bawang putih dan kulit babi goreng. Sedangkan, rasa pedasnya berasa dari cabai kering atau panggang yang disajikan pada tahap akhir.
4. Gaeng hang lay

Masih berbahan daging babi, kali ini diolah menjadi kari yang dimasak perlahan dengan bumbu yang kuat. Tekstur gaeng hang lay lembut dengan kuah beraroma. Rasa pedasnya ringan dan sedikit asam yang seimbang.
Makanan tradisional Thailand Utara ini biasanya menggunakan bagian daging bagi yang berlemak, seperti perut atau bahu. Kuahnya kaya rempah kering, terutama penggunaan jahe dan asam jawa. Uniknya lagi, kari satu ini disajikan dengan nasi ketan dan disajikan pada acara khusus dan kumpul keluarga.
5. Nam prik ong

Nam prik ong merupakan sambal sekaligus lauk yang cocok disajikan dengan berbagai macam sayuran dalam kuliner Thailand Utara, termasuk Chiang Mai. Berbeda dari sambal yang kamu bayangkan dengan bahan cabai, tomat, maupun sekadar bumbu. Makanan ini menggunakan lebih banyak bahan dan ditambahkan daging babi giling.
Bumbu yang digunakan untuk membuat nam prik ong, antara lain saus ikan, pasta kedelai fermentasi Thailand, kecap asin, tomat, cabai kering, bawang merah, bawang putih, serai, dan terasi.
Setelah itu, dimasak bersama daging babi giling hingga mengental. Makanan ini dapat disimpan di dalam wadah kedap udara hingga 1 pekan dan dibekukan hingga 1 bulan. Oleh sebab itu, sering dijadikan oleh-oleh khas Chiang Mai.
6. Sai oua

Chiang Mai memiliki sosis lokal yang disukai masyarakat setempat maupun pelancong, namanya sai oua. Sai oua terbuat dari daging babi yang telah dibumbui dan dipanggang menggunakan arang. Ukurannya cukup besar dan menjadi street food yang mudah dijumpai di Thailand Utara, termasuk pasar tradisional.
Apa yang membuat sai oua sangat digemari? Sosis ini telah dibumbui dengan aneka rempah dan makin lezat setelah dipanggang layaknya barbeku. Bumbunya menggunakan pasta kari, berupa campuran cabai kering, lengkuas, serai, kunyit, bawang merah, bawang putin, kulit jeruk purut, terasi, dan kecap ikan.
7. Khao soi

Khao soi berbeda dari keenam makanan terbaik di Chiang Mai sebelumnya yang mayoritas menggunakan daging babi. Makanan ini merupakan mi telur berbahan gandum yang disajikan dalam kuah kari. Kuah karinya tidak hanya menggunakan rempah, tetapi juga kaldu ayam atau sapi.
Makanan berbahan dasar mi tersebut hampir tidak pernah disajikan dengan daging maupun kaldu babi. Kaldunya dengan rasa rempah yang kompleks dapat diimbangi dengan potongan jeruk nipis dan acar. Biasanya menggunakan acar sawi hijau, wortel atau kembang kol.
Makanan terbaik di Chiang Mai didominasi olahan daging babi yang dibumbui banyak rempah. Cita rasa dan bumbu yang digunakan dipengaruhi budaya kuliner Myanmar, Laos, dan China. Kamu tertarik mencicipi yang mana, nih?