Finlandia (pexels.com/Paul Theodor Oja)
Pemilihan Finlandia dalam film ini tidak hanya berdasarkan keindahan visual, tapi juga pertimbangan terhadap profesi karakter utama. Sebagai fotografer, Jonathan memiliki hubungan kuat dengan alam, lanskap, dan momen. Finlandia menghadirkan lanskap bersalju dan cahaya alami yang tidak hanya estetis tapi juga mendalam secara emosi, terutama saat film mulai menyentuh tema memori dan harapan.
Visual Finlandia dipakai untuk mendukung transformasi karakter yang makin mendalam setelah melalui banyak konflik batin. Sinar matahari, hutan bersalju, serta suasana sunyi menciptakan ruang intim antara karakter dan perasaannya sendiri. Hal ini memperkuat tema film yang tidak hanya bercerita tentang waktu, tapi juga tentang rasa kehilangan dan kesempatan untuk menyembuhkan. Keputusan mengambil gambar di Finlandia memperlihatkan betapa seriusnya tim produksi dalam menjadikan setiap lokasi sebagai bagian dari narasi.
Jakarta, Kroasia, dan Finlandia bukan hanya latar tempat, tapi bagian dari perjalanan emosional yang ingin disampaikan oleh film yang dibintangi Sheila Dara tersebut. Melalui eksplorasi lokasi syuting film Sore ini, penonton bisa merasakan betapa sinema bisa menyentuh emosi tidak hanya lewat dialog, tapi juga lewat ruang dan tempat yang ditampilkan. Lokasi syuting film Sore menjadi elemen kunci yang menyatukan cerita, emosi, dan visual dalam satu kesatuan sinematik yang utuh.