11 Lokasi Syuting KDrama The Red Sleeve yang Bisa Kamu Kunjungi

MBC Dae Jang Geum Park menjadi lokasi syuting utama drama The Red Sleeve, terutama untuk adegan-adegan di Istana Joseon. Bangunan atau tempat di kompleks yang muncul dalam drama tersebut di antaranya bangunan utama istana dan halamannya, perpustakaan, istana putra mahkota, pasar, dan beberapa sudut taman.

MBC Dae Jang Geum Park atau juga dikenal dengan nama Yongin Daejanggeum Park merupakan taman hiburan sekaligus open film set sejarah terbesar di Korea Selatan yang dibangun oleh stasiun MBC. Taman yang berdiri di atas lahan seluas 2,5 juta meter persegi ini merekonstruksi bangunan-bangunan pada periode Silla, Goryeo, dan Joseon.

Nama Dae Jang Geum terinspirasi dari nama tokoh sejarah yang kisahnya diangkat dalam drama Jewel in the Palace dan menjadi salah satu tonggak Korean Wave ke seluruh dunia. Lokasinya berada di 25, Yongcheon Drama-gil, Baegam-myeon, Distrik Cheoin, Yongin, Provinsi Gyeonggi.

Changdeokgung Palace juga digambarkan sebagai bagian dari Istana Joseon. Bagian taman belakang dengan kolam yang disebut Huwon atau Biwon muncul pada beberapa episode. Misalnya ketika Sung Deok Im berlari di sini pada episode 1 dan juga adegan Putera Mahkota Yi San memancing bersama kakeknya, Raja Yeongjo (Lee Deok Hwa).

Changdeokgung Palace salah satu istana Dinasti Joseon yang masih ada dan terpelihara dengan baik hingga sekarang. Istana ini dibangun pada 1405 oleh penguasa ketiga Joseon, Raja Taejong, dan menjadi istana utama selama sekitar 270 tahun di bawah pemerintahan 13 raja.

Berlokasi di 99 Yulgok-ro, Waryong-dong, Distrik Jongno, Seoul, Changdeokgung Palace telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1997.

Adegan pertemuan pertama Sung Deok Im dan Putea Mahkota Yi San ketika mereka sudah sama-sama dewasa pada episode 1 dan 2 dilakukan di The Garden of Morning Calm. Deok Im sedang berlarian tak sengaja tergelincir dan menabrak Yi San yang sedang berbicara dengan guru dan pengawalnya. Keduanya pun tercebur ke dalam kolam.

The Garden of Morning Calm merupakan kebun botani yang dibangun oleh seorang profesor kehormatan bidang hortikultura di Universitas Sahmyook, Han San Kyung, dan dibuka pada 11 Mei 1996. Lokasinya berada di 427 Sumogwon-ro, Sang-myeon, Gapyeong, Provinsi Gyeonggi.

Di dalam kompleks kebun botani ini, terdapat 20 tema taman dengan lebih dari 5.000 jenis tanaman, termasuk 300 varietas asli Gunung Baekdu dan bunga-bunga indah yang mekar pada musim tertentu. Nama taman ini terinspirasi dari puisi pendek penyair India, Rabindranath Tagore, yang berjudul "Lamp of the East."

Para dayang istana menyelenggarakan pesta meriah pada episode 2 dan 3. Putra Mahkota Yi San kemudian menyuruh Sung Deok Im untuk mengamankan para dayang karena harimau sedang mengincar mereka. Setelah semua dayang keluar, Yi San dan pasukannya segera memburu harimau hingga berhasil membunuhnya.

Tempat para dayang berpesta tersebut adalah Jeonju Hyanggyo, sebuah lembaga pendidikan untuk membina orang-orang berbakat yang didirikan di di situs Kuil Gyeonggijeon sekitar awal abad ke-15.

Kompleks ini sempat hancur saat Invasi Jepang pada 1592. Kemudian, kompleks dipindahkan dan dibangun kembali pada 1603 di lokasi yang sekarang, yaitu di kawasan Jeonju Hanok Village, 39 Hyanggyo-gil, DIstrik Wansan, Jeonju, Proovinsi Jeollabuk.

Beberapa sudut tempat di Gwanghalluwon Garden digambarkan sebagai bagian dari istana. Ada paviliun tempat Sung Deok Im dan teman-temannya membantu Putri Chungyeon (Kim I On) dan Puteri Chungsun (Jo Seung Hee) menyalin buku dan jembatan tempat Sung Deok Im pertama kali menyadari bahwa Yi San adalah putra mahkota.

Gwanghalluwon Garden adalah kompleks taman kuno yang dibangun pada 1434 di bawah pemerintahan Raja Sejong dari Dinasti Joseon. Menurut cerita rakyat Chunhyangjeon, taman ini menjadi tempat pertemuan pertama Lee Mong Ryeong dan Chun Hyang, Romeo dan Julietnya Korea. 

Di dalam kompleks Gwanghalluwon terdapat Paviliun Gwanghallu, Paviliun Wanwoljeong, Wolmaejip, Bangjangjeong, Cheongheobu, dan Jembatan Ojakgyo. Berlokasi di 447, Yocheon-ro, Namwon, Provinsi Jeollabuk, taman ini ditetapkan sebagai National Cultural Heritage Scenic Spot Nomor 33 pada 8 Januari 2008.

Pada episode 5, Sung Deok Im dengan mengenakan pakaian untuk upacara kedewasaan dayang berlari melintasi taman bunga di dekat hutan setelah bertemu dengan Hong Deok Ro (Kang Hoon). Sembari berjalan, ia merenungkan dan menafsirkan kata-kata Deok Ro tentang nasibnya sebagai dayang istana.

Taman bunga tersebut berada di kompleks Okjeongho Gujeolcho Theme Park, 571 Maejuk-ri, Sannae-myeon, Jeongeup, Provinsi Jeollabuk. Dibuka pada 2003, taman ini dikenal berkat hutan pinus dan hamparan bunga krisan putihnya. Setiap bulan Oktober, diadakan Festival Bunga Krisan Jeongeup di sini.

Munheon Seowon digambarkan sebagai pekarangan istana tempat Putra Mahkota Yi San berlatih memanah pada episode 6 dan 7. Selain itu, terdapat paviliun yang menjadi ruang belajar pribadinya. Dari paviliun tersebut, ia menguping Sung Deok Im dan teman-temannya yang sedang membicarakan siapa orang yang mereka sukai.

Munheon Seowon didirikan pada 1594 untuk mengenang cendekiawan konfusianisme terkenal dari Dinasti Goryeo yang kemudian berfungsi sebagai akademi konfusianisme selama Dinasti Joseon. Sempat hancur beberapa kali karena perang, akademi ini dipulihkan kembali pada 1969.

Berlokasi di 66 Seowon-ro 172beon-gil, Gisan-myeon, Seocheon, Provinsi Chungcheongnam, Munheon Seowon telah ditetapkan sebagai Benda Warisan Budaya Provinsi Chungcheongnam Nomor 125. Para pengunjung bisa mengikuti kelas upacara minum teh, kelas etiket, kelas berbakti, hingga menginap di sini.

Putera Mahkota Yi San ditunjuk sebagai wali raja dan harus tinggal di Istana Sementara. Tak lama setelah itu, Yi San mendapatkan peringatan bahwa akan terjadi pemberontakan. Mengetahui gudang senjata telah disabotase, Yi San memerintahkan Hong Deok Ro agar memberi tahu Komando Pertahanan Ibukota. Pemberontakan pun berhasil dipadamkan.

Adegan pemberontakan pada episode 9 dilakukan di Seodongyo Theme Park, sebuah taman sekaligus open set studio seluas 33.000 meter persegi yang terletak di 616, Chungsin-ro, Buyeo, Provinsi Chungcheongnam.

Dibuka pada 5 September 2005, Seodongyo Theme Park ini dibuka untuk umum setiap hari mulai pukul 9 pagi sampai 5 sore. Tempat ini memiliki set dari Dinsati Goryeo hingga Joseon serta tempat tinggal kerajaan Dinasti Baekje, desa rakyat jelata, desa para bangsawan, dan lainnya.

Pada episode 9, Sung Deok Im menemani Dayang Seo (Jang Hye Jin) untuk mengambil bahan makanan di luar istana. Ketika sampai di tepi sungai, keduanya menemukan bubuk mesiu dari gudang senjata milik putra mahkota yang dibuang. Deok Im langsung mengirimkan sinyal berupa layang-layang yang mengisyaratkan ada pengkhianat.

Sungai tempat Sung Deok Im dan Dayang Seo menemukan bubuk mesiu tersebut adalah Nakdong River di kawasan Tebing Buyongdae, bagian akhir Pegunungan Taebaek atau tepatnya di 72 Gwangdeoksolbat-gil, Pungcheon-myeon, Andong, Provinsi Gyeongsangbuk. Tempat ini cukup populer karena sering menjadi lokasi syuting KDrama.

Sung Deok Im sedang mencari sahabatnya, Baek Kyung Hee (Ha Yul Ri), yang tiba-tiba menghilang. Ia kemudian menemukan kantong parfum milik Kyung Hee di sebuah danau. Deok Im turun ke danau tersebut dan mengambilnya. Yi San yang mengira Deok Im hendak bunuh diri juga langsung turun dan mencoba menyelamatkannya.

Adegan pada episode 14 tersebut dilakukan di kompleks Uhwajeong Pavilion, 936, Naejangsan-ro, Jeongeup, Provinsi Jeollabuk, tak jauh dari Naejangsan Mountain Visitor Information Center. Paviliun dan danau ini menawarkan pemandangan bak lukisan. Di sekelilingnya terdapat berbagai macam bunga, pepohonan, dan alang-alang.

Yeolhwajeong Pavilion digambarkan sebagai bekas kediaman mendiang Putera Mahkota Sado, ayah kandung Yi San. Yi San sesekali mengunjungi rumah ini sebagai tempat beristirahat. Setelah Sung Deok Im resmi menjadi selir Yi San, rumah ini menjadi kediaman mereka berdua.

Yeolhwajeong Pavilion adalah paviliun yang berada di tengah hutan di kawasan Desa Tradisional Ganggol, 32-17, Ganggol-gil, Deungnyang-myeon, Boseong, Provinsi Jeollanam. Pendiri dan umur paviliun ini tidak diketahui, tetapi bangunannya telah didaftarkan sebagai National Folklore Cultural Heritage.

Paviliun ini punya dua kamar yang dilengkapi tungku untuk memanaskan lantai bawah, numaru (beranda berlantai kayu dengan pagar), kolam ikan, gerbang dengan dua pilar, serta halaman depan dan belakang yang ditanami pepohonan rindang. 

Wah, kru drama The Red Sleeve memang tak salah dalam memilih lokasi syuting. Semua tempat yang telah disebutkan di atas berhasil merepresentasikan suasana Dinasti Joseon abad ke-18. Ditambah dengan sinematografi yang sangat bagus, drama ini menghasilkan visual yang memanjakan mata penonton.