5 Masjid Bersejarah di Padang yang Bisa untuk Wisata Religi

Masjid Raya Ganting atau dalam Bahasa Minang disebut Masjid Raya Gantiang telah berdiri sejak tahun 1805 dan menjadi pusat reformasi Islam sejak abad ke-19 di Kota Padang.

Sebagai masjid tertua di Padang, Masjid Raya Ganting memainkan peran penting dalam pengembangan dakwah Islam di kota ini bahkan selama masa penjajahan Jepang.

Arsitektur masjid yang dipengaruhi oleh gaya Neoklasik Eropa menciptakan akulturasi budaya yang indah. Sayangnya, pada tahun 2005 dan 2009, masjid ini mengalami kerusakan akibat gempa bumi. Namun, kini Masjid Raya Ganting telah direnovasi dengan baik dan mampu menampung hingga 2.000 jamaah, terutama saat pelaksanaan salat Eid Idul Fitri dan Idul Adha.

Lokasi:  Jl. Ganting No.1, Ganting Parak Gadang, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatra Barat.

Masjid Nurul Iman yang juga dikenal sebagai salah satu masjid terbesar di Padang, pernah dijuluki sebagai Masjid Presiden karena sering dikunjungi oleh Presiden Suharto saat berada di Sumatra Barat.

Awalnya, Masjid Nurul Iman dibangun sebagai bentuk permintaan maaf pemerintah dan Angkatan Bersenjata Nasional Indonesia atas operasi penumpasan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) pada tahun 1958 di Padang.

Pembangunan masjid ini juga bertujuan sebagai simbol keamanan, dengan nama awal yang direncanakan adalah Nurul Aman. Namun, masjid ini mengalami kerusakan struktural akibat ledakan bom pada tahun 1976 dan gempa bumi pada tahun 2009.

Sebagai hasilnya, masjid ini telah menjalani beberapa renovasi, termasuk pemasangan lantai ruang salat yang terbuat dari parquette kayu dan kini dapat menampung ribuan jamaah selama salat Jumat maupun hari-hari besar Islam.

Lokasi:  Jl. Imam Bonjol, Muhammad Thamrin, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatra Barat.

Masjid Muhammadan yang didirikan pada tahun 1843 merupakan warisan berharga dari komunitas Muslim keturunan India di kawasan Kota Tua Padang.

Dalam sejarahnya, Masjid Muhammadan berperan penting dalam penyebaran agama Islam dan menjadi tempat berkumpul para ulama serta intelektual. Bahkan hingga sekarang, Masjid Muhammadan masih menjadi tempat penting untuk melaksanakan tradisi langka yaitu Upacara Serak Gulo dan Arak Cendana. 

Arsitektur masjid ini menggabungkan atap bergonjong khas Minangkabau dengan motif India sehingga menghasilkan desain yang unik.

Pada awal pembangunannya, bahan-bahan tradisional seperti kapur, pasir, dan putih telur digunakan. Namun selama renovasi di awal abad ke-20, bahan-bahan ini diganti menggunakan semen dan tetap mempertahankan bentuk asli bangunannya.

Menariknya, ketika memasuki area salat di lantai pertama masjid, kamu akan menyadari tidak adanya mimbar dan hanya dapat melihat keberadaan beberapa jendela yang desainnya menyerupai bintang dan bulan.

Lokasi: Jl. Ps. Batipuh, Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatra Barat.

Masjid Raya Muhammadiyah yang sekarang lebih dikenal sebagai Masjid Taqwa Muhammadiyah, didirikan pada tahun 1957 berkat inisiatif dari anggota pengajian kelompok Muhammadiyah di Pasar Jao.

Dengan ijin dari pemerintah setempat, sebuah surau dibangun di atas tanah bekas toko yang telah ditinggalkan pemiliknya. Tempat ini kemudian berkembang menjadi pusat kegiatan ibadah dan pada tahun 1960, diputuskan untuk merenovasinya menjadi masjid.

Sejak berdiri, Masjid Taqwa Muhammadiyah telah memainkan peran penting dalam pengembangan kegiatan keagamaan Muhammadiyah, khususnya selama Bulan Ramadhan.

Kamu akan menemukan bahwa masjid ini memiliki desain yang unik dan fungsional. Sebab, masjid ini menonjol dengan arsitektur modern dua lantainya yang tidak menggunakan kubah, yang menjadi simbol adaptasi dan inovasi dalam tradisi keagamaan. 

Lokasi: Jl. Ps. Raya II No.54, RW.05, Kp. Jao, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatra Barat.

Masjid Andalas atau Masjid Andaleh yang telah berdiri di atas tanah seluas 1.200 meter persegi ini merupakan hasil renovasi dari masjid lama yang didanai oleh donatur dari Andalas.

Sebelum direnovasi pada tahun 2003, bangunan ini adalah sebuah surau bernama Surau Gadang yang didirikan pada tahun 1889 dan kemudian ditingkatkan statusnya menjadi masjid pada tahun 1950.

Seperti banyak bangunan lain, Masjid Andalas juga mengalami kerusakan akibat gempa bumi pada tahun 2009 yang memerlukan pembangunan kembali dan selesai di tahun 2012.

Kini, Masjid Andalas dengan desain yang menggabungkan unsur-unsur tradisi lokal dan warna hijau yang mendominasi menara dan pintu gerbangnya memiliki fungsi yang lebih, di mana tidak hanya berfungsi sebagai tempat beribadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan pendidikan, termasuk pesantren Ramadan yang diadakan setiap tahunnya di sini.

Lokasi: Jalan Andaleh Nomor 56, Kelurahan Andaleh, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatra Barat.

Itu dia masjid bersejarah di Padang yang bisa kamu kunjungi. Setelah mengetahui kisah dan nilai sejarah dari setiap masjid, pastinya akan sangat menyenangkan untuk berkunjung dan menikmati keindahan arsitekturnya secara langsung. Lantas, apakah kamu tertarik untuk ngabuburit dengan berkunjung ke sini?