Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Bangunan di Santorini Kebanyakan Warna Biru-Putih?

Santorini
Santorini (pexels.com/jimmy teoh)

Santorini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata dengan ciri khas paling mudah dikenali di dunia. Banyak traveler yang baru tiba langsung menyadari betapa kuatnya karakter warna biru-putih di sini karena hampir seluruh bangunan di tebing-tebing menggunakan warna ini dengan tampilan yang seragam dan rapi.

Perpaduan biru-putih ini sudah lama menjadi bagian dari Santorini, lalu berkembang menjadi ciri khas yang membuat pulau ini berbeda dari destinasi lain di Yunani. Berikut penjelasan lengkapnya kenapa bangunan di Santorini kebanyakan menggunakan warna biru-putih.

1. Warna biru mewakili kedekatan masyarakat dengan Tuhan

Santorini
Santorini (pexels.com/Duc Tinh Ngo)

Bagi masyarakat setempat, warna biru sudah lama dianggap sebagai warna yang menenangkan karena berkaitan dengan langit yang luas di atas pulau. Hubungan ini terbentuk dari kebiasaan sehari-hari mereka yang sangat bergantung pada alam, khususnya cuaca yang menentukan aktivitas laut. Banyak bangunan ibadah memakai kubah biru karena pilihan itu dianggap membawa rasa tenteram ketika dilihat dari kejauhan. Efek visualnya juga sederhana, yaitu kubah terlihat menyatu dengan latar langit.

Kebanyakan rumah warga akhirnya mengadopsi warna yang sama karena mereka terbiasa dengan simbol-simbol ini sejak kecil hingga membentuk konsistensi visual di beberapa desa. Wisatawan yang berjalan di jalur menuju Fira atau Oia bisa melihat betapa seragamnya warna kubah dan jendela rumah penduduk.

2. Penduduk mengikuti warna dasar dari bendera Yunani

bendera Yunani
bendera Yunani (pexels.com/Efrem Efre)

Penggunaan warna biru-putih tidak lepas dari identitas negara yang sangat mereka banggakan. Pemerintah pada masa tertentu pernah mendorong warga kepulauan untuk mempertahankan warna yang mencerminkan bendera nasional. Anjuran tersebut diterima baik karena tidak melenceng dari gaya bangunan yang sudah umum dipakai masyarakat. Dampaknya terasa sampai sekarang karena desa-desa wisata tetap mempertahankan palet yang sama. Saat berjalan melewati gang sempit di Imerovigli atau Pyrgos, wisatawan bisa melihat bagaimana perpaduan warna biru-putih membuat desa terasa rapi.

Menariknya, catnya mudah diperbarui sehingga penduduk rutin melakukan pengecatan ulang agar tampilannya tetap segar. Banyak penginapan kecil juga mempertahankan warna ini untuk menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.

3. Dinding putih membantu hunian tetap sejuk saat musim panas

Santorini
Santorini (pexels.com/Laura The Explaura)

Musim panas di Santorini sangat terik dan dinding putih digunakan untuk memantulkan cahaya matahari agar bagian dalam rumah tidak cepat panas. Masyarakat memilih kapur putih yang mudah ditemukan dan harganya terjangkau. Cat tersebut juga bisa diaplikasikan ulang dengan cepat karena teksturnya ringan dan tidak memerlukan peralatan rumit. Hasilnya, rumah tetap nyaman ditempati saat suhu sedang tinggi.

Kemudian, cat biru digunakan sebagai pelengkap karena bahan warnanya dulu mudah didapat dari campuran batu kapur dan pewarna lokal. Warna ini menciptakan kesan teduh yang membuat area teras atau bagian luar rumah terasa lebih nyaman untuk ditempati sore hari. Banyak wisatawan merasakan langsung perbedaan suhu ketika memasuki lorong-lorong pemukiman yang dindingnya putih.

4. Oia mempertahankan warna dari masa pelaut dan pedagang

Oia
Oia (pexels.com/GEORGE DESIPRIS)

Bangunan di Oia tidak seluruhnya berwarna putih karena beberapa rumah warisan pelaut masih memakai warna hangat seperti ochre dan merah muda. Pilihan ini muncul pada masa ketika pedagang dan kapten kapal ingin membedakan rumahnya dari hunian gua biasa. Warna tersebut berasal dari pigmen alami yang mereka dapatkan dari perdagangan dan kebutuhan dekorasi.

Hingga saat ini, tidak semua penduduk mengecat ulang tembok rumahnya ke warna biru-putih karena nilai sejarahnya cukup penting. Wisatawan yang datang untuk memotret matahari terbenam pun sering melihat variasi warna ini sebagai elemen yang menambah karakter Oia.

5. Perubahan warna terbentuk setelah Yunani masuk era modern

Fira
Fira (pexels.com/Dawid Tkocz)

Pada masa lalu, beberapa gereja dan bangunan memakai warna pastel yang lebih lembut sebelum akhirnya digantikan oleh palet biru-putih. Perubahan ini terjadi ketika banyak wilayah mulai menyesuaikan diri dengan identitas nasional yang baru. Pemilihan warna putih dianggap lebih praktis dan mudah diatur untuk seluruh bangunan di pulau.

Saat berkeliling desa kecil, kamu mungkin melihat bangunan yang masih mempertahankan warna lama sebagai bagian dari sejarah arsitektur lokal. Penduduk tidak menghapus jejak tersebut karena nilai historisnya cukup penting bagi mereka. Perpaduan bangunan lama dan baru yang membuat Santorini semakin menarik untuk dijelajahi dengan berjalan kaki.

Pemilihan warna biru-putih di Santorini bukan tanpa alasan, tetapi bagian dari atmosfer pulau yang membuat setiap sudutnya terasa khas dan menyenangkan untuk dijelajahi. Paduan langit cerah, bangunan bersih, serta  tebing membuat pengalaman berkeliling terasa menyenangkan.

Jadi, apakah kamu tertarik untuk menjelajahi Santorini secara langsung?

Referensi:

"Why Are Rooftops In Santorini, Greece, Blue? 4 Interesting Reasons" NDTV. Diakses pada November 2025

"Santorini Architecture: From Raw Rock to White and Blue Harmony" Santoriginal. Diakses pada November 2025

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us

Latest in Travel

See More

Apa Bedanya Visa, Visa on Arrival (VoA), dan Bebas Visa?

09 Des 2025, 16:45 WIBTravel