8 Negara Paling Sulit Didatangi, Visa Nyaris Mustahil

- Korea Utara memiliki kontrol ketat terhadap wisatawan, hanya bisa masuk melalui tur resmi pemerintah.
- Turkmenistan memiliki tingkat penolakan visa tertinggi, dengan proses verifikasi yang lama dan sering berujung pada penolakan tanpa alasan jelas.
- Iran mewajibkan tur berpemandu untuk beberapa negara, dengan proses visa yang memakan waktu lama dan rentan terhadap perubahan kebijakan.
Bepergian ke luar negeri sering kali menjadi cara untuk memperluas wawasan, menjelajah budaya baru, atau sekadar mencari ketenangan. Namun, tidak semua negara terbuka terhadap kunjungan wisatawan asing. Beberapa menerapkan sistem visa yang sangat ketat, bahkan hampir mustahil untuk dilalui tanpa syarat dan proses panjang yang rumit.
Berikut adalah delapan negara yang dikenal paling sulit dikunjungi pada tahun 2025, dengan alasan mulai dari kebijakan visa ketat hingga kondisi keamanan yang menghambat wisatawan.
1. Korea Utara

Korea Utara dikenal sebagai negara dengan kontrol paling ketat terhadap wisatawan. Satu-satunya cara masuk adalah melalui tur resmi yang ditunjuk pemerintah. Wisatawan tidak boleh bepergian sendiri dan akan selalu didampingi oleh pemandu dari pemerintah. Aktivitas seperti mengambil foto sembarangan atau berbicara dengan warga lokal tanpa izin bisa berakibat serius. Bahkan warga negara tertentu dilarang sama sekali masuk ke negara ini. Segala bentuk komunikasi dan pergerakan di dalam negeri diawasi ketat.
2. Turkmenistan

Turkmenistan termasuk salah satu negara dengan tingkat penolakan visa tertinggi di dunia. Untuk masuk, wisatawan harus mendapatkan surat undangan dari institusi resmi lokal. Meskipun permohonan diajukan dengan dokumen lengkap, proses verifikasi dapat berlangsung selama berminggu-minggu dan sering kali berujung pada penolakan tanpa alasan jelas. Negara ini memang dikenal sangat tertutup, dengan sedikit wisatawan yang berhasil masuk setiap tahunnya.
3. Iran

Iran mewajibkan wisatawan dari beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan Inggris, untuk mengikuti tur berpemandu selama berada di dalam wilayahnya. Permohonan visa harus melalui proses verifikasi mendalam dan bisa memakan waktu lama. Selain itu, perubahan kebijakan secara tiba-tiba atau kondisi politik yang tidak stabil sering menghambat persetujuan visa, membuat calon wisatawan harus bersabar dan siap menghadapi ketidakpastian.
4. Rusia

Untuk mendapatkan visa ke Rusia, pemohon harus menyerahkan informasi mendetail, termasuk riwayat perjalanan dan pekerjaan selama 10 tahun terakhir. Prosedurnya melibatkan surat undangan resmi, pengisian formulir yang rumit, dan terkadang wawancara di kedutaan. Situasi geopolitik yang kompleks juga dapat memengaruhi kelancaran proses pengajuan visa, apalagi di masa-masa ketegangan internasional.
5. Bhutan

Bhutan tidak menerapkan sistem penolakan visa massal, namun biaya tinggi dan aturan ketat menjadikan negara ini sulit diakses oleh pelancong biasa. Wisatawan wajib menggunakan agen perjalanan resmi dan membayar biaya harian yang cukup mahal, mencakup akomodasi, pemandu, dan transportasi. Tujuan dari sistem ini adalah membatasi dampak pariwisata terhadap lingkungan dan budaya lokal, menjaga kelestarian alam dan tradisi Bhutan yang unik.
6. Libya

Meskipun secara teknis visa turis tersedia, mengunjungi Libya tetap sangat sulit. Wisatawan harus memperoleh undangan dari perusahaan lokal dan mengikuti tur yang telah ditentukan. Ditambah dengan minimnya kedutaan aktif dan situasi keamanan yang tidak stabil, negara ini menjadi salah satu destinasi paling tertutup di dunia. Keamanan menjadi perhatian utama, sehingga wisatawan harus ekstra hati-hati jika berencana ke sini.
7. Somalia

Somalia menghadapi tantangan keamanan yang besar. Meski visa dapat diajukan, pengunjung diwajibkan melapor ke otoritas lokal dan sering kali harus didampingi pengawal bersenjata selama berada di negara itu. Akses terbatas ke wilayah tertentu dan tingginya risiko konflik menjadikan Somalia hampir mustahil dikunjungi untuk tujuan wisata biasa. Kondisi ini membuat banyak negara lain enggan membuka perbatasan secara luas bagi turis.
8. Republik Chad

Chad menerapkan aturan ketat bagi wisatawan asing. Pengajuan visa harus disertai surat undangan dan bukti pembayaran hotel di muka. Setelah tiba, wisatawan wajib melapor ke kepolisian dalam waktu 72 jam. Proses yang rumit dan infrastruktur terbatas menjadikan Chad tidak ramah untuk wisatawan kasual. Meski begitu, Chad menawarkan pengalaman berbeda bagi mereka yang berani menjelajah ke wilayah yang jarang dikunjungi.
Mengunjungi negara-negara ini bukanlah hal yang mustahil, tetapi membutuhkan persiapan matang. Mulai dari kelengkapan dokumen, waktu pengurusan visa yang panjang, hingga biaya yang cukup besar harus dipertimbangkan secara cermat. Jika tetap ingin mencoba, pastikan semua prosedur diikuti secara rinci dan lakukan riset menyeluruh agar perjalanan berjalan lancar dan aman.