Wajib Dikunjungi, 5 Desa Kecil di Korea Selatan yang Jarang Terekspos
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika mendengar negara Korea Selatan, pastinya yang ada di benak para wisatawan yaitu Seoul, Busan, Jeju, dan Nami Island. Namun sebenarnya masih banyak daerah-daerah indah yang belum sering terjamah atau diketahui oleh banyak orang.
Saat berkunjung ke Korea Selatan, rasanya belum afdal jika belum mengunjungi desa-desa yang memiliki bangunan-bangunan tradisional khas Negara Ginseng tersebut.
Beberapa desa kecil di Korea Selatan ini ternyata banyak yang belum diketahui para wisatawan, padahal keindahannya tak kalah dengan daerah-daerah yang sudah terkenal.
Nah, jika kamu berencana untuk berlibur ke Korea Selatan, lima desa ini wajib masuk itinerary-mu!
1. Yangnim-dong Penguin Village
Terselip di sudut daerah Yangnim-dong, Gwangju, ada sebuah jalan kecil yang mengarah ke salah satu desa kecil bernama Yangnim-dong Penguin Village. Desa ini konon dinamai pinguin karena cara jalan warga setempat yang telah berumur ketika menderita sakit lutut terlihat seperti pinguin.
Ketika kamu berkunjung ke desa ini, kamu akan banyak menemukan karya-karya seni di dinding-dinding sepanjang jalan desa yang dibuat oleh warga dari limbah rumah tangga.
2. Hahoe Village
Jika ke Korea Selatan, desa ini wajib banget masuk ke dalam daftar destinasimu. Memiliki keindahan alam yang luar biasa, tempat yang terselip di dalam Gunung Taebaek, desa Hahoe ini ternyata menjadi salah satu situs warisan dunia UNESCO. Kaya akan budaya tradisional, desa ini mempertahankan gaya dan struktur asli penduduk dari abad ke-16, pada masa Dinasti Joseon.
Seni dan tradisi adat di desa ini pun masih sering dipraktikkan oleh warga desa setempat seperti byeonlsin-gut (tari topeng Hahoe) yang merupakan sebuah ritual untuk menghormati roh komunal desa.
Selain itu yang membuat desa ini semakin bersejarah, pada tanggal 21 April 1999, ratu Inggris yaitu Elizabeth pernah mengunjungi desa ini.
Baca Juga: 10 Benteng Indah di Korea Selatan yang Cocok untuk Tempat Wisata
Editor’s picks
3. Dongpirang Mural Village
Dongpirang Mural Village merupakan sebuah desa yang berada di Tongyeong-si, Gyeongsangnam-do. Di desa ini kamu akan melihat keindahan seni-seni indah yang ada di sepanjang jalan.
Meski dikenal sebagai kota yang indah, desa ini sebelumnya hampir dihancurkan untuk dijadikan sebagai kawasan kompleks apartemen. Beruntungnya, banyak para seniman jalanan bersatu untuk membuat mural-mural cantik sehingga desa ini batal untuk dihancurkan.
4. Icheon, Gyeonggi-do
Icheon merupakan sebuah tempat yang berada di Provinsi Gyeonggi-do, Korea Selatan. Kota ini sangat dikenal dengan pengrajin tradisionalnya dan sebagai pusat keramik terkemuka di Korea Selatan yang berada di Icheon Ceramics Village. Desa ini menjadi pusat tembikar tradisional selama periode Dinasti Jeseon.
Menariknya di sini kamu bisa menemukan banyak festival di antaranya Seolbong Cultural Festival, Icheon Rice Cultural Festival, World CeraMix Biennale, Sansuyu Festival, Peach Festival, dan masih banyak lagi.
5. Samjinae Village
Damyang Changpyeong Samjinae Village merupakan sebuah desa kecil yang dijuluki sebagai "slow city" atau kota lambat. Alasan desa ini mendapatkan julukan demikian rupanya sebagai upaya melestarikan cara hidup tradisional Korea dan laju kehidupan yang lambat, yang berbeda dengan kehidupan kota yang serba canggih dan cepat.
Di desa ini kamu tak hanya dapat melihat keindahan lingkungannya yang asri dengan rumah-rumah penduduk yang masih tradisional, tetapi kamu bisa menemukan banyak permainan tradisional dan makanan khas lokal di Damyang.
Itulah lima desa kecil yang wajib kamu kunjungi saat berlibur ke Korea. Di kota-kota ini kamu bisa melihat kehidupan tradisional penduduk Korea Selatan yang masih asri dan kental budaya, serta cocok untuk kamu yang ingin menikmati ketenangan.
Baca Juga: 10 Hal Ini Wajib Diketahui Sebelum Liburan ke Korea Selatan, Catat Ya!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.