Nyepi di Bali Mulai Jam Berapa sampai Jam Berapa? Ini Infonya!

Beberapa hari sebelum Nyepi, umat Hindu akan melakukan Upacara Melasti untuk menyambut Hari Raya Suci Nyepi. Biasanya, masyarakat Hindu akan melakukan sembahyang di tepi pantai dengan tujuan untuk menyucikan diri dari segala perbuatan buruk di masa lalu dan membuangnya ke laut.

Selain melakukan sembahyang, upacara Melasti juga merupakan hari pembersihan dan penyucian benda-benda sakral milik pura. Benda-benda tersebut akan diusung dan diarak mengelilingi desa, selanjutnya menuju samudra, laut, danau, sungai, atau mata air lainnya yang dianggap suci. Selain itu, upacara ini juga bertujuan untuk memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar umat Hindu diberi kekuatan dalam melaksanakan rangkaian Hari Raya Nyepi.

Selain upacara Melasti, pada malam hari sebelum Nyepi ada pawai Ogoh-ogoh. Pada malam tersebut, masyarakat Hindu akan mengarak Ogoh-ogoh berupa patung besar yang melambangkan roh-roh jahat. Pawai ini biasanya dimulai sore hari sekitar pukul 16.00 Wita hingga malam hari. Patung Ogoh-ogoh yang telah diarak, akan dibakar sebagai simbol pembersihan dan pengusiran energi negatif.

Pada hari Nyepi itu sendiri, seluruh aktivitas di Bali akan berhenti selama 24 jam. Nyepi akan dimulai pukul 06.00 Wita sampai dengan pukul 06.00 Wita keesokan harinya. Tahun 2025 ini, perayaan Nyepi akan dimulai tanggal 29 Maret 2025 pukul 06.00 Wita dan berakhir pada tanggal 30 Maret 2025 pukul 06.00 Wita. Selama Nyepi, tidak ada aktivitas apa pun yang boleh dilakukan dan tidak ada yang keluar rumah untuk sekadar jalan-jalan atau berwisata.

Deretan toko, tempat wisata, kantor, transportasi, pelayanan publik, hingga bandara tidak akan beroperasi kecuali rumah sakit. Gak hanya itu saja, saat Nyepi juga tidak diizinkan menyalakan lampu saat malam hari. Semua harus dalam keadaan sunyi, senyap, dan tanpa aktivitas apapun.

Selama Nyepi, masyarakat Hindu Bali akan menjalankan Catur Brata Penyepian yang terdiri dari amati geni (tidak menyalakan api atau listrik), amati karya (tidak bekerja atau beraktivitas fisik), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang atau menghibur diri).

Seluruh Pulau Bali akan benar-benar sunyi, dan petugas desa adat atau pecalang akan bertugas menjaga ketertiban serta memastikan setiap orang menaati aturan Nyepi. Sehingga, seluruh penduduk lainnya maupun wisatawan yang ada di Bali harus menghormati dan mengikuti ketentuan tersebut untuk tetap berada di dalam penginapan dan tidak keluar.

Meskipun tidak boleh bepergian dan beraktivitas di luar, para wisatawan tetap bisa menikmati Nyepi. Bahkan, banyak orang yang tertarik untuk menikmati kesunyian Bali saat Nyepi.

Kamu bisa mengikuti program khusus yang telah disiapkan oleh hotel tempatmu menginap, membaca buku, menonton film dengan suara yang lebih kecil, meditasi atau yoga, maupun bersantai sambil beristirahat menikmati waktu luang. Saat pagi hari, kamu bisa menghirup udara bersih dan segar sepuasnya. Menariknya lagi saat cuaca cerah, kamu bisa melihat langit luas tanpa polusi bertaburkan cahaya bintang yang menakjubkan.

Buat kamu yang berencana liburan di Bali saat Nyepi, pastikan untuk merencanakan perjalananmu dengan bijak. Kamu perlu mengetahui dan mengikuti semua aturan yang berlaku, serta menghormati tradisi maupun ibadah yang dilakukan umat Hindu selama Nyepi.